25
d. Biaya program kesejahteraan karyawan hendaknya dapat dihitung dan
dikelola dengan kebijaksanaan yang baik
4. Jenis-jenis kesejahteraan karyawan Jenis kesejahteraan yang diberikan perusahaan akan bervariasi, hal ini
disesuaikan dengan kebijakan perusahaan. Banyak para ahli yang mengelompokkan kesejahteraan ini menjadi bagian-bagian tertentu, tetapi pada
hakikatnya memiliki tujuan yang sama. Panggabean 2002: 96-100 mengemukakan bentuk kesejahteraan yang
diberikan adalah: a.
Kesejahteraan yang bersifat ekonomis yaitu berupa uang seperti uang pension, uang makan, uang tunjangan hari raya THR, bonus, uang duka
kematian, pakaian dinas dan uang pengobatan b.
Kesejahteraan yang berupa fasilitas antara lain sarana ibadah, kafetaria, olahraga, kesenian, pendidikan atau seminar, cuti tahunan dan cuti hamil,
koperasi ataupun toko c.
Kesejahteraan berupa pelayanan yaitu puskesmas atau dokter, jemputan karyawan, penitipan bayi, bantuan hukum, penasihat keuangan serta
asuransi kredit rumah
2.4 Program
Program adalah cara yang disahkan untuk mencapai tujuan. Adanya program maka segala bentuk rencana akan lebih terorganisir dan lebih mudah
Universitas Sumatera Utara
26
untuk dioperasionalkan Jones, 1994: 296. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa program merupakan unsur pertama yang harus ada demi tercapainya
kegiatan pelaksanaan karena dalam program tersebut telah dimuat berbagai aspek antara lain:
1. Adanya tujuan yang ingin dicapai
2. Adanya kebijakan-kebijakan yang harus diambil dalam pencapaian tujuan
itu 3.
Adanya aturan-aturan yang dipegang dan prosedur yang harus dilalui 4.
Adanya perkiraan anggran yang dibutuhkan 5.
Adanya strategi dalam pelaksanaan Jones, 1994 : 296. Unsur kedua yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan program ialah adanya
kelompok orang yang menguji sasaran program sehingga kelompok orang tersebut merasa ikut dilibatkan dan membawa hasildari program yang dijalankandan
adanya perubahan serta peningkatan dalam kehidupannya. Tanpa memberikan manfaat pada kelompok orang, boleh dikatakan program tersebut telah gagal
dilaksanakan.Berhasiltidaknya suatu program dilaksanakan tergantung dari unsur pelaksanaanya.Unsur pelaksanaan itu merupakan unsur ketiga.Pelaksana adalah
hal penting dalam mempertanggungjawabkan pengolahan maupun pengawasan dalam pelaksanaan, baik itu organisasi ataupun perorangan Jones, 1994: 298.
2.5 Jaminan sosial
Jaminan sosial merupakan upaya memberikan perlindungan dengan peyelenggaraan untuk menciptakan sosial security bagi setiap elemen warga
Universitas Sumatera Utara
27
negara.Rasa aman menjadi setiap impian bagi setiap orang ketika sedang mengalami sebuah permasalahan hidupnya, permasalahan pada dasarnya tidak
diinginkan namun pasti terjadi.Upaya pemenuhan kesejahteraan dapat terwujud jika adanya jaminan sosial, karena cita-cita pendiri bangsa ini untuk memajukan
kesejahteraan umum, kesejahteraan masyarakat yang kita inginkan masyarakat sejahtera yang memiliki nilai keadilan sosial, sikap gotong royongan dan
kebersamaan. Jaminan sosial juga merupakan bagian dari konsumsi publik yang wajib
didanai oleh negara, dalam pengertian umumnya sering diartikan sebagai sutu bentuk usaha untuk memberikan bantuan kepada masyarakat.Pengertian itu
tampak sangat limitative bila mengacu pada arti leksibel. Dalam pengertian formal, ISSA International Social Security Association mengartikan jaminan
sosial sebagai perlindungan yang diberikan bagi anggota masyarakat untuk suatu resiko atau peristiwa tertentu, dengan tujuan menghindari sejauh mungkin
terjadinya peristiwa yang mengakibatkan hilang atau turunnya sebahagian besarpenghasilan. Jaminan sosial juga memberikan pelayanan medis, tunjangan
keluarga dan anak atau jaminan keuangan atau konsekuensi ekonomi dari suatu peristiwa.
Pada sisi lain, konvensi ILO No. 102 tahun 1952, mendefinisikan jaminan sosial sebagai usaha pemerintah untuk melindungi masyarakat atau sebahagian
anggota masyarakat dari tekanan ekonomi yang dapat menghilangnya penghasilan karena sakit, mengganggur, cacat, hari tua dan kematian. Jaminan sosial juga
Universitas Sumatera Utara
28
menyediakan dana bagi masyarakat serta memberikan bantuan kepada keluarga dalam pemeliharaan anak.
Dari rumusan pengertian tentang jaminan sosial itu terlihat bahwa esensi dari jaminan sosial adalah semacam pemberian kompensasi atas suatu peristiwa
tertentu yang berakibat berkurangnya atau hilangnya penghasilan merupakan definisi dari jaminan sosial kepada tenaga kerja, namun dari sisi lain jaminan
sosial harus meliputi seluruh elemen masyarakat di Indonesia yang memberikan kesejahteraan bagi mereka guna esensi tujuan dari Negara kesejahteraan Drs.
Andi Usman RM, dalam Jurnal Kiprah Jamsostek Pada MIllenium Ketiga, 1999 : 51
2.6 BPJS Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial 2.6.1 Arti BPJS