Seleksi Sampel Statistik Deskriptif

commit to user 68

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil pengujian yang telah dilakukan selama penelitian. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis.

A. Deskripsi Data

Analisis deskriptif data terdiri dari seleksi sampel dan statistik deskriptif.

1. Seleksi Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2008. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan annual report tahun 2008 yang diakses melalui www.idx.co.id dan website resmi perusahaan. Data lainnya diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD tahun 2008, khusus untuk data ask-bid price diperoleh dari database Pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Selama periode 2008 jumlah perusahaan manufaktur yang menjadi amatan adalah 45 perusahaan. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada bab sebelumnya bab III, hal. 50, sampel penelitian diperoleh dengan rincian sebagai berikut: commit to user 69 Tabel IV.1 Hasil Pengambilan Sampel Tabel IV.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2008 terdapat 149 perusahaan manufaktur yang terdaftar BEI. Berdasarkan teknik pengambilan sampel, 104 dikeluarkan dari sampel karena tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Jumlah sampel yang diteliti dalam penelitiaan ini sebanyak 45 perusahaan lihat lampiran III.

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan dengan tujuan untuk mengenali pola sejumlah data, melihat distribusi data, merangkum informasi dalam data tersebut, dan menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang diinginkan. Informasi mengenai statistik deskriptif tersebut meliputi: nilai minimum, maksimum, rerata mean, dan standar deviasi. Kriteria Sampel Jumlah 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008 149 2. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan menerbitkan laporan tahunan auditan tetapi laporan tahunan tidak tersedia baik pada www.idx.co.id maupun website resmi perusahaan. 92 3. Perusahaan manufaktur dengan tahun buku tidak berakhir 31 Desember 2008 dan tidak menggunakan mata uang Rupiah 5 4. Perusahaan tidak memiliki semua data yang diperlukan - spread tidak dapat dihitung 9 Jumlah sampel penelitian 45 Sumber : Hasil pengolahan data commit to user 70 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari enam variabel yaitu corporate governance sebagai variabel independen yang direpresentasikan oleh kepemilikan manajerial dan dewan direksi independen; asimetri informasi menjadi variabel dependen dalam penelitian ini. Peneliti juga menggunakan variabel kontrol dan variabel moderasi. Ukuran perusahaan dan reputasi auditor sebagai variabel kontrol, sedangkan pengungkapan sukarela gunakan sebagai variabel moderasi. Statistik deskiptif dihitung dengan menggunakan alat bantu statistik SPSS release 17. Hasil dari perhitungan tersebut ditampilkan pada Tabel IV.2 berikut : Tabel IV. 2 Statistik Deskriptif Variabel Dependen Sumber : Hasil pengolahan data Berdasarkan nilai statistik deskriptif, rerata mean untuk variabel dependen asimetri informasi SPREAD adalah sebesar 0,259. Asimetri informasi terendah sebesar -1,554 yang dimiliki oleh PT. Selamat Sempurna Tbk. Asimetri informasi tertinggi sebesar 2,000 dimiliki oleh PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, PT. Multipolar Corporation Tbk, PT Myoh Technologi Tbk, dan PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. Statistik deskriptif dari variabel independen penelitian akan dijelaskan pada Tabel IV.3 di bawah ini. N Minimum Maximum Mean Std.Deviation SPREAD 45 -1,554 2,000 0,259 0,701 Valid N listwise 45 commit to user 71 Tabel IV. 3 Statistik Deskriptif Variabel Independen Sumber : Hasil pengolahan data Berdasarkan nilai statistik deskriptif variabel independen, rerata untuk variabel kepemilikan manajerial MOWN adalah 2,3. Kepemilikan manajerial terendah sebesar 0,000 atau tidak ada saham perusahaan yang dimiliki oleh manajemen dan direksi. Kepemilikan manajerial tertinggi sebesar 0,084 atau 8,4 oleh PT Metrodata Electronics Tbk. Komposisi komisaris independen INDCOM terendah sebesar 30 dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dengan total dewan komisaris 10 anggota dan jumlah komisaris independen 3 anggota. Nilai maksimum sebesar 80 oleh PT Unilever Indonesia Tbk dengan total dewan komisaris 5 anggota dan jumlah komisaris independen 4 anggota. Komposisi komisaris independen sebesar 30 menunjukan seluruh perusahaan sampel telah memenuhi ketentuan Peraturan Pencatatan Efek Bursa Efek Indonesia Nomor I-A yang berlaku sejak tanggal 1 Juli 2000 tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa, sebagaimana diubah dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-339BEJ07-2001 tanggal 21 Juli 2001. N Minimum Maximum Mean Std. Deviation MOWN 