Keseluruhan dari informan tambahan yaitu tiga orang siswi yang bertujuan untuk menegaskan informasi yang diterima dari informan utama yaitu pembimbing
kegiatan public speaking muhadoroh. mengatakan bahwa kepercayaan diri ketika berpidato penting untuk dimiliki pembicara. Mereka juga mengatakan bahwa rasa
percaya diri dalam berpidato dapat ditingkatkan dengan memiliki pengetahuan tentang pidato, banyak berlatih dan pengalaman. Seluruh informan tambahan ini
mengatakan bahwa pengetahuan tentang pidato mereka dapatkan dari “ukhti” atau kakak pembimbing yang selalu sabar membimbing mereka. Para siswi juga
mengatakan bahwa kelompok kecil yang dibentuk saat bimbingan berlangsung turut berperan dalam menambah pengetahuan dan meningkatkan kepercayaan diri mereka
saat berpidato.
4.2.1 Komunikasi Kelompok Kecil
Komunikasi kelompok kecil merupakan upaya yang diterapkan oleh Pesantren Darul Hikmah Medan dalam kegiatan bimbingan public speaking muhadoroh.
Komunikasi kelompok kecil dapat dilihat dari dua belas kelompok kegiatan public speaking muhadoroh. Kelompok-kelompok tersebut terdiri dari sembilan sampai
sepuluh siswi dari kelas satu, dua tingkat Tsanawiyah dan kelas satu tingkat Aliyah. Dalam satu kelompok dipimpin oleh satu orang pembimbing dari kelas dua tingkat
Aliyah. Pembentukan kelompok kecil memiliki fungsi mendidik. Dalam arti bagaimana sebuah kelompok secara formal maupun informal bekerja untuk mencapai
dan mempertukarkan pengetahuan. Tipe kelompok bimbingan public speaking muhadoroh ini adalah tipe kelompok bimbingan belajar yang tertuju dalam
kelompok belajar learning group. Yang bertujuan meningkatkan informasi, pengetahuan, dan kemampuan diri para siswi dalam berpidato sebagai anggota dari
kelompok kecil tersebut. Pembentukan kelompok kecil dalam kegiatan public speaking muhadoroh ini
juga beralasan. Karena dengan dibentuknya kelompok kecil yang terdiri dari sembilan sampai sepuluh orang dalam satu kelompok memudahkan setiap anggota berinteraksi
dengan anggota kelompok lainnya secara intensif dan face to face. Selain itu, pembentukan kelompok kecil ini dengan jumlah partisipan yang relatif kecil juga
memudahkan pembimbing dalam membimbing anggotanya. Sehingga pesan yang disampaikan pembimbing bisa lebih efektif.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi merupakan salah satu upaya yang diterapkan pembimbing dalam meningkatkan rasa percaya diri siswi di Pesantren Darul Hikmah.
Dalam komunikasi tatap muka antarpribadi ada peran yang harus dijalankan oleh masing-masing pihak, dalam hal ini antara pembimbing sebagai pemberi informasi
dan siswi sebagai penerima informasi. Peran tersebut merupakan bagian dari proses komunikasi itu sendiri. Pembimbing di Pesantren Darul Hikmah selalu berusaha
untuk menumbuhkan rasa percaya diri melalui komunikasi antarpribadi yang dilakukan dengan para siswi saat proses bimbingan berlangsung. Komunikasi
antarpribadi yang efektif dinilai berhasil dalam proses penanaman sikap terhadap seseorang. Pihak yang ingin diubah sikapnya akan memperhatikan isi pesan, bersedia
memahami pesan dan ia terpengaruh dengan argumen-argumen yang disajikan oleh pembicara sehingga tercapai posisi adopsi baru dan perilaku yang diinginkan pun
dapat tercapai. Dengan adanya komunikasi anatarpribadi yang dilakukan pembimbing dengan siswi ketika kegiatan bimbingan berlangsung atau diluar jam bimbingan
mampu mengubah sikap dan prilaku siswi yang merasa takut, malu, canggung dan tidak percaya diri menjadi lebih percaya diri ketika tampil untuk menyampaikan
pidato.
4.2.3 Kepercayaan Diri