46
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono 2006:13, “Penelitian Kuantitatif yaitu data penelitiannya berupa angka-angka
dan analisis menggunakan statisitka”. Jenis data yang digunakan adalah data Primer. Suharsimi 2010:126 mengemukakan bahwa, “Data primer adalah data
yang langsung diambil dari sumbernya”. Data yang digunakan adalah data cross section, karena data dikumpulkan dari satu periode waktu observasi. Data tersebut
diperoleh dari data kesiswaan dan data alumni SMK Negeri 2 Semarang.
3.2. Populasi , Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
3.2.1. Populasi
Pengertian populasi menurut Suharsimi 2010: 130, “Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian apabila seseorang ingin meneliti semua elemen
yang ada di dalam wilayah penelitian maka merupakan penelitian populasi”. Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lingkungan teman sebaya,
kondisi sosial ekonomi orang tua dan peran guru terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII, peneliti menganalisis berdasarkan
presepsi siswa sehingga populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XII Jurusan Adminstrasi Perkantoran di SMK Negeri 2 Semarang yang berjumlah 102 siswa.
Tabel 3.1 Jumlah Populasi No
Kelas Jumlah siswa
1 XII AP 1
33 2
XII AP 2 35
3 XII AP 3
35
JUMLAH 102
Sumber: Data kesiswaan SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 20142015
3.2.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Pengertian sampel menurut Suharsimi 2010:131, “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
”. Sampel harus mewakili populasi atau representatif, artinya mampu menggambarkan secara maksimal keadaan populasi
tersebut agar kesimpulan yang diambil benar. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa jurusan Administrasi Perkantoran kelas XII AP tahun ajaran 20142015
yang berjumlah 102 siswa. Adapun perhitungan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin Umar, 2004: 107 sebagai berikut:
n= Keterangan:
n: Ukuran sampel N: Ukuran populasi
e: Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditaksir atau diinginkan sebesar 5
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
n= n=
n= 81,6 dibulatkan menjadi 82 Jadi sampel yang digunakan sebanyak 82 responden.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Probability random sampling.
Sugiyono 2006:92 mengemukakan, “Probability random sampling yaitu suatu teknik pengambilan sampel dari populasi dilakukan
secara acak dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk di
pilih menjadi anggota sampel”. Dari jumlah siswa dalam masing-masing kelas kemudian diambil jumlah sampelnya.
Proporsi sampel dari tiap-tiap kelompok populasi dihitung dengan cara :
Tabel. 3.2 Jumlah Sampel Masing-masing Kelas No
Kelas Jumlah siswa
Proporsi sampel Sampel
1 XII AP 1
32 32102 x 82= 25,7
26 2
XII AP 2 35
35102 x 82= 28,1 28
3 XII AP 3
35 35102 x 82=28,1
28
JUMLAH 102
82
Sumber: Data kesiswaan SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 20142015 Berdasarkan tabel 3.2, menunjukkan besarnya proporsi sampel dari masing-
masing kelompok sampel yang terpilih dari keseluruhan populasi, dari 3 kelas yang menjadi sampel keseluruhan terdapat 82 siswa yang kemudian dari setiap
kelas diambil jumlah yang proporsional. Sampel penelitian yang didapat kemudian disebar secara acakrandom pada seluruh kelas XII jurusan
Administrasi Perkantoran yang ada di SMK Negeri 2 Semarang. Penentuan randomnya dilakukan dengan menggunakan undian, jika siswa mendapat undian
yang bertuliskan “Ya” berarti siswa tersebut yang akan dijadikan responden dalam
penelitian, dan sebaliknya jika siswa mendapat undian bertuliskan “Tidak” maka siswa tersebut tidak dijadikan sebagai responden penelitian. Peneliti
menggunakan teknik probability random sampling dalam pengambilan sampel karena anggota populasi bersifat homogen. Hal tersebut dilihat dari karakteristik
populasi penelitian yang secara keseluruhan merupakan siswa kelas XII jurusan Administrasi Perkantoran dan diajar oleh guru yang sama, mendapat perlakuan
dan kesempatan yang sama dalam belajar di SMK Negeri 2 Semarang.
3.3. Variabel Penelitian