commit to user
38
4. Kepemilikan Manajerial Manajerial Ownership
Kepemilikan manajerial adalah salah satu struktur dalam corporate governance, yaitu para pemegang saham yang mempunyai kedudukan di
manajemen perusahaan baik sebagai dewan komisaris atau sebagai direktur Widodo, 2005. Kepemilikan manajerial berperan penting dalam penerapan
praktik corporate governance. Salah satu pilihan mekanisme pengawasan internal untuk menyamakan kepentingan pemegang saham dan manajer adalah kontrak
insentif jangka panjang Walsh dan Seward, 1990 dalam Rosvita, 2010. Kontrak insentif ini yaitu dengan memberikan insentif pada manajer apabila nilai
perusahaan atau kemakmuran pemegang saham meningkat, salah satunya dengan cara memberi kepemilikan saham kepada manajer Jensen dan Meckling, 1976.
Kepemilikan manajerial perlu ditingkatkan di dalam perusahaan untuk dua tujuan: 1 untuk menarik dan mempertahankan manajer yang cakap; 2
mengarahkan tindakan manajer agar mendekati kepentingan pemegang saham, terutama untuk memaksimalkan harga saham Ustaraningsih, 2010. Jensen dan
Meckling 1976 dengan hipotesis pemusatan kepentingan convergence of interest hypothesis dalam Sukartha 2008 menyatakan bahwa kepemilikan
manajerial dapat membantu penyatuan kepentingan antara manajer dan pemegang saham, yang berarti semakin meningkatkan proporsi kepemilikan saham
manajerial maka semakin baik kinerja perusahaan tersebut. Kepemilikan saham yang rendah menjadikan insentif terhadap
kemungkinan manajemen melakukan tindakan oportunistik akan meningkat Ujiyantho dan Bambang, 2007. Kepemilikan manajerial akan membantu
commit to user
39
penyatuan kepentingan antara manajer dan pemilik, sehingga manajer ikut merasakan secara langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan ikut pula
menanggung sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah Ujiyantho dan Bambang, 2007.
5. Dewan Komisaris Independen Board of Independent Commisioner