Materi Pendidikan Karakter Materi Kurikulum Pendidikan Berwawasan Budaya Etika 1. PermainanBermain

82 menghilangkan sikap-sikap dan perilaku individualistis yang mengimplikasikan persaingankompetisi yang tidak sehat. Membangun lingkungan moral dalam kelassekolah menuntut guru dan staf sekolah yang lain menguasai kemampuan di luar penguasaan materi pengajaran yang harus diajarkan kepada anak didik. Guru harus mampu menghargai bakat-bakat yang dimiliki oleh anak didik dengan mengenalinya pada saat bakat itu muncul dan mengingatkanmeminta anak didik untuk melakukan hal yang sama. Guru harus peduli terhadap bakat- bakat yang muncul pada anak didik tersebut, selanjutnya berupaya memfasilitasi berkembangnya bakat-bakat tersebut, yang menuntut guru untuk mengembangkan kompetensinya di luar kopetensi dasar yang berkaitan dengan bidang pelajaran yang dikuasainya. Guru perlu menjadi pebelajar sepanjang hayat dengan mengejar kompetensi-kompetensi yang diperlukan untuk peduli pada bakat-bakat yang mungcul pada anak didik.

3. Materi Pendidikan Karakter

Karakter sering juga dipersamakan dengan watak yang dimiliki oleh seseorang, dan jika dimiliki oleh sekelompok orang yang kemudian digeneralisasikan pada masyarakatnya, kemudian dikatakan atau disebut sebagai karakter bangsa Zamroni, 2011: 160. Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan yang berkaitan dengan pembelajaran guna mengembangkan kepribadian yang mengaitkan antara moralitas pendidikan dengan berbagai aspek pribadi dan sosial anak didik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian maka pendidikan karakter berkaitan dengan pedoman hidup sehari-hari bagi anak didik yang diperlukan dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan sehari-hari yang dihadapi dalam bermasyarakat. Karena cakupan pendidikan karakter demikian luas, UNESCO telah menetapkan enam dimensi karakter yang bersifat universal, yang berarti keenam dimensi ini diakui sebagai dimensi pokok yang ada dalam karakter bangsa apapun di dunia. Keenam dimensi karakter tersebut adalah 83 trustworthiness, respect, responsibility, fairness, caring dan citizenship. Yang dimaksud dengan dimensi trustworthiness adalah dimensi sejauh mana seseorang dapat dipercaya, yang menyangkut watak seseorang dalam kejujuran, integritas, loyalitas, dan reliabilitas. Dimensi kedua, yaitu respect, menunjukkan watak seseorang yang dapat menghormati dan menghargai orang lain tanpa memandang latar belakang yang disandangnya, latar belakang budaya, suku, ras, agama, dan yang lain, toleran terhadap orang lain, keyakinan lain, pendapat yang berbeda dan lain sebagainya, dan mudah menerima orang lain secara tulus. Dimensi ketiga dari karakter adalah responsibility, yaitu watak yang dimiliki seseorang yang menunjukkan keberaniannya untuk mengambil tanggung jawab atas segala sesuatu yang dilakukan, tidak melempar atau membebankan tanggung jawab atas perbuatannya kepada orang lain, atau bawahan, jika dalam posisi sebagai pemimpin. Dimensi keempat, yaitu fairness adalah watak yang dimiliki oleh seseorang yang menunjukkan sifat adil terhadap sesamaorang lain, memperlakukan orang lain secara adil tidak dipengaruhi oleh sikap dan perasaan yang sedang dirasakan atau yang sedang berkecamuk dalam dirinya. Dimensi kelima yaitu caring, yang dimaksud adalah sifat atau watak yang dapat menunjukkan kepedulian kepada orang lain. Orang yang ‘care’ adalah orang yang menunjukkan kehalusan budi dan perasaan jika mengetahui atau menghadapi situasi di mana orang lain mengalami masalah ataupun penderitaan. Ia ikut merasakan dan berempati terhadap penderitaan orang lain dan dapat menggerakkan hatinya untuk secara ikhlas mau membantu mengatasi masalah yang sedang diderita orang lain tersebut. Sedangkan dimensi keenam dalam karakter adalah citizenship, yaitu watak yang dimiliki seseorang yang dapat menunjukkan ciri sebagai warga negara yang baik. Indikasi yang dapat menunjukkan watak sebagai warga negara yang baik adalah kepatuhan dan ketaatan seseorang kepada peraturan dan undang-undang yang berlaku dalam masyarakat atau negara. Kepatuhan dan ketaatan ini dihayati dan selanjutnya melakukan 84 segala upaya untuk memenuhi tuntutan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku secara sadar dan ikhlas hati. Pemerintah Indonesia Zamroni, 2011: 168 telah merumuskan materi pendidikan karakter mencakup aspek-aspek sebagai berikut: a. Religiussitas: yaitu sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. b. Kejujuran: yaitu perilaku yang menunjukkan diri seseorang dapat dipercaya dalam ucapan dan tindakan. c. Toleransi: yaitu sikap dan tindakan menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan yang berbeda dari dirinya. d. kedisiplinan: yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku. e. Kerja keras: yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan, misalnya belajar, kerja, tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. f. Kreatifitas: yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau menghasilkan cara dalam menangani pekerjaan atau mengatasi masalah. g. Kemandirian: yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas atau mengatasi masalah. h. Demokratis: yaitu cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menunjukkan ciri memberikan persamaan hak dan kewajiban antara dirinya dengan orang lain. i. Rasa Ingin Tahu: yaitu sikap dan perilaku yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih luas dan lebih dalam dari apa yang telah diketahui, dilihat, dipelajari atau didengar. j. Semangat Kebangsaan: yaitu cara berpikir, bertindak dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 85 k. Rasa Cinta Tanah Air: yaitu cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan phisik, social, budaya, ekonomi dan politik bangsanya. l. Menghargai Prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain. m. Bersahabat dan Komunikatif: yaitu sikap dan tindakan yang menunjukkan rasa senang bergaul dan bekerja sama dengan orang lain. n. Rasa Cinta Damai: yaitu sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadirannya. o. Gemar Membaca: yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan baginya. p. Kepedulian Lingkungan: yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitar nya, dan mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang telah terjadi. q. Kepedulian Sosial: yaitu sikap dan tindakan yang selalau ingin memberi bangtuan orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. r. Tanggung Jawab: yaitu sikap dan perilaku yang menunjukkan pelaksanaan tugas dan kewajiban terhadap diri sendiri, masyarakat, lingklungan alam, social dan budaya, Negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

4. Pendidikan Etika Sebagai Bagian Pendidikan Karakter