Kesiapan pribadi personal Kesimpulan, Diskusi, dan Saran

Dengan menikah mereka dianggap tidak melanggar aturan dan norma masyarakat jika ingin melakukan hubungan seksual. c. Untuk memperoleh legitimasi status anak. Anak yang lahir dari hubungan antar laki-laki dan wanita yang terikat dalam lembaga perkawinan akan memperoleh pengakuan yang sah dihadapan ajaran agama maupun hukum negara. d. Merasa siap secara mental Keadaan siap untuk menikah akan membawa pasangan untuk menikah sesegera mungkin. II.C.3. Pengaruh Faktor Kesiapan Menikah terhadap Penyesuaian Pernikahan Kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang bijak mencari pasangan dan mampu saling berbagi dengan pasangan merupakan langkah awal menuju perkawinan. Pasangan yang terlihat cocok satu ama lain dalam cinta, belum tentu siap untuk menikah. Menghadapi jenjang pernikahan dipermukan beberapa kesiapan dalam menikah. Aspek kesiapan yang dikemukan oleh Blood 1978 membagi kesiapan menikah menjadi dua bagian yaitu kesiapan pribadi personal dan kesiapan situasi ciscumstantial. Aspek-aspek tersebut adalah :

a. Kesiapan pribadi personal

1. Kematangan Emosi. Kematangan emosi yang berarti kemampuan seseorang untuk dapat siaga terhadap diri dan kemampuan mengidentifikasikan perasaan sendiri. Kematangan emosi yaitu konsep normatif dalam perkembangan psikologis yang berarti bahwa Universitas Sumatera Utara seorang individu telah menjadi seorang yang dewasa. kematangan emosi berasal dari pengalaman yang cukup terhadap suatu perubahan dan terhadap suatu permasalahan. Kehidupan pernikahan memerlukan harapan yang realistik. Harapan yang realistik dapat membuat seseorang mampu menerima dirinya sendiri apa adanya dan mampu menerima orang lain sebagaimana diri orang tersebut. Kehidupan pernikahan yang memiliki pasangan yang dewasa secara emosi dan memiliki harapan-harapan pernikahan yang realistik akan lebih mudah melakukann penyesuaian pernikahan sehingga lebih mudah dipertahankan. Sebaliknya jika tidak maka akan sulit mempertahankan pernikahan. 2. Kesiapan Usia Kesiapan usia berarti melihat usia yang cukup untuk menikah. Menjadi pribadi yang dewasa secara emosi membutuhkan waktu, sehingga usia merupakan hal yang berkaitan dengan kedewasaan. 3. kematangan sosial seseorang bisa saja dewasa secara emosional tapi bukan berarti memiliki cukup pengalaman dalam kehidupan sosial orang dewasa untuk siap menikah. Kematangan sosial dapat dilihat dengan cukupnya pengalaman berkencan enough dating dan cukupnya pengalaman hidup enough single life. 4. Kesehatan emosional permasalahan emosional yang dimiliki oleh manusia, diantaranya adalah kecemasan, merasa tidak aman, curiga dan lain-lain. Setiap individu memiliki perasaan seperti itu, namun jika hal itu berada tetap pada diri seseorang maka ia akan sulit menjalin hubungan dengan orang lain. Masalah emosi biasanya menjadi Universitas Sumatera Utara tanda ketidakmatangan yaitu bersikap posesif, ketidakmampuan bertanggung jawab dan tidak dapat diprediksi. 5. Kesiapan Model Peran Banyak orang belajar bagaimana menjadi suami dan istri yang baik dalam proses perkembangan mereka kelak. Mereka belajar apa artinya menjadi suami mapun istri yang baik dengan melihat figur ayah dan ibu mereka. orang tua yang memiliki figusr suami dan istri yang baik akan dapat memepengaruhi kesiapan menikahkan anak-anak mereka yang nantinya akan mempengaruhi pola penyesuaian pernikahan mereka.

b. Kesiapan Situasi