3.7.5 Uji Gain Normalized
Menurut Hake 1998: 3, rumus uji Gain Normalized adalah sebagai berikut:
= −
100 −
Keterangan: : skor rata-rata tes awal
: skor rata-rata tes akhir Kriteria faktor gain :
Tinggi apabila g ≥ 0,7 atau dinyatakan dalam persen g ≥70
Sedang apabila 0,3 ≤ 0,7 atau dinyatakan dalam persen 30 ≤ g 70 Rendah apabila
0,3 atau dinyatakan dalam persen g 30
3.7.6 Uji Signifikansi Peningkatan Rata-Rata
Uji ini bertujuan untuk menguji perbedaan antara hasil belajar awal dan hasil belajar akhir dari masing-masing kelompok atau uji ini bertujuan untuk
melihat ada tidaknya peningkatan hasil belajar yang signifikan masing-masing kelas. Dalam pengujian ini, hipotesis yang digunakan adalah:
H
o
: tidak ada peningkatan rata-rata hasil belajar yang signifikan H
a
: ada peningkatan rata-rata hasil belajar yang signifikan Rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis ini adalah:
=
Keterangan: : selisih skor rata-rata hasil belajar sesudah dan sebelum pembelajaran
S
B
: standart deviasi seluruh skor n : banyaknya siswa
Kriteria pengujianya adalah tolak H jika t ≥ t
1- α
dengan dk = n-1 dan peluang 1-
α Sudjana, 2005: 242
3.7.7 Uji Kesamaan Dua Varians Peningkatan Rata-Rata
Uji ini dilakukan untuk menentukan rumus uji t yang digunakan untuk uji perbedaan peningkatan rata-rata. Rumus yang digunakan adalah Uji F yang telah
dimodifikasi dari Sudjana 2005: 250. =
2 2
3.7.8 Uji Perbedaan Peningkatan Rata-Rata Uji Pihak Kanan
Dalam uji perbedaan peningkatan hasil belajar, hipotesis statistik yang diajukan adalah:
H
o
: µ
1
≤ µ
2
yang berarti
nilai rata-rata
peningkatan hasil
belajar kelompokeksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata
peningkatan hasil belajar kelompok kontrol H
a
: µ
1
µ
2
yang berarti nilai rata-rata peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan hasil
belajar kelompok kontrol Uji hipotesisnya menggunakan rumus uji t yang jenis rumusnya ditentukan
dari hasil uji kesamaan dua varian peningkatan hasil belajar. Jika kedua kelompok
homogen maka rumus t yang digunakan adalah uji t yang dimodifikasi dari Sudjana 2005:239.
=
1
−
2 1
1
+
1 2
dengan
2
=
1
−1
1 2
+
2
−1
2 2
1
+
2
−2
Kriteria pengujiannya adalah H diterima jika t t
1- α
dengan dk = n
1
+n
2
-2 dan peluang 1-
α. Jika kedua kelompok tidak homogen maka rumus uji t yang digunakan adalah:
′ =
1
−
2 2
1 1
+
2 2
2
Kriteria pengujianya adalah tolak H jika t‟ ≥
1 1
+
2 2 1
+
2
dengan
1
=
1 2
1
,
2
=
2 2
2
, t
1
= t
1- α,n1-1
dan t
2
= t
1- α,n2-1
. Peluang untuk penggunaan daftar distribusi tialah 1-
α sedangkan dk-nya masing-masing n
1
-1 dan n
2
-1 modifikasi dari Sudjana, 2005: 241.
3.7.9 Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal