5.4 Estimasi Stok Ikan Demersal Hasil Sapuan Trawl 5.4.1 Perairan Laut Jawa Musim Peralihan II-2002
Total hasil sapuan area yang diperoleh dengan menggunakan alat tangkap trawl dasar Bottom trawl di 20 stasiun penelitian dengan kedalaman
perairan yang beragam ditemukan 39 famili, dengan 91 spesies ikan demersal dan total hasil sapuan 953,81 kg.
Stasiun-stasiun yang memiliki hasil sapuan terbesar yaitu Stasiun 5 merupakan stasiun yang memiliki total sapuan ikan demersal paling banyak yaitu
240,15 kg. Diikuti Stasiun 6 yang memiliki total sapuan 103,06 kg, Stasiun 14 dengan hasil sapuan 87,55 kg Gambar 56.
Berdasarkan jumlah spesies terlihat terjadi fluktuasi yang sangat besar. Stasiun dengan hasil sapuan tinggi tidak selalu diikuti dengan jumlah spesies
yang tinggi pula. Di lihat dari jumlah spesies pada Stasiun 5 dan 6 memiliki spesies yang sedang yaitu 24 spesies 26,09 dan 19 spesies 20,65.
Namun untuk Stasiun 14 memiliki jumlah spesies yang cukup tinggi yaitu 37 spesies 40,22 dari seluruh spesies yang ada yaitu 92 spesies.
Berdasarkan jumlah spesies yang mendominasi perairan, maka di perairan Laut Jawa ada 9 spesies yang memiliki jumlah tangkapan yang paling
besar. Di mana Leiognathus splendens menduduki posisi teratas dengan total tangkapan 90,70 kg diikuti Nemipterus hexodon dengan total tangkapan 85,90
kg dan D.kuhli dengan 70 kg. 83 dan spesies lainnya memiliki jumlah yang
sangat bervariasi antara 40 – 0,5 kg Gambar 57. Bila dicermati penyebarannya, ternyata Leiognathus splendens
ini hanya
tertangkap di 3 stasiun dengan jumlah yang besar yaitu pada Stasiun 14,15 dan
18. Nemipterus hexodon hampir menyebar di seluruh stasiun yang ada 15
stasiun namun untuk D.kuhli hanya tertangkap di 1 stasiun yaitu Stasiun 5. Hal
ini cukup menarik di analisa lebih lanjut, sebab hasil sapuan besar namun tidak
menyebar di seluruh perairan. Hal ini diduga bahwa Leiognathus splendens dan
D.kuhli membutuhkan suatu kondisi perairan tertentu sebagai tempat hidupnya.
Stasiun dimana Leiognathus splendens berada merupakan stasiun di utara Jawa dengan kedalaman berkisar 40 m, dan stasiun dimana D.kuhli berada pada
perairan dangkal yaitu 24 m.
0.00 50.00
100.00 150.00
200.00 250.00
Hasil Sapuan kg
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00
Keda lam
an m
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13
14 16
17 18
19 20
Gambar 56. Total sapuan ikan demersal di perairan Laut Jawa pada Musim Peralihan II 2002
85.90kg 90.70kg
40.74kg 41.23kg
41.60kg 43.12kg
47.91kg 68.07kg
70.00kg Leioqnathus splendens
Nemipterus hexodon D.kuhli
Surida undosquamis Pentaprion longimanus
Dasyiatis sp. Nemipterus marginathus
Priacanthus tayenus Abalistes stellaris
Gambar 57. Spesies ikan demersal yang mendominasi sapuan di Laut Jawa pada Musim Peralihan II 2002
Pengamatan terhadap spesies ikan yang muncul di setiap stasiun diperoleh hasil yaitu 18 spesies yang muncul di 10 stasiun atau lebih. Saurida
undosquamis merupakan spesies yang muncul pada 19 stasiun, dilanjutkan dengan Pentaprion longimanus dan Psetodes erumai yang muncul pada 17
stasiun. Saurida undosquamis meskipun tertangkap pada 19 stasiun tetapi tidak
memiliki jumlah tangkapan paling banyak. Spesies lainnya sangat bervariasi dari 1 stasiun sampai 15 stasiun. Tabel 12 adalah frekuensi kemunculan spesies di
20 stasiun yang ada. Tabel 12. Frekuensi kemunculan spesies pada Musim Peralihan II di Laut Jawa
Nama Spesies Jumlah
Frekuensi Kemunculan
Nama Spesies Jumlah
Frekuensi Kemunculan
Saurida undosquamis 19
Nemipterus marginathus 13
Pentaprion longimanus 17
Saurida micropectoralis 12
Psetodes erumai 17
Abalistes stellaris 11
Nemipterus japonicus 15
Nemipterus japonicus 11
Ephinephellus sp. 15
Nemiptorus nematophorus 10
Leiognathus bindus 14
Nemipterus mesoprion 10
Saurida longimanus 14
Dasyiatis sp. 10
Priacanthus macracanthus 14
Pseudorhombus sp 10
Priacanthus tayenus 14
Upenus sulphureus 10
Kedalaman perairan dimana trawl dioperasikan berkisar 23,00 m hingga 74,40 m. Namun bila diklasifikasikan berdasarkan selang kelas kedalaman di
seluruh perairan maka dapat dilihat jumlah rata-rata hasil sapuan ikan pada setiap selang kelas kedalaman Gambar 58.
