HASIL PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan tahun 2013 dengan sampel adalah penderita yang berobat ke Poli PPOK RSHAM dan yang dirawat di RSHAM, jumlah penderita PPOK stabil yang mengikuti penelitian ini adalah sebanyak 30 orang dan 30 penderita PPOK eksaserbasi. Penderita PPOK stabil dan eksaserbasi ini didiagnosa berdasarkan keluhan pernapasan yang dirasakan penderita seperti sesak napas, batuk, batuk berdahak, dan wheezing, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik dada umumnya didapati suara pernapasan yang melemah, ekspirasi memanjang atauhpun wheezing. Sampel yang belum pernah didiagnosa sebagai PPOK dilakukan pemeriksaan spirometri setelah dalam kondisi stabil. Setelah dilakukan penjelasan mengenai penelitian dan menandatangani surat inform consent, maka penderita PPOK stabil yang setuju dilakukan pemeriksaan kadar hsCRP untuk mengetahui kondisi inflamasi sistemiknya, sedangkan pada pasien PPOK eksaserbasi pemeriksaan kadar hsCRP dilakukan dengan menggunakan serum sampel pada saat mengalami eksaserbasi. Hasil penelitian yang telah dianalisa secara statistik disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Pada penelitian ini didapati bahwa kelompok umur terbanyak penderita PPOK eksaserbasi dan PPOK stabil adalah kelompok umur 70 tahun masing-masing sebanyak 13 orang 43,3 dan 10 orang 33,3. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh nilai p-value : 0,199 pada α : 0,05 karena p-value 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan umur antara penderita PPOK eksaserbasi dan stabil tabel 4.1.1 Universita Sumatera Utara Tabel 4.1.1. Distribusi penderita berdasarkan umur Umur PPOK eksaserbasi PPOK stabil n n 40 - 44 0,0 2 6,7 45 - 49 0,0 0,0 50 - 54 3 10,0 4 13,3 55 - 59 5 16,7 3 10,0 60-64 8 26,7 5 16,7 65-69 1 3,3 6 20,0 13 70 4,3 10 33,3 Total 30 100,0 30 100,0 Uji Pearson Chi-Square p=0,199 Pada penelitian ini didapati bahwa kelompok indeks brinkman IB terbanyak penderita PPOK eksaserbasi dan stabil adalah dengan kelompok lebih atau sama dengan 600 masing- masing sebanyak 21 orang 70,0 dan sebanyak 23 orang 76.7. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh nilai p-value : 0,559 pada α : 0,05 karena p-value 0,05, maka Tabel 4.1.2. Distribusi penderita berdasarkan nilai Indeks Brinkman dapat disimpulkan tidak ada perbedaan indeks brinkman antara penderita PPOK eksaserbasi dan stabil tabel 4.1.2 Indeks Brinkman PPOK eksaserbasi PPOK stabil n n 199 - - - - 200-599 9 30,0 7 23,3 600 21 70,0 23 76,7 Total 30 100,0 30 100,0 Uji Pearson Chi-Square p = 0,559 Universita Sumatera Utara Pada penelitian ini didapati bahwa kelompok body mass index BMI terbanyak penderita PPOK eksaserbasi dan stabil adalah dengan kelompok 18.5 - 24.99 normal masing masing sebanyak 26 orang 86,7 dan sebanyak 19 orang 63,3 . Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh nilai p-value : 0,112 pada α : 0,05 karena p-value 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan BMI antara penderita PPOK eksaserbasi dan stabil tabel 4.1.3. Tabel 4.1.3. Distribusi penderita berdasarkan derajat BMI BMI PPOK eksaserbasi PPOK stabil n n 18,5 2 6,7 5 16,7 18,5 – 24,99 26 86,7 19 63,3 25 – 29,99 2 6,7 6 20,0 Total 30 100,0 30 100,0 Uji Pearson Chi-Square p = 0,112 Pada penelitian ini didapati bahwa kelompok VEP 1 terbanyak penderita PPOK eksaserbasi dan stabil adalah dengan kelompok 30 VEP 1 50 prediksi berat masing masing sebanyak 16 orang 53,3 dan sebanyak 14 orang 46,7. