166
B. MENENTUKAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS PROSES PERKULIAHAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan temuan hasil pra- survey menunjukkan bahwa salah satu hal mendasar yang perlu dikembangkan
lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di Perguruan Tinggi pada umumnya, dan kualitas proses pembelajaran strategi pembelajaran
pada khususnya adalah aspek keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses interaksi perkuliahan. Berkaitan dengan hal tersebut diperlukan pengembangan model
pembelajaran pada mata kuliah teori strategi pembelajaran. Model pembelajaran yang diharapkan tidak hanya menekankan pada
transformasi pengetahuan strategi pembelajaran, tetapi juga keterlibatan aktif mahasiswa dalam proses interaksi perkuliahan, sehingga selain berkembang
kemampuan intelektual mereka juga berkembang ketrampilan belajar, rasa keingintahuan, kesadaran dan tanggung jawab belajar mereka, baik terhadap diri
mereka sendiri maupun terhadap orang lain disekitarnya. Model pembelajaran yang mampu menjawab kebutuhan peningkatan kualitas proses perkuliahan
strategi pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran “active learning” dengan metode kelompok.
Model pembelajaran “Active Learning” dengan metode kelompok merupakan model pembelajaran yang dikembangkan dari konsepprinsip-prinsip
teori kerja
otak, teori
belajar konstruktivistik,
dan teori
belajar kolaboratifkooperatif. Sebuah model pembelajaran yang menekankan pada
167
aktifitas dan partisipasi aktif mahasiswa dari segi intelektual dan emosional secara optimal melalui aktivitas belajar di dalam tim dan antar tiam team teaching
untuk memperoleh penguasaanpemahaman materi secara lebih bermakna. Keaktifan mahasiswa tersebut mencakup keaktifan dalam mendengarkan,
mencatat inti materi perkuliahan, menyimak dan mengkonsep ulang atau merefleksikan setiap materi yang sedang disajikan dan dibahas dalam proses
pembelajaran di kelas. Dengan peran aktif mahasiswa pada proses interaksi
pembelajaran di dalam tim berupa kegiatan eksplorasi dan peer teaching dan proses interaksi pembelajaran antar tim team teaching, diharapkan mahasiswa
mampu mengkonstruksi pengetahuannya sesuai dengan alur pikirnya sendiri, dan selalu siap setiap saat untuk mempresentasikan ulang subtansi materi yang
diperolehnya tersebut dengan kata-kata sendiri. Dengan cara demikian, diharapkan mahasiswa akan mampu memahami atau menguasai pengetahuan
yang diperolehnya secara lebih bermakna. Mencermati kondisi di perguruan tinggi seperti iklim akademik yang
kondusif, fasilitas yang cukup memadahi, serta kesadaran dan tanggung jawab dosen yang cukup tinggi untuk meningkatkan kualitas perkuliahan strategi
pembelajaran, penulis memiliki keyakinan bahwa model pembelajaran ”active learning” dalam perkuliahan teori strategi pembelajaran dapat dikembangkan, dan
dapat dijadikan sebagai suatu alternatif untuk meningkatkan kualitas proses perkuliahan strategi pembelajaran di Perguruan Tinggi. Diharapkan model ini
sesuai karakteristiknya dapat meningkatkan keterlibatan aktif mahasiswa dan
168
sekaligus dapat meningkatkan penguasaan mahasiswa terhadap teori perkuliahan strategi pembelajaran.
Draft awal model pembelajaran “active learning” dengan metode kelompok yang akan dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari 6 langkah
kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 1 orientasi, 2 pembentukan dan penugasan tim, 3 eksplorasi, 4 re-orientasi 5 presentasi materi oleh tim, 6
refleksi dan penyimpulan. Langkah kegiatan 1 sampai 3 selanjutnya dikategorikan sebagai tahap belajar dalam tim, dan langkah kegiatan 4 sampai 6 selanjutnya
dikategorikan sebagai tahap belajar antar tim.
C. PENYUSUNAN DESAIN AWAL MODEL PEMBELAJARAN “ACTIVE