1.13 0.89
0.46 0.39
0.28 0.39
0.36
1 2
29.5 29.6-
36.5 36.6-
43.5 43.6-
50.5 50.6-
57.5 57.6-
64.5 64.6-
71.5 71.6-
78.5 78.6
Selang Kelas Kedalaman R
at a-
ra ta D
e n
si tas I
kan D
em er
sal
g m
3
Gambar 58. Rata-rata densitas ikan demersal di setiap selang kelas kedalaman Pada selang kelas kedalaman 1 yaitu 29,5 m memiliki rata-rata densitas
ikan demersal paling tinggi yaitu 1,13 gm
3
, diikuti selang kelas kedalaman 2 yaitu 0,89 gm
3
. Pada selang kelas 7 dan 9 tidak ada data sehingga kosong.
data tidak
ada data
tidak ada
Gambar 59 menggambarkan jumlah rata-rata spesies ikan demersal pada setiap selang kelas kedalaman. Dimana pada selang kelas kedalaman 2
memiliki jumlah rata-rata spesies ikan tertinggi yaitu 30 spesies disusul selang kelas kedalaman 6 yang berjumlah 27 spesies. Jumlah rata-rata famili juga
beragaman, stasiun 2 memiliki jumlah rata-rata famili paling besar yaitu 17 famili Gambar 60.
18.75 30.00
26.00 25.50
18.33 27.00
15.50 10
20 30
40
29.5 29.6-
36.5 36.6-
43.5 43.6-
50.5 50.6-
57.5 57.6-
64.5 64.6-
71.5 71.6-
78.5 78.6-
85.5
Selang Kelas Kedalam an
R e
ra ta
J u
m lah
S p
esi es
Gambar 59. Rata-rata jumlah spesies di setiap selang kelas kedalaman
12.75 17.00
15.33 14.00
11.67 15.67
0.00 10.50
0.00 10
20
29.5 29.6-
36.5 36.6-
43.5 43.6-
50.5 50.6-
57.5 57.6-
64.5 64.6-
71.5 71.6-
78.5 78.6-
85.5
Se lang Ke las Ke dalam an R
er a
ta Ju m
lah F
am il
i
Gambar 60. Rata-rata jumlah famili di setiap selang kelas kedalaman Hasil pengamatan terhadap spesies yang dominan pada setiap selang
kelas kedalaman terlihat sangat beragam, seperti yang terlihat pada Tabel 13 di bawah ini. Terdapat 5 spesies yang dominan yaitu Nemipterus hexodon
,
Leiognathus splendens, Nemipterus japonicus, Nemiptorus nematophorus dan Priacanthus tayenus.
