Asimetri Informasi Information Asymmetric

commit to user 25 dengan menggunakan kebijakan hutang; 3 dengan cara mengaktifkan monitoring melalui investor institusional Juanda, 2009.

2. Asimetri Informasi Information Asymmetric

Hubungan keagenan memunculkan terjadinya masalah agensi ketika terjadi pertentangan dan tarik menarik kepentingan antara prinsipal dan agen dikenal sebagai asimetri informasi Arifin, 2005. Kesenjangan informasi antara manajemen dan pemilik terjadi sebagai akibat tindakan manajer sebagai pihak yang banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan, tidak memberikan informasi yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik Ujiyantho dan Pramuka, 2008, dalam rangka memaksimalkan untititasnya Wisnumurti, 2010. Tonor 2009 menyatakan bahwa asimetri informasi merupakan masalah yang timbul karena adanya hubungan keagenan, dan bermula dari hasrat manajemen untuk tidak bertindak demi kepentingan terbaik dari prinsipal. Brown dan Hillegeist 2006 memberikan pemahaman yang berbeda, asimetri informasi terjadi ketika satu atau beberapa pemilik sebagai investor memiliki informasi privat tentang perusahaan di sisi lain investor yang kurang terinformasi lainnya hanya memiliki akses ke informasi publik. Menurut Scott 2003 terdapat dua macam permasalahan yang timbul akibat asimetri informasi yang disebabkan kesulitan pemilik untuk memonitor dan melakukan kontrol tindakan manajemen, yaitu: commit to user 26 1 Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar. Fakta yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan informasinya kepada pemegang saham. 2 Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman sehingga manajer dapat melakukan tindakan di luar pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan. Rahardjo 2004 mengungkapkan bahwa asimetri informasi dapat terjadi dalam dua kondisi ekstrim, yaitu : kesenjangan informasi yang kecil sehingga tidak mempengaruhi manajemen, atau kesenjangan yang sangat signifikan sehingga berpengaruh terhadap manajemen dan harga saham. Asimetri informasi yang tinggi dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan tindakan opotunistik yang yang dapat merugikan pemilik Wisnumurti, 2010. Tindakan tersebut diantaranya tidak dipublikasikannya kegagalan rencana bisnis Rahardjo, 2004; praktik manajemen laba Wisnumurti, 2010; mark-up laporan keuangan Arifin, 2005. Asimetri informasi sangat terasa pengaruhnya dalam dunia akuntansi karena produk utama dari akuntansi adalah informasi, yang merupakan komoditas yang sangat kuat dan penting Tonor, 2009. Pengungkapan informasi akuntansi dalam bentuk penerbitan laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk commit to user 27 menjembatani kesenjangan informasi yang terjadi Dewi, 2011, termasuk didalamnya terdapat pengumuman laba. Kim dan Verrecchia dalam Kanagaretnam et al 2007 menyatakan bahwa pengumuman laba akan berpengaruh pada tingkat asimetri informasi karena perusahaan mengungkapkan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan untuk seluruh pemain di pasar modal. Adanya kesamaan dalam akses informasi maka diharapkan perbedaan harga antara permintaan dan penawaran menjadi lebih rendah Rahardjo, 2004 sehingga terjadi penurunan asimetri informasi. Informasi akuntansi yang berkualitas berguna bagi pemilik sebagai investor untuk menurunkan asimetri informasi. Keputusan ungkapan yang dibuat oleh manajer dapat mempengaruhi harga saham, ketika asimetri informasi antara investor yang lebih terinformasi dan investor kurang terinformasi dan menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan dalam pasar untuk saham-saham perusahaan Komalasari, 2001. Penurunan asimetri informasi akan menyebabkan pengurangan dalam biaya transaksi, dimana biaya transaksi diwakili oleh bid ask spreads Murni, 2004. Pada beberapa penelitian, asimetri informasi dapat dilihat berdasarkan bid- ask spread atau dengan menggunakan bid-ask debt. Spread adalah selisih antara harga penawaran jual terbaik dan harga permintaan beli terbaik, jika besaran spread tersebut dibagi rata-rata harga jual terbaik dan harga beli terbaik, maka akan diperoleh relative spread Frensidy, 2009. Penelitian Sutrisno et al 2009 menggunakan relative bid-ask spread dalam melihat asimetri informasi. Shon dan Weiss 2009; Nurlinda 2011; dan Dewi 2011 menggunakan bid-ask spread commit to user 28 periode window dan non-window dalam melihat penurunan asimetri infomasi. Meilani 2009; dan Wisnumurti 2010 menggunakan adjusted bid-ask spread untuk menilai tingkat asimetri informasi, dimana spread disesuaikan dengan memperhatikan harga penutupan saham, jumlah transaksi saham, dan variasi return saham harian. Sedangan Kanagaretnam et al 2007 menggunakan bid-ask spread dan bid-ask debth dalam merepresentasikan asimetri informasi. Bid-ask debth adalah jumlah saham yang tersedia pada saat terjadi penawaran bid ditambah jumlah saham yang terdapat pada saat terjadi permintaan ask.

3. Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) dalam Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

1 5 137

Financial Distress, Corporate Governance dan Karakteristik Peruahaan terhadap Pengungkapan Sukarela pada Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

0 3 165

PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 3 98

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ASIMETRI INFORMASI (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014)

0 7 22

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008 – 2011).

0 3 14

ANALISIS PERBEDAAN PENGARUH STRUKTUR DEWAN TERHADAP PENURUNAN ASIMETRI INFORMASI DI SEKITAR PENGUMUMAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI SEBELUM DAN SELAMA KRISIS FINANSIAL GLOBAL

0 2 98

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI).

0 6 30

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 0 15

Good corporate governance dan nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei) AWAL

0 0 15

Good corporate governance dan nilai perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei) RINGKASAN Revisi

0 1 17