2. Hasil uji tes akhir Post-test
Analisis tahap akhir dilakukan untuk mengetahui hasil setelah diberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen. Untuk itu diperlukan tes
untuk mengambil data hasil belajar siswa. Tes yang dilakukan setelah kelas eksperimen diberi perlakuan biasanya disebut post test. Data post test tersebut
kemudian dianalisis dan dibandingkan untuk mengetahui hasil manakah yang lebih baik, apakah kelas Kontrol atau kelas eksperimen.
Analisis yang digunakan adalah:
a. Deskripsi data hasil tes akhir Post test
Berdasarkan post test hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian elektronik siswa kelas XI TKR di SMK Al hikmah 1 Sirampog
diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 8. deskripsi data hasil post test
Kelompok N
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviasi Eksperimen
29 63
90 80,14
6,66 Kontrol
29 63
83 73,17
7,00 Sumber : data hasil penelitian 2013
Tabel di atas menunjukan bahwa pada kelompok eksperimen setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek
memperoleh rata–rata hasil belajar pada kompetensi perbaikan sistem pengapian sebesar 80,14 dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 63 dan
standar deviasi 6,66 sedangkan pada kelompok Kontrol setelah dilakukan
pembelajaran konvensional
memperoleh rata–rata
hasil belajar
pada kompetensi perbaikan sistem pengapian sebesar 73,17 dengan nilai tertinggi
83, nilai terendah 63 dan standar deviasi 7. Berdasarkan
hasil tersebut
menunjukan bahwa
hasil belajar
kompetensi perbaikan sistem pengapian pada kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran berbasis proyek lebih tinggi dari kelompok
Kontrol yang mendapatkan metode pembelajaran konvensional.
b. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas
data dalam
penelitian ini
dilakukan dengan
menggunakan rumus Kolmogorov-smirnov. Data yang dikatakan normal jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari taraf kesalahan 5 atau
0,05. Adapun uji normalitas data hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian elektronik baik pre test maupun post test dapat disajikan pada
berikut . Tabel 9. hasil uji normalitas data
Sumber Data X² hitung
X² tabel Kriteria
Pre test Eksperimen
5,35 11,07
Normal Kontrol
7,83 11,07
Normal
Post test Eksperimen
9,77 11,07
Normal Kontrol
7,94 11,07
Normal Sumber : data hasil penelitian 2013
Uji normalitas data pre test dan post test kelompok eksperimen dan kelompok Kontrol yang telah terangkum pada tabel di atas memperoleh nilai
X² hitung ˂ X² tabel = 11,07 untuk α = 5 dengan dk = 5. Dengan
demikian dapat dijelaskan bahwa data pre test dan post test pada kelompok eksperimen maupun Kontrol berdisbrusi normal. Karena data yang diperoleh
berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis penelitian dapat digunakan uji- t.
c. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data dalam penelitian menggunakan uji levene’s test ata uji F. Data dikatakan homegen jika F-hitung memiliki signifikansi lebih
besar dari taraf kesalahan 5 atau 0,05. Apabila data hasil penelitian homogen, maka untuk perhitungan selanjutnya dapat digunakan rumus t pada
sedangkan jika tidak homogen dapat digunakan rumus t’. Hasil uji homogenitas data hasil belajar koompetensi perbaikan sistem pengapian
elektronik baik pre test maupun post test dapat disajikan pada berikut. Tabel 10. hasil uji Homogenitas Data
Sumber Data F-hitung
F-tabel Kriteria
Pre test Eksperimen
1,68 2,13
Homogen Kontrol
Post test Eksperimen
1,10 2,13
Homogen Kontrol
Sumber : Data hasil penelitian tahun 2013 Berdasarkan hasil uji homogenitas data menggunakan uji kesamaan
dua varian atau uji F pada tabel di atas menunjukan bahwa untuk data pre test dan post test memperoleh nilai F-hitung
˂ F-tabel = 2,13 pada α= 5
dengan dk = 28:28. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa data hasil pre test dan post test homogen sehingga untuk keperluan pengujian selanjutnya
baik untuk data hasil pre test maupun data hasil post test dapat digunakan t pada equal variances assumed.
d. Uji data post test
Hasil uji data post test hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian kelompok eksperimen dan kelompok Kontrol pada siswa kelas XI
TKR di SMK Al hikmah 1 Sirampog dapat disajikan pada tabel berikut. Tabel 11. hasil uji perbedaan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan
kelompok Kontrol Kelompok
Rata – rata t-hitung
t-tabel Kriteria
Eksperimen 80,14
3,88 1,67
Signifikan Kontrol
73,17 Sumber : data hasil penelitian tahun 2013
Berdasarkan hasil uji t terhadap data hasil belajar kompetensi perbaikan sistem pengapian siswa kelas XI TKR di SMK Al hikmah 1
Sirampog setelah dilakukan pembelajaran berbasis proyek pada kelompok eksperimen dan metode pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol
diperoleh nilai t-hitung = 3,88 ˃ t-tabel = 1,67 pada α = 5 dengan dk = 56.
Dengan demikian dapat diputuskan bahwa hipotesis penelitian Ha yang mengatakan: “Ada Perbedaan hasil belajar pada kompetensi perbaikan sistem
Pengapian elektronik dengan menggunakan Penerapan model pembelajaran
berbasis proyek project based learning”, diterima.
Pada kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran berbasis proyek mencapai ketuntasan belajar klasikal sebesar 86,20 yang lebih besar
dari batas minimal ketuntasan belajar secara klasikal yang ditetapkan yaitu 85 sedangkan pada kelompok Kontrol yang mendapatkan metode
pembelajaran konvensional mencapai ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 44,82 yang masih dibawah batas minimal ketuntasan belajar secara
klasikal yang ditetapkan 85. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa pada kelas Kontrol rata – rata
hasil belajar pada pre test mencapai 46,93 dan setelah diberikan metode pembelajaran konvensional meningkat menjadi 73,17, sehingga pada kelas
Kontrol setelah diberikan metode pembelajaran konvensional mengalami peningkatan rata – rata mencapai 26,98 dan pada kelas eksperimen rata –
rata hasil belajar pre test mencapai 48,55 dan setelah diberikan pembelajaran berbasis proyek meningkat menjadi 80,14, sehingga pada
kelas eksperimen setelah diberikan metode pembelajaran berbasis proyek mengalami peningkatan rata –rata mencapai 31,59. Dari hasil ini dapat
dijelaskan bahwa penggunaan metode pembelajaran berbasis proyek efektif untuk pembelajaran perbaikan sistem pengapian pada siswa kelas XI TKR
karena dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa juga dapat mengantarkan siswa mencapai
ketuntasan belajar.
B. Pembahasan