Organisasi Pengelolaan TNAP dan TNMB dan Lembaga Pendukung

Tabel 22 Lanjutan-4 Bentuk kegiatan Tingkat kolaborasi Argumentasijustifikasi Programkegiatanupayatahun pencapaian Kendala Pengembangan Ekowisata Banteng faktual konsultatif - Sudah ada konsultasi dengan stakeholders masyarakat - Keputusan kegiatan ekowisata dalam kawasan TN diputuskan dan dikelola langsung oleh TN - Masyarakatstakeholders sudah tahu ada kegiatan ekowisata di TN termasuk ekowisata banteng - Masyarakat stakeholders berpartisipasi dalam menyediakan hasil home industry seperti tanaman obat, kripik nangka - Pelibatan masyarakat dalam kegiatan ekowisata baru pada sebatas sebagai penjual hasil tanaman obat dan buah - Program kegiatan pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam di TN - Dana yang tersedia tidak hanya untuk kegiatan ekowisata banteng tetapi untuk seluruh kegiatan jasa lingkungan - Belum ada kolaborasi dan koordinasi dengan stakeholders , belum ada u program paket ekowisata banteng dengan obyek wisata lainnya seperti agrowisata perkebunan, tanaman obat dan buah, obyek pantai, penyu serta jasa lingkungan lainnya. Harapan Advokasi - Kegiatan ekowisata banteng dapat dikolaborasikan dengan Perum Perhutani di TNAP, dengan Perkebunan di TNMB, lembaga masyarakat dan Dinas Pariwisata - Permenhut Nomor P.19 Menhut-II2004 tentang Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Suaka Alam Dan Kawasan Pelestarian Alam - - Program pengembangan jasa lingkungan dan wisata alam TN ditingkatkan - Prediksi waktu yang dibutuhkan dari konsultatif ke advokasi selama enam tahun dengan tahapan kegiatan : - Peningkatan persepsi, sikapbudaya masyarakat untuk pengembangan ekowisata selama satu tahun - Rendahnya komunikasi antara TN dan stakeholders - Ketersediaan dana yang terbatas di TN - Ketersediaan dana yang terbatas di PEMDA untuk membangun sarana prasarana seperti jalan Pemerintah Stakeholder Exsisting Harapan Instruktif Konsultatif Kooperatif Advokasi Informatif Faktual 148 Tabel 22 Lanjutan-5 Bentuk kegiatan Tingkat kolaborasi Argumentasijustifikasi Programkegiatanupayatahun pencapaian Kendala - Usul, inisiasi, ide, inovasi kolaborasi ekowisata banteng di areal perhutani dan perkebunan datang dari stakeholders Perhutani, Perkebunan dan Lembaga Masyarakat - Keinginan mengembangkan ekowisata banteng yang dipadukan dengan agrowisata dan obyek lainnya sehingga meningkatkan keragaman obyek daya tarik wisata ODTWA. - Masyarakat dapat dilibatkan sebagai pendukung kegiatan ekowisata seperti guide , pembuatan cendera mata, menyediakan produk hasil home industry tanaman obat dan buah seperti temu lawak, kunyit, wedang jahe, kedawung, kripik nangka yang sekarang sudah berjalan tetapi belum optimal - LSM melakukan pendampingan bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam menunjang ekowisata - Membangun koordinasi, negosiasi dan kesepakatan dengan stakeholder terkait Dinas Pariwisata, PEMDA setempat selama satu tahun - Perkebunan di TNMB atau Perum Perhutani di TNAP, Dinas Pariwisata setempat membuat usulan rencana jangka panjang dengan penyediaan dana, SDM dan sarpras penunjang ekowisata selama satu tahun - Pembangunan peningkatan SDM termasuk SDM masyarakat sekitar sebagai guide , pembuat cendera mata dan hasil home industry, sarpras penunjang ekowisata, dan promosi ekowisata selama tiga tahun - Dapat didukung dengan Pemda - Terbatasnya biaya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat 149 Tabel 22 Lanjutan-6 Bentuk kegiatan Tingkat kolaborasi Argumentasijustifikasi Programkegiatanupayatahun pencapaian Kendala Pengembangan Tanaman Obat dan Buah faktual kooperatif - Sudah dibangun kolaborasi partisipasi, negosiasi dan kesetaraan, kesepakatan, pembagian kewenangan dan tanggung jawab yang dimulai sejak tahun 1999 dan kesepakatan formal tahun 2003 - Masyarakat diijinkan untuk menggarap lahan di zona rehabilitasi , tanaman yang dikembangkan adalah MPTS seperti tanaman obat dan buah yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, - Di bawah tegakan pohon masyarakat diijinkan menanam tanaman semusim, sambil melakukan pemeliharaan tanaman pokok - LSM melakukan pendampingan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, - TN menyediakan bibit dan menentukan jenis pohon yang dikembangkan yaitu jenis pohon MPTS setempat - TN, LSM dan masyarakat dengan kelompok taninya melakukan monitoring dan evaluasi secara bersama - Ada koordinasi dengan BPDAS dalam kegiatan penanaman - Kegiatan pengayaan tanaman di zona rehabilitasi i TN - Kegiatan membangun kelembagaan HHBK dengan Perguruan Tinggi - Kegiatan koordinasi dengan BPDAS penanaman di zona rehabilitasi - Hasil produksi dan pemasarannya belum optimal - Dibutuhkan stakeholders pendukung lainnya untuk meningkatkan produksi dan teknologi diversifikasi hasil untuk meningkatkan hasil produksi dan harga jual - Keinginan atau ide stakeholders belum diprogramkan dan dilaksanakan secara optimal Pemerintah Stakeholder Exsisting Harapan Instruktif Konsultatif Kooperatif Advokasi Informatif Faktual 150 Tabel 22 Lanjutan-7 Bentuk kegiatan Tingkat kolaborasi Argumentasijustifikasi Programkegiatanupayatahun pencapaian Kendala Harapan Advokasi - Sudah terlibat bentuk kolaborasi dalam tingkat kooperatif - Stakeholders sudah bekerjasama dan berbagi peran dan tanggung jawab dengan TN - Kegiatan yang berjalan belum dapat meningkatkan ekonomi masyarakat secara optimal - Stakeholders berkeinginan mengusulkan peningkatan kewenangan dalam pemilihan jenis komoditi yang dikembangkan di zona rehabilitasi - Stakeholders sudah dapat meningkatkan kapasitasnya dalam diversifikasi produk seperti produk kripik nangka, pisang dan tanaman obat dengan kemasan yang lebih baik - Permenhut Nomor P.19 Menhut-II2004 tentang Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Suaka Alam Dan Kawasan Pelestarian Alam - Prediksi waktu yang dibutuhkan dari tingkat kooperatif ke advokasi selama empat tahun dengan tahapan : - Stakeholders diberi kewenangan dalam menentukan jenis komoditi sesuai aturan yang lebih bernilai ekonomi dengan tetap mempertahankan kelestarian ekosistem TN - TN meningkatkan koordinasi dengan Dinas Perindustrian , Dinas Perdagangan dan LSM untuk meningkatkan keterampilan masyarakat selama satu tahun - Program kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan hasil panen tanaman semusim dan tanaman obat dan buah oleh penyuluh terkait Dinas Pertanian, Kehutanan dan Pertanian selama satu tahun - Peningkatan sarana pengolahan hasil panen, promosi dan pemasaran produk hasil panen selama dua tahun - Kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat masih rendahbelum optimal - Masih ada kekhawatiran dari TN jika stakeholder diberi kewenangan yang lebih tinggi 151