data tidak
ada data
tidak ada
data tidak
ada data
tidak ada
Tabel 13. Spesies yang dominan di setiap selang kelas kedalaman
Selang Kelas Kedalaman Spesies dominan
1 Nemipterus hexodon
2 Leiognathus splendens
3 Leiognathus splendens
4 Nemipterus japonicus
5 Nemiptorus nematophorus
6 Nemipterus japonicus
7 -
8 Priacanthus tayenus
9 -
Keterangan : - = tidak ada data
5.4.2 Perairan Laut Jawa Musim Barat-2005
Hasil survei di perairan Laut Jawa pada bulan Desember 2005 di 31 stasiun sapuan area, diperoleh total tangkapan sebanyak 1.383,28 kg, yang
terdiri 46 famili dan 99 spesies. Spesies yang dominan adalah pepetek Leiognathus splendens sebanyak 349,53 kg 25,27 dan spesies ini hanya
ditemukan pada 19 stasiun. Total sapuan terbanyak ditemukan di Stasiun 9 yaitu sebanyak 257,44 kg dan terendah adalah Stasiun 27 sebanyak 2,38 kg. Stasiun
6 adalah stasiun yang tidak diperoleh tangkapan Gambar 61. Banyaknya spesies yang tertangkap untuk setiap stasiun sangat
bervariasi. Stasiun 14 dan 16 merupakan stasiun dengan jumlah spesies terbanyak yaitu 50 spesies, Stasiun 24 dan 27 merupakan stasiun terendah
dalam jumlah spesies yaitu 15 spesies. Berdasarkan total sapuan ikan demersal untuk setiap spesiesnya, diperoleh
hasil terbanyak yaitu Leiognathus splendens 349,53 kg diurutan pertama disusul Upeneus sulphureus 99,63 kg dan Nemipterus japonicus 75,77kg
pada urutan dua dan tiga Gambar 62. Pengamatan terhadap 31 stasiun sapuan trawl, diperoleh data bahwa
terdapat 19 spesies yang memiliki frekuensi kemunculan lebih dari 20 kali antara lain spesies Upeneus sulphureus yang ditemukan pada 29 stasiun dan Saurida
longimanus, dan Leiognathus bindus ditemukan pada 28 stasiun. Informasi lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 14 di bawah ini.
0.00 50.00
100.00 150.00
200.00 250.00
300.00
Hasil Sapuan kg
35.00 40.00
45.00 50.00
Kedala man m
1 2
3 4
5
6 7
8 9
10 11
12
13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
25
26 27
29
30 31
Gambar 61. Total sapuan ikan demersal di perairan Jawa Musim Barat 2005
42,02 kg 48,94 kg
50,09 kg 51,89 kg
53,19 kg 65,59 kg
75,77 kg 99,63 kg
349.53 kg
Leiognathus splendens Upeneus sulphureus
Nemipterus japonicus Leiognathus dacorus
Saurida longimanus Saurida micropectoralis
Pentaprion longimanus Dasyiatis sp.
Saurida undusquamis
Gambar 62. Spesies ikan demersal yang mendominasi hasil sapuan di perairan Laut Jawa pada Musim Barat 2005
Tabel 14. Frekuensi kemunculan spesies pada Musim Barat di Laut Jawa
Spesies Ikan Demersal
Frekuensi kemunculan
Upeneus sulphureus
29
Leiognathus bindus
28
Saurida longimanus
28
Nemipterus japonicus
27
Pentaprion longimanus
25
Saurida undusquamis
24
Siganus canaliculatus
23
Diodon sp
23
Leiognathus equulus
22
Priacanthus tayenus
22
Nemipterus hexodon
21
Priacanthus macracanthus
21
Uranuscopis sp.
21
Nemipterus nemurus
20
Psettodes erumei
20
Saurida micropectoralis
20
Berdasarkan pembagian kelas kedalaman hanya ditemukan empat kelas yang memiliki hasil sapuan yaitu selang kelas kedalaman 1 sampai 4, sedangkan
selang kelas kedalaman 5-9 tidak ditemukan. Selang kelas kedalaman 3 36,60 – 43,50 m memiliki rata-rata densitas ikan demersal tertinggi yaitu 8,71 gm
3
disusul selang kelas kedalaman 4 43,60 -50,50 m dengan rata-rata hasil sapuan sebanyak 5,84 gm
3
menduduki urutan ke dua Gambar 63.
1.09 0.41
8.71 5.84
5 10
29.5 29.6-
36.5 36.6-
43.5 43.6-
50.5 50.6-
57.5 57.6-
64.5 64.6-
71.5 71.6-
78.5 78.6
Selang Kelas Kedalaman R
a ta
-r a
ta D
e n
s it
a s
Ik a
n D
e m
e rs
a l
g m
3
Gambar 63. Rata-rata densitas ikan demersal di setiap selang kelas kedalaman Berdasarkan jumlah spesies pada setiap selang kelas kedalaman
menunjukkan bahwa selang kelas kedalaman ke 4 memiliki jumlah spesies yang tertangkap paling banyak yaitu 93 spesies disusul selang kelas kedalaman 3
data tidak ada
yaitu 78 spesies. Hal ini menarik untuk diamati lebih lanjut sehubungan jumlah sapuan pada selang kelas 4 justru lebih rendah dibandingkan selang kelas
kedalaman 3 tetapi memilik jumlah spesies terbanyak Gambar 64.
