Analisis Regresi Linier Sederhana Uji – t

d. Indikator kepuasan kerja 7. Pernyataan “Anda selalu merasa puas dengan hasil pekejerjaan yang Anda selesaikan”, menunjukkan 43 orang responden 84,3 menyatakan setuju, 8 orang responden 15,7 menyatakan sangat setuju. 8. Pernyataan “Anda merasa puas karena hasilgaji yang didapat sesuai dengan pekerjaan Anda”, menunjukkan 6 orang responden 11,8 menyatakan kurang setuju, 31 orang responden 60,8 menyatakan setuju, 17 orang responden 33,3 menyatakan sangat setuju. e. Indikator Tepat Waktu : 9. Pernyataan “waktu dan hasil pekerjaan anda telah sesuai dengan target yang diberikan”, menunjukkan 3 orang responden 5,9 menyatakan kurang setuju, 31 orang responden 60,8 menyatakan setuju, 14 orang responden 27,5 menyatakan sangat setuju. 10. Pernyataan “pimpinan menilai hasil pekerjaan anda dengan baik setiap harinya”, menunjukkan 5 orang responden 9,8 kurang setuju, 33 orang responden 64,7 menyatakan setuju, dan 13 orang responden 25,5 menyatakan sangat setuju.

D. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh dari desain struktur organisasi terhadap efektivitas kerja pegawai PT Pos Indonesia Persero Medan. Model persamaan dari regresi linear sederhana yang digunakan pada penelitian ini adalah : Y = a + bX. Universitas Sumatera Utara Hasil perhitungan regresi linear sederhana yang diperoleh dengan menggunakan SPSS Statistical Product And Service Solution versi 15.0 for windows dapat dilihat pada tabel 4.7 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Regresi Linear Sederhana Coefficients a 10,085 4,393 2,296 ,026 ,746 ,104 ,717 7,203 ,000 1,000 1,000 Constant Desain_Struktur_ Organisasi Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Efektivitas_Kerja a. Sumber : Pengelolaan Kuesioner Penelitian 2010 tabel 4.7 menunjukkan bahwa: 1. Hasil perhitungan pada tabel 4.7 diperoleh nilai konstanta a sebesar 10,085 satuan dan nilai b sebesar 0,746 satuan sehingga persamaan regresi linear sederhana yang diperoleh adalah : Y = 10,085 + 0,746X. 2. Koefisien regresi sebesar 0,746 satuan menyatakan bahwa jika struktur organisasi yang diterapkan pada perusahaan didasarkan pada indikator Spesialisasi Kerja, Rantai Komando, Wewenang, Rantang Manajemen, dan Formalisasi sebesar 1 satu satuan akan meningkatkan efektivitas kerja sebesar 0,746 satuan.

E. Uji – t

1. Pengujian dengan menggunkan tingkat pengujian taraf n yata α = 5. Kriteria pengambilan keputusan : 2. Ho diterima t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel 3. Ha diterima jika t hitung t tabel dan t hitung t tabel Tabel 4.8 Universitas Sumatera Utara Hasil Uji secara Parsial Uji – t Coefficients a 10,085 4,393 2,296 ,026 ,746 ,104 ,717 7,203 ,000 Constant Desain_Struktur_ Organisasi Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Efektivitas_Kerja a. Sumber : Pengelolaan Kuesioner Penelitian 2010 Perhitungan pada tabel 4.7 diperoleh nilai t hitung sebesar 7,203 sedangkan t tabel pada tingkat signifikan a 5 dan df = 55 - 2 = 53 adalah sebesar 1,684 variabel desain struktur organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan efektivitas kerja hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,00 di bawah lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 7,203 t Tabel 1,684. artinya jika jika variabel desain struktur organisasi ditingkatkan maka efektivitas kerja Y akan meningkat sebesar 0,746 satuan. Artinya apabila pimpinan memperhatikan dan meningkatkan kualitas struktur organisasi dengan indikator spesialisasi kerja, rantai komando, wewenang, rantang manajemen, dan formalisasi. Maka akan terjadi peningkatan efektivitas kerja dengan dengan indikator volume pekerjaan, akurasi hasil, pencapaian tujuan, kepuasan kerja, dan tepat waktu dalam bekerja oleh setiap karyawan. Berdasarkan pernyataan koresponden melalui kuesioner penelitian bahwa sudah lama tidak ada rotasi jabatan sehingga menimbulkan kebosanan. Berarti spesialisasi kerja pada PT Pos Indonesia Persero Medan lebih terspesialisasi karena sebagian besar responden menyatakan terlalu lama dengan jabatan tersebut. karyawan jarang sekali diberikan kesempatan dalam mengajukan Universitas Sumatera Utara pendapat dalam membuat keputusan karena pimpinan beranggapan semua telah diatur sesuai dengan rencana kerja dan peraturan yang berlaku. Sedangkan dalam waktu tenggat penyelesaian pekerjaan, walaupun wewenang bersifat desentralisasi, pimpinan tidak mempermasalahkan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, dengan syarat pekerjaan diselesaikan dalam jangka tidak terlalu lama. Berarti karyawan harus dapat mengatur dan memanajemen pekerjaannya sendiri, Hal ini berarti pimpinan tidak memanajemen dengan baik karyawannya. Diantara variabel struktur organisasi indikator formalisasi sangat besar perannya dalam mendukung efektivitas kerja, karena sebagian besar responden beranggapan peraturan yang dibuat perusahaan telah sesuai dan harus dipatuhi. Pimpinan PT Pos Indonesia Persero Medan sebaiknya meningkatkan rotasi jabatan atau mutasi jabatan. Mutasi jabatan perlu untuk mengetahui potensi setiap karyawan, sehingga perusahaan dapat menempatkan karyawan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Rotasi jabatan yang dilakukan secara berkala memberikan pengalaman dan pengetahuan baru bagi karyawan sehingga karyawan tidak merasa jenuh dengan pekerjaannya. Pimpinan juga harus sering berkomunikasi secara efektif dengan karyawan untuk membuat keputusan bersama tanpa melanggar peraturan yang telah ditetapkan perusahaan. Dan pimpinan juga harus lebih aktif dalam mengontrol dan memanajemen pekerjaan karyawan mengenai penyelesaian setiap pekerjaan.

F. Koefisien Determinan R