38
kepada anak didik untuk menjadi warga masyarakat yang berbudaya. Dalam pengertian ini, pendidikan sebagai usaha kebudayaan berusaha
meningkatkanmemperbaiki hidup manusia Indonesia. Oleh karena itu pendidikan yang baikberkualitas adalah pendidikan yang dapat
meningkatkanmemperbaiki hidup manusia Indonesia, yang berkarakter Indonesia, sebagai bangsa yang memiliki falsafah Pancasila, yang
sekaligus sebagai dasar negara. Karena budaya atau kebudayaan itu merupakan buah budi dari
keadaban manusia, maka hasil keadaban itu sifatnya luhur budi, dan hasil atau buah-buah dari keluhuran budi itu dinamakan budaya. Walaupun
kebudayaan itu bermacam-macam terbentang diantara kelompok- kelompok masyarakat, tetapi karena semua merupakan buah adab, maka
semua kebudayaan selalu bersifat tertib, indah, berfaedah, luhur, memberi rasa damai, senang, bahagia, dan seterusnya KHD, buku 2: hal 23. Oleh
karena itu adalah menjadi keharusan bagi masyarakat, yang melakukan usaha kebudayaan dalam bentuk pendidikan, bahwa usaha
kebudayaannyapendidikan harus didasarkan pada budaya setempat, yang telah berkembang dan menjadi dasar warga dalam menjalani kehidupan
kelompok itu.
E. Hubungan Etika-pendidikan-kebudayaan
Norma-norma moral yang dimiliki oleh masyarakat dikandung dalam budaya
masyarakat yang
bersangkutan. Masyarakat-masyarakat
bergabung membentuk suatu bangsa, maka norma-norma moral yang berlaku akan menjadi budaya bangsa. Budaya-budaya bangsa tidak
bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, karena tujuan kebudayaan adalah untuk kemuliaan manusiaatau untuk melestarikan dan
mengembangkan nilai-nilai
kemanusiaan. Kebudayaan
bangsa kebangsaan merupakan kebudayaannilai-nilai kemanusiaan yang khusus
untuk suatu bangsa, jadi tidak ada pertentangan antara kebangsaan dan kemanusiaan.
39
Kebudayaan sebagai kata benda adalah semua sistem nilainorma yang dimiliki oleh suatu bangsa, sedangkan sebagai proseskata kerja
kebudayaan adalah strategi suatu bangsa untuk menghadapi masa depan bangsa tersebut. Kebudayaan suatu bangsa yang mengandung nilai-nilai
moral untuk menuju kemuliaan manusia harus diwariskandilestarikan pada generasi mendatang, dikembangkan agar sebagai bangsa masyarakat
menjadi lebih baikberadab. Pewarisan dan pelestarian budaya pada suatu bangsa dilakukan dengan laku budaya yang disebut pendidikan. Materi
pendidikan berwawasan budaya adalah nilai-nilai dan norma-norma yang terkandung dalam budaya bangsa yang bersangkutan. Oleh karena itu
pendidikan yang beretika adalah pendidikan yang berusaha mewariskan dan melestarikan nilai-nilai dan norma-norma moral bangsa yang
terkandung dalam kebudayaan bangsa tersebut, dan mengmbangkannya untuk keperluan masa depan.
Nilai-nilai dan norma-norma moral bangsa Indonesia terkandung dalam budaya bangsa Indonesia, yang merupakan sari-sari dari
kebudayaaan daerah yang harus diwariskan kepada generasi muda bangsa, dilestarikan, serta dikembangkan untuk kejayaan bangsa di masa
yang akan datang. Dengan asas Trikon, kontinyuitas, budaya bangsa dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya, agar tidak terputus
karena pada dasarnya nilai-nilai luhur yang dihayati bangsa sekarang ini tidak lain merupakan warisan dari nenek moyang bangsa di masa lalu.
Bangsa Indonesia yang merupakan bagian dari warga dunia tidak boleh mengisolasi diri, secara bersama-sama harus ikut membangun peradaban
dunia yang lebih maju, menuju masyarakat dunia yang modern. Dengan asas konvergensi Bangsa Indonesia akan mampu bertinteraksi dan bekerja
sama dengan bangsa-bangsa lain di dunia untuk mewujudkan peradaban dunia yang damai, lebih maju dan modern. Dengan asas konsentrisitas,
setiap budaya bangsa, termasuk budaya bangsa Indonesia, Dalam berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain, budaya-budaya bangsa lain di
dunia, tentunya akan terjadi saling mempengaruhi antar budaya bangsa,
40
dapat terjadi asimilasi diantara budaya-budaya bangsa, terjadi alkulturasi, namun dengan menerapkan asasstrategi konsentrisitas, Bangsa Indonesia
akan tetap mampu mempertahankan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka, luhur budi dan halus budi.
Penting sekali adanya usaha dari bangsa-bangsa di dunia untuk mengupayakan terciptanya etika global yang dapat menjadi acuan dari
semua bangsa masyarakat dunia dalam mewujudkan dunia yang damai, maju dan nyaman bagi setiap umat manusia. Berikut kutipan dari bagian
pengantar “Declaration Toward a Global Ethic” yang disarikan oleh Franz- Magnis Suseno2006: 281-284.
41
BAB III MODEL PENDIDIKAN