78
33 51
93
20 40
60 80
100
29.5 29.6 -
36.5 36.6 -
43.5 43.6 -
50.5 50.6-
57.5 57.6-
64.5 64.6-
71.5 71.6-
78.5 78.5
Selang Kelas Kedalaman R
e ra
ta Ju m
la h
S p
es ie
s
Gambar 64. Rata-rata jumlah spesies di setiap selang kelas kedalaman Penyebaran jumlah famili untuk setiap selang kelas kedalaman tidak
berbeda dengan penyebaran spesies di setiap selang kelas kedalaman, dimana selang kelas kedalaman ke 4 memiliki jumlah famili yang tertangkap paling
banyak yaitu 43 famili disusul selang kelas kedalaman 3 yaitu 40 famili Gambar 65.
20 40
43 27
10 20
30 40
50
29.5 29.6 -
36.5 36.6 -
43.5 43.6 -
50.5 50.6-
57.5 57.6-
64.5 64.6-
71.5 71.6-
78.5 78.5
Selang Kelas Kedalaman Jum
lah R
e ra
ta Fa
m il
y
Gambar 65. Rata-rata jumlah famili di setiap selang kelas kedalaman Hasil analisis spesies yang mendominasi di setiap selang kelas
kedalaman perairan menunjukkan adanya spesies yang berbeda dimana selang kelas kedalaman 1 spesies yang mendominasi adalah Leiognathus dacorus
dimana jumlah sapuannya mencapai 69,13 dari total sapuan pada selang kelas kedalaman 1. Selang kelas kedalaman 2 memiliki dua spesies yang
data tidak ada data tidak ada
mendominasi yaitu Gaza achlamys dan famili Tetraodontidae yang memiliki hasil sapuan 26,97 dari total sapuan pada selang kelas kedalaman 2. Selang kelas
kedalaman 3, spesies yang mendominasi adalah Leiognathus splendens dimana jumlah sapuannya mencapai 40,93 dari total sapuan pada selang kelas
kedalaman 3 dan Selang kelas kedalaman 4, spesies yang mendominasi adalah Upeneus sulphureus dan Nemipterus japonicus dimana jumlah sapuannya
mencapai 26 dari total sapuan pada selang kelas kedalaman 4 Tabel 15. Tabel 15. Spesies yang mendominan di setiap selang kelas kedalaman
Selang Kelas Kedalaman
Spesies Dominan 1
Leiognathus dacorus
2
Gaza achlamys
3 Leiognathus splendens
4
Upeneus sulphureus Nemipterus japonicus
5.4.3 Perairan Kalimantan Timur
Musim Peralihan II-2004
Total sapuan trawl dari 20 stasiun di perairan Kalimantan Timur sebanyak 5.598 kg, dengan total sapuan di setiap stasiun yang bervariasi.
Stasiun 14 merupakan stasiun dengan jumlah sapuan ikan demersal paling banyak yaitu 1.454,00 kg. dan paling rendah di Stasiun 6, 15 dan 17 tidak
diperoleh tangkapan. Gambar 66 menunjukkan penyebaran hasil sapuan ikan demersal di 20 stasiun.
Jumlah spesies di setiap stasiun juga menunjukkan variasi yang berbeda pula. Stasiun 2 merupakan stasiun yang memiliki spesies terbanyak yaitu 38
spesies. Hal ini menunjukkan bahwa stasiun terbanyak hasil sapuan ikan demersal tidak selalu diikuti dengan jumlah spesies yang banyak pula. Hal ini
dimungkinkan ada satu spesies yang memiliki hasil sapuan sangat besar.
0.00 300.00
600.00 900.00
1200.00 1500.00
Hasil Sapuan Kg
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00
Kedala man
m
1 2
3
4 5
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19
20
Gambar 66. Total sapuan ikan demersal di perairan Kalimantan Timur pada Musim Peralihan II 2004
Hasil spesies yang mendominasi seluruh stasiun dapat dilihat pada Gambar 67 dimana Leiognathus bindus memiliki hasil sapuan paling banyak
1.800,7 kg diikuti oleh Leiognathus splendens 1.315,4 kg. Frekuensi kemunculan spesies pada 20 stasiun menunjukkan Carangoides sp dan
Leiognathus bindus yang sering tertangkap, yaitu ditemukan pada 15 stasiun dari 20 stasiun sapuan Tabel 16.
