9
dengan judul “Respon Karyawan Pelaksanaan Program BPJS ketenagakerjaan di PT. Mutiara Mukti Farma”.
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan oleh penulis , maka masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut ”bagaimana respon karyawan terhadap pelaksanaan program BPJS ketenagakerjaan di PT. Mutiara Mukti Farma?”.
1.3 Tujuan dan manfaat penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon karyawan terhadap pelaksanaan program BPJS
ketenagakerjaan di pt. Mutiara mukti Farma.
1.3.2 Manfaat penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini dapat digunakan dalam rangka: a.
Pengembangan konsep dan teori-teori yang berhubungan dengan jaminan sosial kepada tenaga kerja
b. Pengembangan kebijakan dan model pelayanan BPJS ketenagakerjaan.
1.4 Sistematika penulisan
Penelitian ini disajikan dalam enam bab, dan adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
10
Bab I :
Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang masalah, penumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan uraian konsep-konsep dan teori yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran,
defenisi konsep dan defenisi operasional
Bab III :
Metode Penelitian
Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.
Bab IV :
Deskripsi Lokasi Penelitian
Bab ini berisikan sejarah singkat, posisi geografis, struktur organisasi, serta data-data lainnya yang turut memperkaya karya
ilmiah ini.
Bab V : Analisis Data
Bab ini berisikan uraian tentang data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta analisisnya.
Bab VI : Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang bermanfaat sehubungan dengan penelitian yang telah
dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Respon
Respon pada hakekatnya merupakan tingkah laku balas atau juga sikap yang menjadi tingkah laku balik yang juga merupakan proses pengorganisasian
rangsang dimana rangsangan-rangsangan proksimal diorganisasikan sedemikian rupa sehingga terjadi representasi dari rangsangan-rangsangan proksimal Adi,
1994: 105. Respon pada prosesnya didahului sikap seseorang, karena sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku kalau
ia menghadapi suatu rangsangan tertentu. Jadi berbicara mengenai respon atau tidak respon tidak terlepas dari permasalahan sikap.
Respon diartikan bahwa suatu tingkah laku atau sikap yang berwujud baik itu pra pemahaman yang mendetail, penilaian, pengaruh atau penolakan, suka atau
tidak suka serta pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu Adi, 1994: 105.Selain itu menurut Daryl Beum respon juga dapat diartikan sebagai tingkah
laku atau sikap yang menjadi tingkah laku atau adu kuat. Melihat sikap seseorang atau sekelompok orang terhadap sesuatu maka akan diketahui bagaimana respon
mereka terhadap sebuah kondisi. Menurut Louis Thursone, respon merupakan jumlah kecenderungan dan
perasaan, kecurigaan dan prasangka, pra pemahaman yang mendetail, ide-ide, rasa takut, ancaman dan keyakinan tentang suatu hal yang khusus. Pengertian tersebut
dapat diketahui bahwa cara mengungkapkan sikap dapat melalui:
Universitas Sumatera Utara
12
a. Pengaruh atau penolakan
b. Penilaian
c. Suka atau tidak suka
d. Kepositifan dan kenegatifan suatu objek psikologi
Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana respon seseorang atau sekelompok orang terhadap objek-objek tertentu seperti perubahan lingkungan
atau situasi lain. Sikap yang muncul dapat positif yaitu cenderung menyenangi, mendekati dan mengharapkan suatu objek dimana seseorang disebut mempunyai
respon positif apabila dilihat melalui tahap kognisi, afeksi dan psikomotorik. Sebaliknya seseorang disebut mempunyai respon negatif apabila informasi yang
di dengar atau perubahan terhadap suatu objek tidak mempengaruhi tindakannya atau malah menghindar atau membenci objek tertentu. Terdapat dua jenis variabel
yang memepengaruhi respon yaitu: a.
Variabel struktural yaitu faktor-faktor yang terkandung dalam rangsangan fisik
b. Variabel fungsional yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri si
pengamat, misalnya kebutuhan suasana hati, pengalaman masa lalu Adi, 1994: 111.
Menurut Hunn 1962 orang dewasa mempunyai sejumlah besar unit untuk memproses informasi-informasi.Unit-unit ini dibuat khusus untuk menagani
representasi fenomenal dari keadaan di luar yang ada dalam diri seorang individu.Lingkungan internal ini dapat digunakan untuk memperkirakan
peristiwa-peristiwa yang terjadi diluar. Proses yang berlangsung secara rutin
Universitas Sumatera Utara
13
inilah yang oleh Hunt dinamakan respon Adi, 1994: 129.Maka dari itu, untuk melihat mengetahui respon dapat dilihat melalui persepsi, sikap, dan partisipasi.
Menurut Mac Mahon persepsi adalah proses menginterpresentasikan rangsangan input dengan menggunakan alat peneruma informasi. Sedangkan
William James persepsi menyatakan persepsi adalah bentuk dasar data yang kita peroleh dari lingkungan yang kita serap oleh indra kita, dan diolah oleh
pengolahan ingatan menjadi suatu pengalaman. Jadi yang dimaksud dengan persepsi adalah suatu proses kognitif yang
dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungan baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penerimaan. Persepsi
merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukan suatu pencatatan yang benar.
Jika berbicara mengenai respon tidak akan lepas dari perubahan konsep sikap. Sikap merupakan kecendrungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah
laku tertentu jika dia menghadapi suatu rangsangan. Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana respon seseorang
terhadap objek-objek tertentu seperti perubahan lingkungan atas situasi lain. Sikap yang muncul dapat positif yakni cenderung menyenangi, mendekati
mengharapkan suatu objek, atau muncul sikap negatif yakni menghindari, membenci atau tidak perduli terhadap suatu objek Adi, 2000:178
Selain persepsi dan sikap, partisipasi juga menjadi hal yang sangat penting bahkan mutlak diperlukan dalam mengukur respon. Partisipasi dapat diartikan
Universitas Sumatera Utara
14
sebagai adanya motivasi dan keterlibatan secara aktif dan terorganisir dalam seluruh tahapan suatu kegiatan.
2.2. Tenaga Kerja 2.2.1 Pengertian