9
neraca pangan positif ketersediaan pangan positif dan sebaliknya ketidaktahanan pangan terjadi bila penawaran lebih kecil dari permintaan atau
neraca pangan negatif ketersediaan pangan negatif. Oleh karena itu sejalan dengan konsep ketahanan pangan nasional yang dikemukakan oleh FAO maka
dalam penelitian ini juga untuk melihat neraca ketersediaan beras secara nasional adalah dengan pendekatan neraca beras seperti yang dikemukakan di
atas.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat berupa: 1. Alat penunjang keputusan bagi pemerintah pusat dan daerah untuk
menetapkan kebijakan dalam neraca ketersediaan beras nasional dan regional yang berkelanjutan.
2. Alat penunjang keputusan kebijakan taktis operasional bagi pelaku usaha
yang bergerak dalam perberasan petani, penggilingan, distributor, importir dan pedagang.
3. Kontribusi pemikiran untuk aplikasi penelitian sistem untuk perumusan
strategi dan alternatif kebijakan nasional.
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
1. Kajian penelitian menitikberatkan pada neraca ketersediaan hanya pada
pangan pokok yaitu beras karena beras merupakan pangan pokok yang dibutuhkan oleh sebagian besar penduduk Indonesia.
2. Penelitian indeks dan status keberlanjutan sistem ketersediaan beras
dianalisis pada tingkat nasional dan regional. Di tingkat regional atau beberapa wilayah kepulauan adalah Jawa, Sumatera, Sulawesi,
Kalimantan dan wilayah lainnya Bali, NTB, NTT, Maluku serta Irian dan dianalisis dengan cakupan 5 dimensi yaitu ekologi, ekonomi, sosial budaya,
kelembagaan dan teknologi. Karena keterbatasan data dan informasi yang akurat mengenai politik dan keamanan, maka dimensi politik dan
keamanan tidak dimasukkan dalam analisis. 3.
Dalam model sistem dinamis, cakupan penelitian neraca ketersediaan beras hanya dilakukan pada tingkat nasional dengan waktu analisis 2005
sampai dengan 2015. Penentuan tahun 2015 ini disesuaikan dengan tujuan
10
Milenium Development Goal MDG yang menginginkan kelaparan dan kemiskinan dikurangi.
1.7. Hipotesis Penelitian:
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1.
Indeks dan status keberlanjutan multidimensi neraca ketersediaan beras berbeda antar wilayah di Indonesia juga berbeda antar regional dan
nasional. 2.
Peubah yang dominan mempengaruhi subsistem penyediaan beras adalah luas lahan dan produktivitas.
3. Peubah yang dominan atau sensitif mempengaruhi dalam kebutuhan
konsumsi beras adalah pertumbuhan penduduk dan tingkat konsumsi per kapita.
4. Tanpa perubahan kebijakan business as usual ketersediaan atau neraca
beras akan mengalami defisit di masa datang atau tidak berkelanjutan.
1.8. Kebaruan Penelitian