dan penurunan kapasitas vital paksa KVP. Nilai VEP
1
KVP selalu kurang dari 80 nilai normal. VEP
1
merupakan parameter yang paling umum dipakai untuk menilai beratnya PPOK dan memantau perjalanan penyakit.
Tabel 1. Pembagian hambatan aliran udara berdasarkan spirometri setelah pemberian bronkodilator.
27
14
R ISK
GO L
D C la
ss if
ic at
io n
o f
A ir
f low
L im
it a
tio n
4
C D
2 or more
R IS
K
E xa
c e
rba ti
o n
hi st
o ry
3
2
A B
1
1 mMRC 0-1
mMRC 2+ CAT 10
CAT 10+
SYMPTOMS
mMRC or CAT score
Combined assessment of COPD
Note: When assessing risk, choose the highest risk according to GOLD grade or exacerbation history
PENILAIAN PPOK MENURUT GOLD 2011
RESIKO KLASIFIKASI
PPOK BERDASARKAN
KETERBATASAN ALIRAN UDARA
RESIKO RIWAYAT
EKSASERBASI
GEJALA SKOR mMRC CAT
2
Gambar 4. Penilaian PPOK menurut GOLD 2011.
14
2.1.7. Penatalaksanaan PPOK
Tujuan penatalaksanaan PPOK adalah meliputi beberapa komponen yaitu: mengurangi gejala, mencegah progresivitas penyakit, meningkatkan toleransi latihan,
meningkatkan status kesehatan, mencegah dan menangani komplikasi, mencegah dan menangani eksaserbasi, menurunkan kematian. Penatalaksanaan secara umum PPOK
Pasien dengan VEP
1
FVC 70 GOLD 1
Ringan VEP
1
≥ 80 prediksi GOLD 2
Sedang 50
≤ VEP1 80 prediksi GOLD 3
Berat 30
≤ VEP1 50 prediksi GOLD 4
Sangat Berat VEP1 30 prediksi
mMRC 0-1, CAT10 mMRC 0-1, CAT10
Universita Sumatera Utara
meliputi beberapa hal yaitu edukasi, berhenti merokok, obat-obatan, rehabilitasi, terapi oksigen, ventilasi mekanis, dan nutrisi.
27
2.2 C-reactive protein CRP
CRP ditemukan oleh Tillett dan Francis pada tahun 1930, dinamai CRP karena kemampuannya untuk mengendapkan C-polisakarida dari Streptococcus pneumoniae.
CRP merupakan protein fase akut yang memiliki kemampuan untuk mengikat bakteri kemudian memfasilitasi pengikatan komplemen yang diperlukan untuk memfagositosis
bakteri. CRP merupakan penanda sistemik yang sangat peka terhadap reaksi inflamasi
dan kerusakan jaringan. Respon fase-akut meliputi respon nonspesifik yang fisiologis dan biokimia terhadap berbagai bentuk kerusakan jaringan, infeksi, peradangan, dan
keganasan. Protein fase-akut terdiri atas penghambat proteinase, koagulasi, komplemen dan protein transport, tetapi hanya molekul protein SAA yang memiliki sensitifitas, dan
kecepatan respon yang sebanding dengan CRP.
1
2.2.1 Struktur dan filogeni CRP
CRP termasuk dalam famili pentraksin dari protein plasma calcium-dependent ligand-binding
, yang pada manusia merupakan komponen dari SAP. Molekul CRP pada manusia terdiri dari lima polipeptida yang identik, masing-masing terdiri atas 206 residu
asam amino. Secara struktural CRP adalah molekul simetris yang terdiri dari lima protomers
tidak kovalen yang berhubungan dengan promoter. Setiap protomer memiliki dua ion kalsium yang bertanggung jawab untuk pengikatan posfoklorin spesifik. Posfoklorin
merupakan unsur utama dari polisakarida bakteri dan jamur dan yang paling banyak pada
29
Universita Sumatera Utara