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh nilai p-value : 0,380 pada α : 0,05 karena p-value 0,05, maka Tabel 4.1.4. Distribusi penderita berdasarkan nilai VEP dapat disimpulkan tidak ada perbedaan nilai VEP1 antara penderita PPOK eksaserbasi dan stabil tabel 4.1.4 VEP 1 1 PPOK eksaserbasi PPOK stabil n n VEP 1 80 prediksi - - - - Universita Sumatera Utara 50 VEP 1 80 prediksi 3 10,0 7 23,3 30 VEP 1 50 prediksi 16 53,3 14 46,7 VEP 1 30 prediksi 11 36,7 9 30,0 Total 40 100,0 30 100,0 Uji Pearson Chi-Square p = 0,380 Pada penelitian ini didapati bahwa penderita PPOK eksaserbasi memiliki kadar hsCRP terbanyak pada kelompok kadar 10 mgl sebanyak 27 orang 90,0 dan seluruh penderita PPOK stabil adalah dengan kadar 10 mgl. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh nilai p-value : 0,000 pada α : 0,05 karena p-value 0,05, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan kadar hsCRP antara penderita PPOK eksaserbasi dan stabil tabel 4.1.5 Tabel 4.1.5. Distribusi penderita berdasarkan nilai hsCRP Kadar hsCRP mgL PPOK eksaserbasi PPOK stabil n n 0.0-10,0 3 10,0 30 100 10,0 27 90,0 - - Total 30 100,0 30 100 Uji Pearson Chi-Square p=0,000 Pada penelitian ini didapati bahwa kelompok CAT terbanyak penderita PPOK eksaserbasi dan stabil adalah dengan kelompok 10 masing masing sebanyak 27 orang 90 dan sebanyak 23 orang 76.7. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi- square diperoleh nilai p-value : 0,116 pada α : 0,05 karena p-value 0,05, maka dapat Universita Sumatera Utara disimpulkan tidak ada perbedaan nilai CAT antara penderita PPOK eksaserbasi dan stabil tabel 4.1.6. Tabel 4.1.6. Distribusi penderita berdasarkan nilai CAT Nilai CAT PPOK eksaserbasi PPOK stabil n n 1 - 9 3 10 7 23,3 ≥ 10 27 90 23 76,7 Total 30 100 30 100,0 Uji Pearson Chi-Square p = 0,166 Tabel 4.1.7. Tabel Uji Independent Samples Test Karakteristik PPOK eksaserbasi PPOK stabil P value hsCRP 16,19+ 6,43 mgl 3,08+ 2,17 0,000 VEP 1 34,70 ± 12,30 39,77 ± 16,77 0,106 CAT 17,33 ± 4,05 17,17 ± 5,45 0,163 Umur 64,67+ 7,44 63,47+ 9,76 0,286

4.2. PEMBAHASAN PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Perbandingan nilai Limfosit T CD8+ pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik dengan laki-laki dewasa sehat perokok di RSUP H.Adam Malik Medan

0 68 74

Perbandingan Kadar C- Reactive Protein Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil dengan Eksaserbasi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

4 95 88

Gambaran EKG Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

6 113 83

Hubungan Keparahan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Stabil Dengan Disfungsi Ereksi

0 67 108

Karakteristik Umum Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009

1 34 78

Prevalensi Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) dengan Riwayat Merokok di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan Periode Januari 2009 – Desember 2009

1 50 51

Perbandingan Kadar C- Reactive Protein Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Stabil dengan Eksaserbasi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

0 0 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian - Perbandingan Kadar C- Reactive Protein Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Stabil dengan Eksaserbasi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) 2.1.1 Defenisi PPOK - Perbandingan Kadar C- Reactive Protein Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Stabil dengan Eksaserbasi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

0 0 23

Perbandingan Kadar C- Reactive Protein Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik Stabil dengan Eksaserbasi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

0 0 22