117
berlangsung dengan baik, agar dapat diperkirakan segala kebutuhan bahan-bahan yang diperlukan dalam
proses pembelajaran, memberi gambaran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, sebagai pengendali
agar kegiatan yang berlangsung di laboratorium berlangsung dengan baik.
Kesimpulan Sasaran dalam perencanaan laboratorium tata busana
SMK Negeri 3 Magelang dibedakan menjadi sasaran jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Sasaran
perencanaan telah disertakan dalam program kerja yang terdiri dari penentuan personil. Pendanaan, dan
penentuan alokasi waktu. Tujuan perencanaan yang disusun adalah untuk memastikan bahwa proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik
Sumber: Hasil Analisis terhadap hasil penelitian
4.3.3 Tahap-tahap Dalam Perencanaan
Penataan atau setting alat-alat praktik di laboratorium tata busana sangat rapi. Mesin-mesin jahit yang membutuhkan listrik besar tertata rapi
dipinggir ruang yang terhubung listrik. Meja untuk mengukur atau meletakkan kain terletak di bagian tengah sehingga memudahkan siswa dalam bekerja.
Penataan tersebut mempertimbangkan beberapa hal, yaitu dekat dengan listrik, memudahkan bekerja, dan mudah dalam melakukan perawatan. Penataan
tersebut juga bertujuan agar siswa terbiasa ketika mereka bekerja di perusahaan.
118
Menjelang tahun ajaran baru masing-masing penanggungjawab ruang harus mempersiapkan diri dengan menyusun perencanaan agar masing-masing
ruang dapat digunakan untuk proses pembelajaran dengan baik. Perencanaan laboratorium tata busana direncanakan dengan baik dan bertahap.
Perencanaan manajemen laboratorium tata busana diawali dari perencanaan yang disusun oleh masing-masing guru. Dalam menyusun perencanaan,
seorang guru harus melakukan beberapa langkah, yaitu analisis kurikulum, analisis materi pelajaran, dan analisis kondisi lingkungan sekolah.
Analisis kurikulum dilakukan untuk menyelaraskan antara perencanaan yang berlangsung di bengkel tata busana dengan proses
pembelajaran. Analisis materi pelajaran juga diperlukan agar proses penyiapan sarana dan prasarana sesuai dengan kateri yang akan diberikan kepada siswa.
Adapun analisis kondisi lingkungan dilaksanakan agar perencanaan yang berlangsung sesuai dengan kemampuan sekolah dan kebutuhan masyarakat.
Sebelum rapat penyusunan program dilaksanakan, ketua program keahlian tata busana telah membentuk tim kecil yang terdiri dari ketua
program, ketua laboratorium, penanggungjawab ruang, dan beberapa guru untuk menyusun draft atau rencana program kerja. Rencana program kerja
mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan memperhatikan beberapa faktor, diantaranya program terdahulu yang telah dilaksanakan, sumber daya, waktu,
dan kemampuan sekolah dalam membiayai kegiatan. Draft atau rencana program kerja tersebut kemudian digandakan dan
dibagikan kepada semua guru untuk dirapatkan dalam forum rapat guru. Pada
119
forum tersebut semua guru program keahlian tata busana diundang hadir untuk mengkritisi draft yang telah disiapkan. Semua guru diperkenankan untuk
menyampaikan kritik, keberatan, masukan, usulan, dan pendapat terhadap draft tersebut.
Kritikan, keberatan, masukan, usulan, dan pendapat tersebut kemudia dirangkum, dan disusun kembali sehingga menjadi program kerja program
keahlian tata busana. Program kerja tersebut mencerminkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh program keahlian tata busana dengan memperhatikan
sumber daya, waktu, dan kemampuan sekolah dalam membiayai kegiatan tersebut.
Hasil pembahasan tentang rencana program kerja kemudian dilaporkan kepada kepala sekolah untuk disahkan sebagai program kerja
program keahlian tata busana. Program kerja tersebut berlaku selama satu tahun ajaran atau satu tahun. Program kerja program keahlian tata busana
kemudian digabung dengan program keahlian lain ditingkat sekolah, sehingga menjadi program sekolah.
Perencanaan membutuhkan tahapan yang jelas dan sistematis, artinya dalam perencanaan terdapat hal-hal yang harus ditempuh. Tahapan tersebut
penting karena fungsi perencanaan dalam manajemen sangat penting. Tanpa perencanaan, maka tidak akan ada kegiatan yang dapat dilakuksanakan dengan
baik. M. Fakri 1987 mendefinisikan perencanaan sebagai proses
penyusunan berbagai keputusan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan
120
pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam perencanaan terdapat tahapan-
tahapan penting yang harus dilalui. Tahapan-tahapan yang dilalui dalam perencanaan manajemen pada
laboratorium tata busana merupakan wujud penempatan perencanaan sebagai faktor utama dalam manajemen, yaitu sebagai sumber keputusan, yaitu
keputusan untuk melaksanakan kegiatan. Analisis tahap-tahap perencanaan terhadap hasil penelitian, sebagaimana dalam tabel 4.9.
Tabel: 4.9 Analisis Tahap-tahap Perencanaan
Manajemen Laboratorium Tata busana SK Negeri 3 Magelang
Aspek Deskripsi
Tahap-tahap dalam perencanaan manajemen laboratorium
- Perencanaan oleh masing-masing guru yang terdiri dari analisis kurikulum, analisis materi pelajaran,
dan analisis kondisi lingkungan sekolah - Dibentuk tim kecil yang terdiri dari ketua program,
ketua laboratorium, penanggungjawab ruang, dan beberapa guru untuk menyusun draft atau rencana
program kerja. - Penggandaan Draft atau rencana program untuk
dirapatkan dalam forum rapat guru. Semua guru diperkenankan untuk menyampaikan kritik,
keberatan, masukan, usulan, dan pendapat terhadap draft tersebut.
- Kritikan, keberatan, masukan, usulan, dan pendapat tersebut kemudia dirangkum, dan disusun kembali
sehingga menjadi program kerja program keahlian tata busana. Program kerja tersebut mencerminkan
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh program keahlian tata busana dengan memperhatikan sumber
daya, waktu, dan kemampuan sekolah dalam membiayai kegiatan tersebut.
- Hasil pembahasan tentang rencana program kerja kemudian dilaporkan kepada kepala sekolah untuk
disahkan sebagai program kerja program keahlian
121
tata busana. Program kerja tersebut berlaku selama satu tahun ajaran atau satu tahun.
Kesimpulan Perencanaan dalam manajemen laboratorium tata
busana berlangsung melalui beberapa tahapan, yaitu perencanaan oleh masing-masing guru, pembentukan
tim kecil penyusun draft program kerja, dan pembahasan pada forum rapat guru sampai disyahkan
menjadi program kerja laboratorium tata busana.
Sumber: Hasil Analisis terhadap hasil penelitian
4.3.4 Evaluasi Dalam Perencanaan