Model Pembelajaran Model Pembelajaran Konvensional

penelitian ini adlah untuk mengembangkan potensi akademik dan kepribadian pelajar, menguasai kompetensi terstandar, serta menginternalisasi sikap dan nilai professional sebaagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja dan teknologi terkini. Proses pembelajaran sedapat mingkin melibatkan para pelajar dalam memecahkan masalah, mengijinkan pelajar untuk aktif membangun dan mengatur pembelajarannya, dan dapat menjadikan pelajar yang realistis. Model penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen design dengan desain penelitian pretest-post test kontrol grup design. Teknik analisis data menggunakan analisis data statistik inferensial kuantitatif untuk menganalisis kemampuan awal siswa.

B. Model Pembelajaran

“Model pembelajaran abad 21 haruslah “learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together” siswa bukan hanya duduk diam dan mendengarkan. Siswa harus diberdayakan agar siswa mau serta siswa mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajar learning to do. Interaksi siswa dengan lingkungannya menuntut mereka untuk memahami pengetahuan yang berkaitan dengan dunia sekitarnya learning to know. Interaksi tersebut diharapkan siswa dapat membangun jati diri learning to be. Kesempatan berinteraksi dengan berbagai individu atau kelompok yang bervariasi akan membentuk kepribadian untuk memahami kemajemukan, melahirkan sikap toleran positif terhadap keaneragaman individu learning to live together. Salah satu yang membedakan antara model pembelajaran yang satu dengan yang lainnya adalah syntaks tingkah laku mengajar. Syntaks inilah yang dilakukan berbeda-beda walaupun tujuan pembelajaran yang ingin digapai hamper seluruhnya sama. Namun, keefektifitasnya dari sebuah model pembelajaran akan dibuktikan dari tujuan pembelajaran yang sebelumnya direncanakan dapat tercapai.

C. Model Pembelajaran Konvensional

Pembalajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran dengan menggunakan metode yang biasa dilakukan oleh guru, yaitu memberi materi melalui ceramah, latihan soal kemudian pemberian tugas. Ceramah merupakan salah satu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kesejumlah pendengar di suatu ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi searah dari pembaca kepada pendengar. Penceramah mondominasi seluruh kegiatan, sedangkan pendengar hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya. Gambaran pembelajaran dengan pendekatan dengan pendekatan ceramah adalah: guru mendominasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan sendiri oleh guru, contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan pula oleh guru. Langkah-langkah guru diikuti dan diteliti oleh peserta didik. Mereka meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru. Kelemahan pembelajaran konvensional antara lain: 1. Pembelajaran berjalan monoton, peserta didik hanya aktif membuat catatan saja. 2. Materi belajar tidak luas tapi selalu sama. 3. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan. 4. Ceramah menyebabkan belajar peserta didik menjadi benar menghafal yang tidak menimbulkan pengertian. Berdasarkan penjelasan di atas, maka pendekatan konvensional dapat dimaknai sebagai pendekatan belajar yang lebih banyak berpusat pada guru, komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa, metode pembelajaran lebih banyak menggunakan ceramah dan demontrasi, dan materi pembelajaran lebih pada penguasaan konsep-konsep bukan kompetensi.

D. Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learing