yang akan terjadi. Subjek akan berfikir apakah terdapat keuntungan jika Ia marah, jika pengaruhnya lebih banyak merugikan subjek akan segera minta maap,
begitupun juga suami subjek “Tarik napas dalam-dalam, cepat-cepat mikir sebab akibatnya, kalo marah,
untungnya apa dan bakal gimana, kira-kira ada untungnya gak ya aku marah-marah, kalo efeknya merugikan cepet-cepet minta maap, uda juga
gitu.” R4. W1k. 220-224hal. 73.
IV.C. Interpretasi Data IV.C.1. Subjek 1
1. Arti perkawinan bagi subjek
Pernikahan bagi subjek adalah merupakan usaha untuk membina sebuah keluarga yaitu keluarga yang ia bangun bersama suami. Menurut subjek dalam
pernikahan itu susah maupun senang dihadapi bersama. Subjek ingin keterbukaan antara dirinya dan suami karena mereka sudah tidak pada tahapan berpacaran lagi
yang segala kesalahan dicoba ditutupi tetapi sudah dalam tahap pernikahan. Pendapat subjek ini sesuai dengan Pasal 1 Undang-undang Pernikahan No 1 tahun
1974 menyatakan pernikahan adalah sutu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami dan istri dengan tujuan membentuk keluarga yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa Munandar, 2001.
2. Pendapat subjek mengenai pernikahan yang dilakukan wanita di usia remaja
Subjek merasa menyesal dengan pernikahan yang harus dilakukannya sehingga pernah mengalami tekanan yang cukup berat. Subjek menyesal karena
Universitas Sumatera Utara
belum dapat membahagiakan orangtuanya dan tidak dapat memenuhi janjinya untuk
membahagiakan orangtuanya
dengan bekerja
dan melanjutkan
pendidikannya kejenjang perkuliahan, tapi karena harus menikah hal itu tidak dapat terlaksana. Subjek menyesali bahwa Ia belum dapat merasakan bagaimana
pengalaman bekerja dan memiliki banyak teman, bebas berhubungan dengan teman-temannya dan pengalaman-pengalaman baru lainnya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hanum 1997 bahwa pernikahan remaja putri adalah timbulnya berbagai penyesalan. Penyesalan itu berkisar pada masalah
terputusnya studi, tidak dapat mencari penghasilan, ketidakmampuan dalam mengasuh anak yang dilahirkan secara baik dan benar, tidak dapat memperoleh
kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang diluar komunitasnya, jika dipahami lebih lanjut pada dasarnya penyesalan yang muncul tersebut lebih
terarah pada hilangnya masa remaja mereka
3. Permasalahan dalam Penyesuaian Pernikahan