ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 119.518
3 39.839
126.451 .000
a
Residual 8.507
27 .315
Total 128.024
30 a. Predictors: Constant, LN_FL, LN_DPS, LN_EPS
b. Dependent Variable: LN_Harga_Saham
Sumber : Diolah dari SPSS 2011
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, bahwa nilai F hitung 126.451 F tabel 2.96, dengan tingkat signifikansi 0.000 0.05, ini menunjukkan bahwa
pengaruh variabel independen, LN_EPS, LN_DPS, dan LN_FL secara simultan bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham.
3. Koefisien Determinasi R
2
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square
Adjusted R
Square Std.
Error of the
Estimate Change Statistics
Durbin- Watson
R Square
Change F
Change df1 df2 Sig. F
Change 1
.966
a
.934 .926
.56130 .934 126.451
3 27
.000 1.658
a. Predictors: Constant, LN_FL, LN_DPS, LN_EPS b. Dependent Variable: LN_Harga_Saham
Sumber : Diolah dari SPSS, 2011 Pada model summary di atas, angka R sebesar 0,966 menunjukkan
bahwa korelasi atau hubungan antara LN_Harga Saham dengan variabel independent sangat erat yaitu sebesar 96,6. Angka R square atau koefisien
Universitas Sumatera Utara
determinasi sebesar 0,934. Angka ini mengindikasikan bahwa 93,4 variasi atau perubahan dalam Harga Saham dapat dijelaskan oleh variasi variabel
LN_EPS, LN_DPS, dan LN_FL. Sedangkan sisanya 6,6 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
C. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian
Earning Per Share merupakan salah satu rasio pasar yang merupakan laba atau pendapatan yang akan diterima oleh para pemegang saham untuk
setiap lembar saham yang dimilikinya atas keikutsertaannya dalam perusahaan. Dengan demikian besarnya Earning Per Share dapat dijadikan sebagai salah
satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Rasio Earning Per Share idealnya meningkat dari tahun ke tahun. Pada umumnya, investor akan
mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk laba per lembar saham, sebab Earning Per Share menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh
untuk setiap lembar saham biasa, sedangkan jumlah Earning Per Share yang akan didistribusikan kepada investor saham tergantung pada kebijakan
perusahaan dalam hal pembayaran dividen. Earning Per Share yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat
kesejahteraan yang lebih baik kepada pemegang saham, sedangkan Earning Per Share yang rendah menandakan bahwa perusahaan gagal memberikan
manfaat sebagaimana diharapkan oleh pemegang saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata Earning Per Share
perusahaan Food Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006-2009 relatif tinggi yaitu pada tahun 2006 sebesar 1311,37, tahun
Universitas Sumatera Utara