Pengertian perencanaan Perencanaan Dalam Manajemen

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perencanaan Dalam Manajemen

2.1.1 Pengertian perencanaan

Salah satu dampak dari globalisasi adalah terbukanya kompetisi pada semua sektor, termasuk pendidikan untuk merebut kepercayaan masyarakat. Kompetisi yang harus dimenangkan oleh lembaga pendidikan termasuk sekolah adalah memenangkan persaingan untuk dipercaya masyarakat dalam mendidik putra-putri mereka, dan kepercayaan bahwa lulusan yang dihasilkan adalah lulusan yang berkualitas pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Untuk memenangkan kompetisi tersebut sekolah butuh langkah strategis dan terarah, yaitu manajemen yang baik. Sekolah harus mampu mempersiapkan segala sesuatu dari tahapan yang paling sederhana sampai tahapan terperinci dalam bentuk perencanaan yang mempunyai pandangan kedepan. Manajemen merupakan proses dinamis yang definisi dan pengertiannya sangat luas tetapi mempunyai tujuan yang sama, yaitu agar apapun berlangsung dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Manajemen mempunyai ciri khas, yaitu adanya keteraturan tahapan atau sistematika yang jelas dari awal sampai akhir. Setiap tahapan harus dilalui dengan baik dan cermat, dan salah satu proses yang harus ditempuh agar tujuan manajemen dapat dilaksanakan adalah perencanaan. 12 Sebagai salah satu fungsi manajemen, perencanaan menempati fungsi pertama dan utama diantara fungsi-fungsi manajemen lainnya. Para pakar manajemen menyatakan bahwa apabila perencanaan telah selesai dan dilakukan dengan benar, sebagian pekerjaan besar telah selesai dilaksanakan. Pernyataan tersebut didasarkan pada alasan rasional, bahwa tahapan setelah perencanaan selalu bersumber pada rencana yang disusun, dan harus diketahui bahwa di dalam perencanaan itu sendiri terdapat tahapan-tahapan yang sangat sistematis dan saling mengkoreksi. Ini menunjukkan keberadaan perencanaan dalam manajemen sangat vital. Perencanaan mengandung rangkaian tahapan yang harus dilalui, termasuk adanya tahap evaluasi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Udin Syaefudin dan Abin Syamsudin 2005 yang menyatakan bahwa perencanaan sebagai suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi peristiwa, keadaan, suasana, dan sebagainya dan apa yang akan dilakukan intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi, subtitusi, kreasi, dan sebagainya. Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi kenyataan di masa yang akan datang, yaitu dalam jangka waktu tertentu. Tahapan-tahapan yang berlangsung pada proses perencanaan lebih bersifat psikologis karena mengedepankan aspek berpikir seperti yang dipaparkan dalam kamus wikipedia 2008: planning is the psychological process of thinking about the activities required to create a desired future on some scale. This thought process is essential to the creation and refinement of a plan, or integration of it with other plans. The term is also used to describe the formal procedures used in such an 13 endeavor, such as the creation of documents, diagrams, or meetings to discuss the important issues to be addressed, the objectives to be met, and the strategy to be followed. Beyond this, planning has a different meaning depending on the political or economic context in which it is used. Soenarya 2000 mendefinisikan perencanaan sebagai bagian integral dari fungsi-fungsi organik lainnya di dalam manajemen. Dalam proses kerjanya perencanaan menerima masukan dari fungsi-fungsi organik manajemen lainnya, misalnya dari fungsi organik pengorganisasian menerima yang berupa tujuan organisasi, dari fungsi organik pengawasan menerima masukan berupa masukan umpan balik berupa laporan hasil pelaksanaan suatu rencana. Keberadaan perencanaan dalam manajemen tidak sendirian karena perencanaan harus bergabung dengan fungsi lainnya seperti pengorganaisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Menurut Azhar Arsyad 2002 perencanaan atau planning adalah proses penyusunan dan penetapan tujuan dan bagaimana menempuhnya atau proses identifikasi kemana anda akan menuju dan bagaimana cara anda menempuh tujuan tersebut. Anda harus dapat mengukur apa dan bagaimana tujuan yang anda canangkan. Perencanaan memberi toleransi terhadap keterbatasan sumberdaya yang dimiliki. Untuk itu dalam perencanaan, aspek kemampuan menjadi penting untuk dibicarakan karena perencanaan bukan untuk memaksakan kehendak, tapi mensikapi kemampuan yang ada. M. Fakri 1987 mendefinisikan perencanaan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. 14 Perencanaan itu dapat pula diberi arti sebagai suatu proses pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai yang ditentukan. Perencanaan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk memadukan antara cita-cita nasional dan resource yang tersedia yang diperlukan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Lebih fokus lagi T. Hani Handoko 1987 menegaskan bahwa perencanaan merupakan inti manajemen karena perencanaan membantu untuk mengurangi ketidakpastian di waktu yang akan datang, dan oleh karena itu memungkinkan para pengambil keputusan untuk menggunakan sumberdaya- sumberdaya mereka yang terbatas secara paling efisien dan efektif. Dapat dinyatakan bahwa perencanaan adalah bagian dari manajemen yang berisi serangkaian kegiatan sistematis yang disusun secara detail dalam rangka mencapai tujuan yang hendak dicapai. Perencanaan harus menyertakan aspirasi dan sumber daya yang ada disekitarnya agar mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi. Lembaga pendidikan tidak bisa memaksakan kehendak dengan melaksanakan kegiatan di luar batas kemampuannya. Melalui perencanaan, sekolah dapat memberi alternatif-alternatif bagaimana mengoptimalkan sumber daya yang ada.

2.1.2 Manfaat dan pendekatan perencanaan