21 Keterlibatan respon pesan mengacu kepada ketertarikan konsumen dalam memproses
komunikasi pemasaran. c.
Keterlibatan situasi pembelian Keterlibatan situasi pembelian mengacu pada perbedaan yang mungkin terjadi ketika
membeli objek yang sama untuk konteks yang berbeda.
D. Pengaruh Keterlibatan Konsumen Terhadap Proses Pengambilan Keputusan
Membeli.
Sebelum membeli dan mengkonsumsi sesuatu, terlebih dahulu konsumen membuat keputusan mengenai produk apa yang dibutuhkan, kapan, bagaimana dan dimana proses
pembelian atau konsumsi itu akan terjadi. Atau dengan kata lain, diperlukan suatu proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa. Setiadi 2003 mengatakan
bahwa pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan
memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan choice, yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku behavior intentions.
Selanjutnya dijelaskan bahwa pengambilan keputusan yang diambil oleh seseorang dapat disebut sebagai suatu pemecahan masalah. Engel 1995 mengatakan bahwa proses
pengambilan keputusan dalam membeli meliputi 6 tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, konsumsi dan evaluasi setelah pembelian.
Pengambilan keputusan membeli pada konsumen dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat individual internal maupun yang berasal dari lingkungan
eksternal. Salah satu faktor individual yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan seseorang adalah keterlibatan Engel dkk, 1995.
Universitas Sumatera Utara
22 Baharrell Denison serta Laaksonen dalam Sridhar, 2006 mengemukakan bahwa
keterlibatan konsumen sebagai sumber untuk menjelaskan perbedaan kadar usaha mental dan fisik dari seorang kosumen terhadap keputusan yang dibuatnya. Keterlibatan yang tinggi
mengarah kepada pemecahan masalah diperluas yang berarti pencarian dan penggunaan informasi yang aktif, memproses informasi secara hati-hati, mempertimbangkan dan
mengevalusi banyak atribut produk sebelum membentuk keyakinan. Sebaliknya, keterlibatan yang rendah dihubungkan dengan perilaku rutin, kebiasaan atau impulsif tanpa pemrosesan
informasi yang luas. Mowen 2001 menyatakan bahwa sejalan dengan naiknya keterlibatan, konsumen
memproses informasi dengan lebih mendalam dan dengan semakin meningkatnya keterlibatan, konsumen memiliki motivasi yang lebih besar untuk memperhatikan,
memahami dan mengelaborasi informasi tentang pembelian. Seseorang yang memiliki keterlibatan yang tinggi akan lebih banyak berpikir atau merasakan lebih kuat mengenai
pengalaman konsumsinya, sebaliknya keterlibatan yang rendah terjadi ketika konsumen memiliki sedikit energi dalam pikiran dan perasaan mereka dalam pengalaman khusus yang
terkait dengan konsumsi Wilkie, 1986.
E. Hipotesis Penelitian