2.2.2.2 Tujuan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab
Menurut Utari 1999:172 tujuan penguasaan keterampilan berbicara diantaranya terdiri dari : pertama untuk menyampaikan pesan kepada orang yaitu
mampu berkomunikasi mengenai sesuatu, hal ini dapat dicapai dengan aktifitas- aktifitas yang disebut kinerja komunikasi. Kedua adalah menyampaikan pesan kepada
orang lain dalam cara sosial, hal ini dapat dicapai dengan latihan untuk mengembangkan kemampuan komunikasi.
Berbicara memiliki tujuan utama yaitu untuk komunikasi, agar dapat menyampaikan gagasan dan pikiran kepada orang lain. Menurut Gorys Kreaf dalam
Slamet 2009:37 menyatakan tujuan berbicara adalah sebagai berikut : a.
Mendorong pembicara untuk memberi semangat, membangkitkan kegairahan, serta menunjukkan rasa hormat dan pengabdian.
b. Meyakinkan pembicara berusaha mempengaruhi keyakinan atau sikap
intelektual atau mental para pendengar. c.
Berbuat atau bertindak : pembicara menghendaki tindakan atau reaksi fisik dari para pendengar dengan terbangkitkannya emosi.
d. Memberitahukan: pembicara berusaha menguraikan atau menyampaikan
sesuatu kepada pendengar, dengan harapan agar pendengar mengetahui sesuatu hal, pengetahuan dan sebagainya.
e. Menyenangkan : pembicara bermaksud menggembirakan, menghibur para
pendengar agar terlepas dari kerutinan yang di alami oleh pendengar.
Selain tujuan tersebut ada juga tujuan berbicara yang menitik beratkan pada efek pembicaraan yaitu berbicara yang bertujuan meyakinkan para pendengar,
berbicara yang bertujuan mempengaruhi pendengar, berbicara yang bertujuan memperluas wawasan, dan berbicara yang bertujuan memberi gambaran tentang
suatu objek kepada pendengar.
2.2.2.3 Aspek-aspek Keterampian Berbicara
Menurut Effendy 2009:149 aspek-aspek dalam melatih keterampilan berbicara yaitu :
a. Kemampuan mendengar b. Kemampuan mengucapkan
c. Penguasaan kosakata dan ungkapan yang memungkinkan maksud, gagasan dan pikiran
Pengertian yang sejalan dengan Effendy di ungkapkan oleh M u’in 2004:169
menyatakan bahwa kemampuan berbicara harus didasari oleh : kemampuan mendengar reseptif, kemampuan pengucap produktif dan pengetahuan relatif
kosakata dan pola kalimat yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan maksud atau pikirannya. Salah satu masalah yang dialami siswa kelas VIII MTs
Negeri 1 Semarang adalah masih rendahnya penguasaan kosakata. Jadi akan terasa sulit bagi siswa untuk mengungkapkan maksud, gagasan, ide atau pikiran karena
masih minimnya penguasaan kosakata bahasa Arab yang dimiliki.
Perlu juga diperhatikan aspek penilaian keterampilan berbicara setelah mengetahui syarat berbicara. Maka Effendy 2009:163 menyatakan ada beberapa
aspek penilaian yang perlu diperhatikan dalam keterampilan berbicara bahasa Arab, yaitu Aspek kebahasaan dan Aspek non kebahasaan. Aspek kebahasaan meliputi : 1
Pengucapan makhraj, 2 Penempatan tekanan mad syiddah, 3 Nada dan irama, 4 Pilihan kata, 5 Pilihan ungkapan, 6 Susunan kalimat, 7 Variasi. Aspek
nonkebahasaan, meliputi : 1 Kelancaran, 2 Penguasaan topik, 3 Keterampilan, 4 Penalaran, 5 Keberanian 6 Kelincahan, 7 Ketertiban, 8 Kerajinan, 9 Kerjasama
Kriteri penilaian ini dapat digunakan untuk penilaian individual atau kelompok. Dan tidak semua item penilaian digunakan semua atau digunakan sekaligus. Dalam
penelitian ini aspek bahasa yang digunakan berupa Pengucapan Makhraj dan Nada dan Irama, sedangkan aspek non kebahasaan berupa Keberanian dan Kelancaran.
2.2.2.4 Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Kelas VIII MTs