67.8kg 92.2kg
66.0kg 72.4kg
100.0kg 64.7kg
44.4kg 43.4kg
42.7kg
192.3kg 193.5kg
212.8kg 257.9kg
328.3kg 1,315.4kg
1,800.7kg
Leiognathus bindus Leiognathus splendens
Gaza minuta Ilisha spp.
Thryssa sp Leiognathus leusiscus
Carangoides sp. Dasyatidae
Secutor insidiator Upeneus sulphureus
Leiognathus equulus Secutor ruconius
Pomadasys argyreus Dussumieria acuta
Drepane longimanna Nemipterus japonicus
Gambar 67. Spesies ikan demersal yang mendominasi hasil sapuan di perairan
Kalimantan Timur 2004 Tabel 16. Frekuensi kemunculan spesies pada Musim Peralihan II di perairan
Kalimantan Timur
Spesies Ikan Demersal
Frekuensi Kemunculan
Carangoides sp. 15
Leiognathus bindus 15
Gaza minuta 14
Upeneus sulphureus 14
Stolephorus spp. 13
Leiognathus splendens 13
Leiognathus leusiscus 12
Thryssa sp 11
Secutor ruconius 11
Nemipterus hexodon 11
Ilisha spp. 10
Drepane longimanna 10
Leiognathus equulus 10
Polynemus sextarius 10
Pomadasys argyreus 10
Lepturacanthus savala 10
Berdasarkan data yang dikelompokkan per selang kelas kedalaman hanya ditemukan dua kelas selang kelas kedalaman yaitu selang kelas
kedalaman 1 29,50 m dan selang kelas kedalaman 2 29,60 – 36,50 m. Kemudian untuk data densitas ikan demersal, jumlah spesies dan jumlah famili
menunjukkan keteraturan yang sama yaitu selang kelas kedalaman 1 lebih banyak dibandingkan selang kelas kedalaman 2 Gambar 68 – Gambar 70.
Dimana selang kelas kedalaman 1 lebih tinggi dibandingkan selang kelas kedalaman 2.
3.81 2.74
2 4
29.5 29.6-
36.5 36.6-
43.5 43.6-
50.5 50.6-
57.5 57.6-
64.5 64.6-
71.5 71.6-
78.5 78.6
Selang Kelas Kedalaman R
at a
-r at
a D
en s
it as
I k
an D
e m
e rs
al
g m
3
Gambar 68. Rata-rata densitas ikan demersal di setiap selang kelas kedalaman data tidak ada
74 54
20 40
60 80
29.5 29.6-
36.5 36.6-
43.5 43.6-
50.5 50.6-
57.5 57.6-
64.5 64.6-
71.5 71.6-
78.5 78.6
Selang Kelas Kedalaman R
a ta
-r a
ta J
u m
la h
S p
e s
ie s
Gambar 69. Total spesies di setiap selang kelas kedalaman
29 24
10 20
30
29.5 29.6-
36.5 36.6-
43.5 43.6-
50.5 50.6-
57.5 57.6-
64.5 64.6-
71.5 71.6-
78.5 78.6
Selang Kelas Kedalaman R
at a-
rat a Ju
m lah
Fam il
i
Gambar 70. Total famili di setiap selang kelas kedalaman Hasil analisis sapuan trawl menunjukkan spesies yang mendominasi
setiap selang kelas kedalaman perairan yaitu ikan pepetek tetapi dari spesies yang berbeda. Selang kelas kedalaman 1 spesies yang mendominasi adalah
Leiognathus bindus dimana jumlah sapuannya mencapai 39,11 dari total sapuan pada selang kelas kedalaman 1. Selang kelas kedalaman 2 spesies
yang mendominasi yaitu Leiognathus splendens yang memiliki hasil sapuan 48,64 dari total sapuan pada selang kelas kedalaman 2 Tabel 17.
Tabel 17. Spesies yang mendominasi pada setiap selang kelas kedalaman
Selang Kelas Kedalaman
Spesies dominan Kg
1 Leiognathus bindus 1542,58
2 Leiognathus splendens 804,27
data tidak ada
data tidak ada
6. PEMBAHASAN 6.1 Kondisi Umum Daerah Penelitian