3.6.2. Uji Asumsi Klasik
Suatu  model  dikatakan  cukup  baik  dan  dapat  dipakai  untuk  memprediksi apabila  sudah  lolos  dari  serangkaian  uji  asumsi  klasik  yang  mendasarinya.  Uji
asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari: 1.  Uji Normalitas Data
Pengujian  data  atau  uji  kenormalan  data  dilakukan  sebelum  uji  hipotesis dilakukan. Menurut Ghozali 2011: 160, “Uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah  dalam  model  regresi,  variabel  pengganggu  atau  residual  memiliki distribusi normal”. Uji normalitas dilihat pada grafik Normal P-Plot jika titik-titik
mendekati garis diagonal maka model regresi tersebut berdistribusi normal. Menurut Ghozali 2011: 161 menyatakan:
Metode  yang  lebih  handal  adalah  dengan  melihat  probability  plot  yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal
akan  membentuk  satu  garis  lurus  diagonal,  dan  ploting  data  residual  akan dibandingkan  dengan  garis  diagonal.  Jika  distribusi  data  residual  normal,
maka  garis  yang  menggambarkan  data  sesunggunhnya  akan  mengikuti  garis diagonalnya.
2.  Uji Multikolinieritas Uji  multikolonieritas  adalah  uji  yang  digunakan  untuk  mengetahui  apakah
model  regresi  ditemukan  adanya  korelasi  antar  variabel  bebas  independen. Menurut Ghozali 2011: 105, “Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen”. Multikolonieritas pada suatu model dapat dilihat  dari  nilai  tolerance  dan  lawanya  VIF  Variance  Inflatori  Faktor.  Model
regresi  antar variabel  bebas dapat  dikatakan tidak ada multikolinieritas jika hasil nilai VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0,10.
3.  Heteroskedastisitas Menurut  Ghozali  2011:  139,  “Uji  heteroskedastisitas  bertujuan  untuk
menguji apakah dalam sebuah model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
adalah  yang  homoskesdastisitas  atau  tidak  terjadi heteroskedastisitas”.
Heteroskedastisitas  menunjukkan  penyebaran  variabel  bebas.Penyebaran  yang acak
menunjukkan model
regresi yang
baik, artinya
tidak terjadi
heterokedastisitas. Ada  tidaknya  heteroskedastisitas  dapat  dilakukan  dengan  melihat  grafik
scatterplot dengan menggunakan dasar analisis sebagai berikut: 1.  Jika  ada  pola  tertentu,  seperti  titik-titik  yang  ada  membentuk  pola  tertentu
yang  teratur  bergelombang,  melebar  kemudian  menyempit,  maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2.  Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.3. Analisis Regresi Berganda