Anak usia antara 5-8 tahun oleh Ki Hajar disebut taman anak Anak usia 9-12 tahun disebut taman muda Anak usia 13-16 tahun dinamakan taman muda

124

1. Anak usia antara 5-8 tahun oleh Ki Hajar disebut taman anak

Disebut sebagai ‘periode syari’at. Segala pengajaran bersifat ‘pembiasaan’ bertingkah laku seerta menurut peraturan adau kebiasaan yang umum. Pamong guru memberi contoh, anjuran atau perintah hanay di mana perlu. Keteranganpenjelasan mengapa harus melakukan sesuatu, dll belumperlu diberikan karena anak belum bisa diajak berpikir. Jika ada yang bertanya cukup dijawab secara ringkas. Anak-anak diberi kebebasan sebesar-besarnya selama tidak mengganggu ketertiban atau kedamaian, lebih-lebih selama tidak merugikan anak-anak lain.

2. Anak usia 9-12 tahun disebut taman muda

Kelompok usia ini disebut ‘periode hakekat’, yaitu pada tataran yang berarti ‘kenyataan’ atau ‘kebenaran’, dan yang dimaksud kepada anak harus diberikan ‘pengertian’ agar anak menjadi ‘insyaf’ serta ‘sadar’ tentang segala kebaikan. Dalam masa ini anak dikembangkan kemmapuan ‘akal’ atau kekuatan ‘berfikir’ nya, maka anak di’insyafkan’ dan disadarkan tentang berbagai kebaikan dan kejahatan, namun selalu didasarkan pada pengetahuan, kenyataan dan kebenaran. Anak tidak cukup ‘membiasakan’ perilaku kebaikan tetapi tidak tahu ‘hakekat’nya apa, maksudnya atau tujuan berbuat baik itu apa. Dinyatakan oleh Ki Hajar ‘syari’at tanpa hakekat kosong, sedangkan ‘hakekat’ tanpa syari’at adalah batal.

3. Anak usia 13-16 tahun dinamakan taman muda

Periode ini disebut periode ‘tarikat’. Dalam periode ini waktunya anak-anak selain meneruskan mencari pengertian, mulai berlatih diriterhadap segala perbuatan laku yang sukar dan berat dengan ‘niat’ yang disengaja. Anak didik mulai dilibatkan dalam kegiatan yang berat dengan tujuanmaksud yang disadari dan diniatkan, misalnya membantu kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, pengumpulan dana, membantu masyarakat terpencil, membantu petani mengembangkan pertaniannya. Untuk ini dianjurkan adanya gerakan ‘kepramukaan’ dan ‘kepanduan’ bagi 125 anak usia ini. Tindakan kebaikan yang lakukan secara disengaja, dengan kehendak yang kuat untuk berbuat kebaikan dapat dikategorikan pendidikan ‘budi pekerti’.

4. Anak usia 17-20 tahun dinamakan taman – madya