Komitmen PMO Tabel 5.26 Distribusi Frekuensi dan Persentase Orang yang Menjadi PMO Pasien

5.1.3.4 Komitmen PMO Tabel 5.26 Distribusi Frekuensi dan Persentase Orang yang Menjadi PMO Pasien

Jawaban Frekuensi orang Persentase Orang yang Telah Dilatih Menjadi PMO Teman yang Tidak Mengerti TB Keluarga, Tidak Ada Pelatihan 75 3 19 77,3 3,1 19,6 Total 97 100 Pengawas minum obat PMO yang paling tepat adalah keluarga, masyarakat umum seperti keluarga, tetangga, teman dan lain-lain atau petugas kesehatan yang telah dilatih terlebih dahulu. 75 orang 77,3 telah menjawab benar dan tepat tetapi harus diperhatikan ada 19 orang 19,6 responden yang memiliki PMO dari keluarga yang tinggal serumah dan tidak mendapat pelatihan ataupun penjelasan sama sekali tentang TB Paru dan tugas-tugasnya. Sedangkan 3 orang 3,1 responden lainnya memilih teman yang tidak mengerti tentang TB untuk menjadi PMO-nya [Tabel 5.26]. Tabel 5.27 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tanggapan Pasien tentang Fungsi dari PMO Jawaban Frekuensi orang Persentase Mengawasi dan Memberi Nasehat Mengambil Obat, Mengikuti Pasien Mengambil Obat, Berikan ke Pasien 68 19 10 70,1 19,6 10,3 Total 97 100 Tabel 5.27 di atas menunjukkan bahwa 68 orang 70,1 responden mengetahui tugas PMO-nya yaitu mengawasi dan memberi nasehat-nasehat, 19 orang 19,6 menilai PMO berfungsi untuk mengambil obat di balai kesehatan dan mengikuti pasien kemana Universitas Sumatera Utara saja pergi. Sedangkan 10 orang 10,3 memilih bahwa fungsi PMO itu hanya untuk mengambil obat dan memberikannya kepada pasien secara rutin. Tabel 5.28 Distribusi Frekuensi dan Persentase Orang yang Menyuruh Pasien untuk Minum Obat Anti Tuberkulosis Jawaban Frekuensi orang Persentase Kesadaran Sendiri PMO Keluarga 36 54 7 37,1 55,7 7,2 Total 97 100 Berdasarkan tabel 5.28 dapat dilihat hanya 54 orang 55,7 responden saja yang minum obat anti tuberkulosis karena diperintah oleh PMO-nya. Sedangkan 36 orang 37,1 minum obat karena kesadaran sendiri dan 7 orang 7,2 responden lainnya memilih karena keluarga. Tabel 5.29 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tindakan yang Dilakukan PMO Ketika Pasien Minum Obat Jawaban Frekuensi orang Persentase Sudah Pergi Menjauh Memperhatikan Sampai Selesai Mencatat Tanpa Melihat Pasien 21 71 5 21,6 73,2 5,2 Total 97 100 Tabel 5.29 menunjukkan bahwa 71 orang 73,2 memiliki PMO yang terus memperhatikan pasien sampai selesai minum obat. Sebanyak 21 orang 21,6 menyatakan bahwa PMO-nya sudah pergi saat pasien minum obat anti tuberkulosis dan 5 Universitas Sumatera Utara orang 5,2 lainnya hanya mencatat tindakan minum obat tanpa memperhatikan melihat pasien. Tabel 5.30 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tanggapan PMO Ketika Pasien Menyampaikan Keluhan Selama Pengobatan Jawaban Frekuensi orang Persentase Mendengarkan Memberi Nasehat Mencatat Tidak Ada Solusi Tidak Pernah Mengobrol 65 12 20 67 12,4 20,6 Total 97 100 PMO yang mendengarkan keluhan pasien dan memberi nasehat yang baik selama pengobatan ini hanya 65 orang 67. Sedangkan 20 orang 20,6 lainnya tidak pernah mengobrol sama sekali dan membahas penyakit dan keluhan pasien dan 12 orang 12,4 biasanya hanya mencatat tanpa mengetahui solusi untuk pasien tersebut [Tabel 5.30]. Tabel 5.31 Distribusi Frekuensi dan Persentase tentang Komitmen PMO Jawaban Frekuensi orang Persentase Komitmen PMO Baik Komitmen PMO Buruk 70 27 72,2 27,8 Total 97 100 Komitmen PMO pada 97 orang responden dalam penelitian ini cukup baik tapi tidak menunjukkan angka maksimal. Hanya 70 orang 72,2 responden yang memiliki PMO yang baik dan berkomitmen untuk mengawasi dan memperhatikan pasien selama minum obat anti tuberkulosis. Dari tabel juga dapat dilihat bahwa ada 27 orang 27,8 responden yang memiliki PMO dengan status komitmen PMO yang buruk [Tabel 5.31]. Universitas Sumatera Utara 5.1.3.5 Tingkat Keberhasilan Pengobatan Tabel 5.32 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Keberhasilan Pengobatan TB Paru di BP4 Medan Jawaban Frekuensi orang Persentase Pengobatan Berhasil Pengobatan Tidak Berhasil 85 12 87,6 12,4 Total 97 100 Berdasarkan data dari rekam medis dan catatan di BP4 Medan terlihat angka keberhasilan pengobatan TB paru yang diambil dengan menggunakan strategi DOTS di BP4 Medan dari responden yang mengikuti penelitian ini sebanyak 87 orang 87,6. Sedangkan 12 orang 27,4, sementara responden lainnya dinyatakan tidak berhasil ataupun drop out dan harus mengulang pengobatan kembali. Hal ini dikarenakan pasien tersebut tidak datang kembali berobat dan mengambil di BP4 lagi. Dari tabel 5.32 dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan pengobatan pada pasien yang telah mengikuti penelitian ini adalah 87,6. Walaupun angka ini telah melewati angka target global 85 dari WHA tetapi harus terus ditingkatkan sampai 100 sehingga pemberantasan dan pencegahan TB paru di seluruh kalangan masyarakat dapat berhasil.

5.1.4 Analisis Hasil Penelitian