56
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Penelitian ini tergolong tipe penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menggambarkan atau mendeskripsikan obyek dan
fenomena yang diteliti. Termasuk didalamnya bagian unsure-unsur yang ada dalam variabel penelitian itu berinteraksi satu sama lain dan apa pula produk
interaksi yang berlangsung Siagian, 2011:52. Penelitian deskriptif bersifat menggambarkandan melukiskan sesuatu hal
yang didapat dari lapangan dan kemudian menjelaskannya dengan kata-kata. Penelitian deskriptif akan membuat gambaran bagaimana respon karyawan
terhadap pelaksanaan program BPJS Ketenagakerjaan di PT. Mutiara Mukti Farma.
3.2.Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Mutiara Mukti Farma di Jalan Karya Jaya Ujung Nomor 68 Kecamatan Medan Johor Kotamadya Medan.Penulis mengambil
di PT. Mutiara Mukti Farma dikarenakan ketertarikan penulis melihat bagaimana respon karyawan terhadap pelaksanaan program di perusahaan tersebut. Selain itu,
menurut manajemen perusahaan sebagian besar karyawan telah mengikuti program BPJS ketenagakerjaan.
Universitas Sumatera Utara
57
3.3. Populasi dan Sampel. 3.3.1 Populasi
Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai sebagai sekumpulan obyek, benda, peristiwa atau pun individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian
siagian, 2011. Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana penelitian dilakukan. Populasi dapat berupa organism, orang atau sekelompok
orang, masyarakat, organisasi, benda, objek peristiwa, atau laporan yang semuanya memiliki ciri-ciri dan harus di defenisikan secara spesifik dan tidak
secara mendua Silalahi, 2009. Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT. Mutiara Mukti Farma yang mengikuti program BPJS ketenagakerjaan adalah sebanyak 250 orang.
3.3.2 Sampel
Secara umum, sampel adalah bagian dari objek, kejadian atau individu yang terpilih dari populasi yang akan diambil datanya atau yang akan diteliti. Dengan
demikian dapat dikemukakan, bahwa sampel adalah bagian yang bersifat representative dari populasi yang diambil datanya secara langsung.Hal ini berarti
bahwa sampel bukan sekedar bagian dari populasi, melainkan bagian yang benar- benar mewakili populasi Siagian, 2011:156.
Menurut silalahi jika jumlah populasi lebih dari 100 maka jumlah sampel yang diambil adalah 10-20 dari jumlah populasi.Berdasarkan ketentuan
tersebut, maka sampel yang diambil oleh peneliti sebesar 10 dari populasi
Universitas Sumatera Utara
58
karyawan PT. Mutiara mukti farma yang mengikuti program BPJS ketenaga kerjaan.Dan jumlah sampel tersebut adalah 25 orang. Agar lebih jelas dapat dilihat
dari rumus sebagai berikut:
Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah secara acak karena jenis karyawan di perusahaan tersebut yang bersifat homogen
3 .4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan atau informasi menyangkut masalah yang diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku, majalah,
surat kabar, tulisan yang ada kaitannya terhadap masalah yang diteliti. 2.
Studi lapangan, yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan penelitian langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dengan demikian, instrument penelitian disini adalah alat-alat yang
digunakan dalam rangka studi lapangan yang dalam penelitian sosial dikenal dua jenis, yaitu:
1. Wawancara, yaitu percakapan atau Tanya jawab yang dilakukan
pengumpulan data dengan responden sehingga responden memberikan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian.
10 X 250 = 25 orang
Universitas Sumatera Utara
59
2. Kuesioner, yaitu kegiatan pengumpulan data dengan cara menyebar daftar
pertanyaan untuk dijawab responden sehingga peneliti memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian Siagian, 2011: 206-207.
Data menurut asal sumbernya dapat dibagi menjadi dua: data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti responden sedangkan
kedua data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu. Disinilah penulis memperoleh data primer dari responden yaitu karyawan
di PT. Mutiara Mukti Farma yang mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses menjadikan data memberikan pesan kepada pembaca. Analisis data menjadikan data tersebut mengeluarkan maknanya
sehingga para pembaca tidak hanya mengetahui data itu, melainkan juga mengetahui apa yang ada dibalik itu Siagian, 2011. Secara umum, teknik
analisis data dapat dibagi dalam dua jenis yaitu analisis statistic deskriptif dan analisis statistik inferensi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis statistik deskriptif, yaitu analisis data yang ada pada tiap-tiap sampel kajian dan tidak digunakan dalam rangka merumuskan generalisasi
menyeluruh.
Universitas Sumatera Utara
60
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Luas tanah lokasi berdirinya PT. Mutiara Mukti Farma Medan adalah lebih kurang 3.983 m². Pada mulanya tanah ini adalah milik Muhammad Achmad
Yusuf atau lebih dikenal dengan nama Amir Yusuf, seorang pengusaha dimana pada waktu itu adalah sebagai direktur CV. Barisan di Medan. Untuk selanjutnya
tanah tersebut dijual secara lelang dan kemudian jatuh ke tangan Humala Toga Mulia Panggabean, yang selanjutnya mendirikan di atas tanah tersebut sebuah
bangunan bangunan pada tahun 1975, bangunan tersebut digunakan sebagai kantor dan pabrik farmasi “SEJATI’’ yang pada itu memproduksi anggur obat
dengan merek “SIAGOGO”. Kemudian pada bulan Januari 1980, H.T.M. Panggabean menjuak tanah
tersebut beserta bangunan ikutan diatasnya kepada Drs. Weslyn Hasoloan Siahaan. Setelah itu pada tanggal 31 Januari 1980 maka didirikan PT. Mutiara
Mukti Farma Medan dengan direktur utamanya Drs. Weslyn Hasoloan Siahaan. PT. Mutiara Mukti Farma merupakan sebuah industry farmasi yang memproduksi
obat-obatan serta menjualnya.Pada tahun 1991 diadakanlah rapat pemegang saham yang kemudian memutuskan Jacob sebagai penanggung jawab dengan
jabatan direktur utama hingga batas waktu yang belom ditentukan. Dalam perkembangannya PT. Mutiara Mukti Farma membeli sebidang tanah di jalan
Besar Namorambe km 8,5 seluas 8.622 m² untuk lokasi pembangunan pabrik baru
Universitas Sumatera Utara
61
dengan menggunakan cara pembuatan obat yang baik CPOB. Lalu diadakan perubahan izin industry farmasi yang lama dengan izin industri yang baru
menggunakan CPOB yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI pada tanggal 22 Juli 1994, yang
kemudian tetap bertahan hingga saat ini
4.2 Stuktur Organisasi