menyelesaikannya. Hal ini memperlihatkan bahwa tujuan dari proses komunikasi antarpribadi adalah membantu orang lain.
6. Mengubah sikap dan perilaku
Dalam komunikasi anatarpribadi sering kita berupaya menggunakan sikap dan perilaku orang lain, keinginan memilih suatu cara tertentu, mencoba makanan
baru, membaca buku, berfikir dalam cara tertentu, dan sebagainya. Singkatnya, banyak yang kita gunakan untuk mempersuasi orang lain melalui
komunikasi anatrpribadi Widjaja, 2000:12.
2.2.2.4 Proses Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi Antar Pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang, atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek
dan beberapa umpan balik seketika. Apabila kita perhatikan batasan Komunikasi Antar Pribadi dari Devito, maka kita dapat melihat elemen-elemen apa saja yang
terkandung di dalamnya. Dengan menguraikan elemen-elemen yang ada itu, dapatlah diuraikan proses-proses Komunikasi Antar Pribadi, yaitu:
1. Adanya Pesan
Yang dimaksud dengan pesan adalah semua bentuk komunikasi baik verbal maupun non verbal. Bentuk pesan dapat bersifat:
a. Informatif: Memberi keterangan dan komunikan membuat persepsi
sendiri. b.
Persuasif: Bujukan untuk membangkitkan pengertian, kesadaran, sehingga terjadi perubahan pada perdapat atau sikap.
c. Koersif: Memaksa dengan ancaman sanksi, biasanya berbentuk
perintah. 2.
Adanya Orang-Orang atau Sekelompok Kecil Orang-Orang Yang dimaksud disini adalah bahwa apabila seseorang berkomunikasi, paling
sedikit akan melibatkan dua orang, tapi mungkin juga akan melibatkan sekelompok kecil orang.
3. Adanya Penerimaan Pesan komunikan
Yang dimaksud dengan penerimaan ialah bahwa dalam suatu Komunikasi Antarpribadi, tentu pesan-pesan yang dikirimkan oleh seseorang harus dapat
diterima oleh orang lain. Misalnya kita berbicara dengan seseorang yang sedang memakai telepon dan mendengarkan musik tertentu, sudah tentu
Universitas Sumatera Utara
komunikasi kita akan sukar atau tidak dapar diterima oleh orang tersebut. Dengan demikian Komunikasi Antar Pribadi tidak akan terjadi.
4. Adanya Efek
Dalam suatu komunikasi tentu akan terjadi beberapa efek. Efek mungkin berupa suatu persetujuan mutlak atau ketidak setujuan mutlak, atau mungkin
berupa pengertian mutlak atau ketidak-mengertian mutlak pula. Dengan demikian sipenerima tentu akan terpengaruh pula oleh pengiriman pesan oleh
komunikator. 5.
Adanya Umpan Balik Yang dimaksud dengan umpan balik adalah pesan yang dikirim kembali oleh
si penerima, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Apabila komunikasi itu tatap muka, maka umpan balik bisa berupa kata-kata, kalimat, gerakan
mata, senyum, anggukan kepala atau gelengan kepala. Konsep umpan balik ini dalam proses Komunikasi Antar Pribadi amat penting, karena dengan
terjadinya umpan balik, komunikator mengetahui apakah komunikasinya berhasil atau gagal, dengan kata lain apakah umpan baliknya itu positif atau
negatif. Kelima hal diatas saling berhubungan dan bila salah satu diantaranya
terlupakan, maka dapat mengakibatkan komunikasi berjalan lambat. Dengan begitu, tujuan pesan terhambat atau bahkan dapat mengakibatkan tidak tercapainya sasaran
seperti yang diharapkan komunikator.
2.2.2.5 Faktor - Faktor Yang Menumbuhkan Hubungan Antarpribadi Dalam Komunikasi Antar Pribadi
Pola-pola komunikasi antarpribadi mempunyai efek yang berlainan pada hubungan antarpribadi. Komunikasi antarpribadi yang efektif bukan karena
komunikasi tersebut sering dilakukan tetapi bagaimana komunikasi itu dilakukan. Dalam komunikasi antar pribadi ada beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan
anatrpribadi Rakhmat, 2007:129, yaitu: 1.
Percaya Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi komunikasi antarpribadi, faktor
percaya adalah hal yang penting. Secara ilmiah, “percaya” di definisikan sebagai mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang
Universitas Sumatera Utara
dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko. Definisi ini menyebutkan tiga unsur percaya:
a. Orang-orang yang menaruh kepercayaan kepada orang lain berarti
menyadari bahwa akibat-akibatnya bergantung pada orang lain. b.
Orang-orang yang menyakini bahwa perilaku orang lain akan berakibat baik baginya.
c. Ada situasi yang menimbulkan resiko. Bila orang menaruh kepercayaan
kepada seseorang, ia akan menghadapi resiko. Bila tidak ada resiko, percaya itu tidak diperlukan.
2. Sikap Suportif
Adalah sikap yang mengurangi sikap depensisif dalam komunikasi. Orang bersikap depensif bila ia tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis. Jack
R. Gibb, 1961 Rakhmat,2007:130 menyebutkan enam perilaku yang menimbulkan perilaku suportif:
a. Deskripsi artinya penyampaian perasaan dan persepsi yang dimiliki tanpa
menilai. b.
Persamaan artinya adalah sikap memperlakukan orang lain secara horizontal dan demokratis. Dalam persamaan seseorang tidak
mempertegas persamaan. c.
Orientasi masalah. Dalam orientasi masalah artinya mengajak orang lain bersama-sama untuk menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana
mencapainya. d.
Spontanitas artinya sikap jujur dan tidak memiliki motif yang terpendam. e.
Empati artinya menempatkan diri kita pada posisi orang lain; kita ikut serta secara emosional dan intelektual dalam pengalaman orang lain.
Tanpa empati, orang seakan-akan “mesin” yang hampa perasaan dan tanpa perhatian.
f. Provisionalisme adalah kesediaan untuk meninjau kembali pendapat kita,
untuk mengakui bahwa pendapat dan keyakinan bisa berubah.
Universitas Sumatera Utara
3. Sikap terbuka
Sikap terbuka sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi anatarpribadi yang efektif. Beberapa karakteristik orang yang bersikap terbuka
yaitu Rakhmat, 2007:131: a.
Menilai secara objektif, dengan menggunakan data dan logika. b.
Membedakan dengan mudah, melihat nuansa, dan sebaginya. c.
Berorientasi pada isi. d.
Mencari informasi dari berbagai sumber. e.
Lebih bersifat professional dan bersedia mengubah kepercayaannya. f.
Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaannya.
Bila dikaitkan dengan penelitian ini, komunikasi antarpribadi berarti komunikasi yang dilakukan oleh pembimbing kepada siswi-siswi yang dibimbing
dalam kegiatan bimbingan konseling publik speaking muhadoroh. Komunikasi antarpribadi yang terjadi antara pembimbing dengan siswi yang dibimbing adalah
ketika pembimbing menyampaikan materi-materi tentang public speaking, memberikan motivasi tips dan saran kepada siswi secara tatap muka.
2.2.3 Pembimbing 2.2.3.1 Definisi Pembimbing