45 0,000 0,084 0,010 0,023 INDCOM 45 0,300 0,800 0,418 0,118 SIZE Jutaan Rp 45 1.749 97.064.000 8.950.014 1, 642 ADTQ Dummy 45 1 0,670 0,477 Valid N listwise 45 commit to user 72 Ukuran perusahaan SIZE dalam penelitian ini merupakan variabel kontrol. Ukuran perusahaan diwakili oleh penjualan perusahaan. Ukuran perusahaan terkecil dalam periode krisis sebesar 1.749 juta Rupiah yaitu PT. Myoh Technology Tbk Sedangkan ukuran perusahaan terbesar adalah 97.064.000 juta Rupiah yaitu PT Astra International Tbk. Rerata ukuran perusahaan adalah 8.950.014 juta Rupiah. Terdapat 33 perusahaan yang memiliki penjualan dibawah rerata dan 12 perusahaan lainnya memiliki penjualan diatas rerata selama krisis finansial global. Reputasi auditor ADTQ dalam penelitian ini merupakan variabel kontrol. Reputasi auditor merupakan variabel dummy, nilai 1 menunjukkan bahwa perusahaan diaudit oleh KAP besar sesuai dengan kriteria KAP yang sudah ditetapkan bab III, hal 56, sedangkan nilai 0 menunjukkan bahwa perusahaan diaudit oleh KAP selain kriteria yang ditetapkan. Perusahaan yang diaudit oleh 4 KAP besar sebanyak 30 perusahaan dan diaudit selain oleh 4 KAP besar yang sudah ditetapkan sebanyak 15 perusahaan. Statistik deskriptif dari variabel independen selanjutnya dalam penelitian ini akan dijelaskan pada Tabel IV.4 di bawah ini. Tabel IV. 4 Statistik Deskriptif Variabel Independen Sumber : Hasil pengolahan data N Minimum Maximum Mean Std. Deviation VDIS 45 0,118 0,363 0,230 0,059 Valid N listwise 45 commit to user 73 Tabel IV.4 menunjukan indeks pengungkapan sukarela VDIS terendah sebesar 11,8 oleh PT Lautan Luas Tbk. Indeks pengungkapan sukarela tertinggi dimiliki oleh PT Astra International Tbk sebesar 36,3. Rerata indeks pengungkapan sukarela sebesar 23 dari total pengungkapan sukarela yang bisa dipenuhi. Sebanyak 25 perusahaan memiliki indeks pengungkapan sukarela dibawah rerata dan 20 perusahaan di atas rerata. Rendahnya pengungkapan sukarela kurang dari 50 mengimplikasikan kurangnya kesadaran untuk melakukan pengungkapan diluar pengungkapan yang telah ditetapkan. Hal ini perlu menjadi perhatian utama karena pengungkapan sukarela merupakan salah satu cara untuk menurunkan asimetri infomasi Na’im dan Rakhaman, 2000; dalam Zubaidah dan Zulfikar, 2005. Penelitian ini membagi item pengungkapan sukarela menjadi delapan kelompok pengungkapan, yaitu: Infomasi umum perusahaan I; Informasi dewan komisaris dan direksi II; prospek bisnis III; penelitian dan pengembangan IV; informasi karyawan V; tanggung jawab sosial VI; peningkatan produk dan jasa VII; dan Informasi penerapan Good Corporate Governance VIII. Grafik rerate indeks pengungkapan sukarela setiap kelompok informasi disajikan sebagai berikut: commit to user 74 Gambar IV.I Grafik Rerata Indeks Pengungkapan Setiap Kategori Pengungkapan Pengungkapan II yaitu informasi dewan komisaris dan direksi merupakan informasi yang paling tinggi diungkap oleh perusahaan diikuti informasi mengenai penerapan Good Corporate Governance. Informasi yang penting dalam memprediksi kinerja perusahaan di masa mendatang setelah terjadinya krisis seperti informasi mengenai prospek bisnis, penelitian dan pengembangan, dan peningkatan produk dan jasa memiliki indeks pengungkapan yang kecil. Informasi mengenai prospek binis yang terkait dengan ramalan penjualan, ramalan laba, dan perencanaan bisnis merupakan informasi yang jarang untuk diungkapkan. Hal ini karena ketakutan manajemen bahwa informasi yang diungkap akan membantu para pesaing bisnis Hendriksen dan Brenda 2001. Di sisi lain, informasi ini menjadi informasi yang dibutuhkan oleh investor untuk melihat prospek perusahaan di masa mendatang. commit to user 75

B. Pengujian Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) dalam Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

1 5 137

Financial Distress, Corporate Governance dan Karakteristik Peruahaan terhadap Pengungkapan Sukarela pada Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

0 3 165

PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 3 98

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ASIMETRI INFORMASI (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014)

0 7 22

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008 – 2011).

0 3 14

ANALISIS PERBEDAAN PENGARUH STRUKTUR DEWAN TERHADAP PENURUNAN ASIMETRI INFORMASI DI SEKITAR PENGUMUMAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI SEBELUM DAN SELAMA KRISIS FINANSIAL GLOBAL

0 2 98

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI).

0 6 30

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 0 15

Good corporate governance dan nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei) AWAL

0 0 15

Good corporate governance dan nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei) RINGKASAN Revisi

0 1 17