BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 PerspektifParadigma Kajian
Setiap penelitian memerlukan paradigma teori dan model teori sebagai dasar dalam menyusun kerangka penelitian. Menurut Sudjana 2000:5 paradigma adalah
pandangan dalam kepercayaan yang telah diterima dan disepakati bersama oleh
masyarakat ilmuwan berkaitan dengan teori suatu keilmuwan.
Paradigma merupakan perspektif riset yang digunakan peneliti yang berisi bagaimana peneliti melihat realita world views, bagaimana mempelajari fenomena,
cara‐cara yang digunakan dalam penelitian dan cara‐ cara yang digunakan dalam menginterpretasikan temuan. Pemilihan paradigma penelitian menggambarkan pilihan
suatu kepercayaan yang akan mendasari dan memberi pedoman seluruh proses penelitian Guba, 1990. Paradigma penelitian menentukan masalah apa yang dituju
dan tipe penjelasan apa yang dapat diterimanya Kuhn, 1970 http:eprints.undip.ac.id5771FILSAFAT__DAN_METODE_PENELITIAN_KUA
LITATIF.pdf ‘Paradigma merupakan perspektif riset yang digunakan peneliti yang berisi
bagaimana peneliti melihat realita world views, bagaimana mempelajari fenomena, cara‐cara yang digunakan dalam penelitian dan cara‐cara yang digunakan dalam
menginterpretasikan temuan ‘Chariri, 2009 Perspektif atau paradigma yang peneliti gunakan adalah kualitatif yang
memiliki tahapan berpikir kritis-ilmiah, yang mana seorang peneliti memulai berpikir secara induktif yaitu menangkap berbagai fakta atau fenomena sosial melalui
pengamatan di lapangan kemudian menganalisisnya dan kemudian berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati itu Bungin, 2010:6.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menggunakan dan menjaga setting alamiah natural di mana fenomena atau perilaku yang akan diamati terjadi.
Pendekatan ini merupakan penelitian yang lebih terfokus dan mendalam Hartono, 2004:16. Paradigma ini disebut juga dengan pendekatan konstruktifis, naturalistik
atau interpretatif constructivist, naturalistic or interpretative approach, atau perspektif post-modern Hartono, 2004:16.
Universitas Sumatera Utara
Paradigma interpretif didasarkan pada keyakinan bahwa individu manusia merupakan makhluk yang secara sosial dan simbolik membentuk dan
mempertahankan realita mereka sendiri. Oleh karena itu, tujuan dari pengembangan teori dalam paradigma ini adalah untuk menghasilkan deskripsi, pandangan-
pandangan dan penjelasan tentang peristiwa sosial tertentu sehingga peneliti mampu mengungkap sistem interpretasi dan pemahaman makna yang ada dalam lingkungan
sosial. Intinya paradigma ini berusaha mengungkap bagaimana how realitas sosial dibentuk dan dipertahankan oleh individu tertentu dan bagaimana mereka
memaknainyaJohansson,2003:4,diunduhdari www.infrah.kth.se~rolfjFoufaces2003.
pdf.
2.2 Kajian Pustaka