2. 2. Trayek Angkutan Umum 2.2.1 Jaringan Trayek
6 Keamanan, dalam hal ini pihak operator harus memberikan perhatian besar,
tidak hanya untuk kemanan penumpang tapi juga untuk keamanan sistem operasi secara keseluruhan.
c. Masyarakat banyak. Persyaratan yang dituntut oleh masyarakat banyak, dapat
berpengaruh langsung maupun tidak langsung. Aspek-aspek yang dimiliki meliputi : 1
Tingkat pelayanan dari angkutan umum. 2
Keberadaan angkutan umum untuk jangka waktu panjang. 3
Pengaruh terhadap lingkungan. 4
Aspek energi dan penghematannya. 5
Efisiensi ekonomi.
II. 2. 2. Trayek Angkutan Umum II.2.2.1 Jaringan Trayek
Berdasarkan Direktorat Jendral Perhubungan Darat SK
687AJ.206DRJD2002, jaringan trayek adalah sejumlah trayek yang menjadi satu kesatuan pelayanan angkutan orang yang terintegrasi. Faktor yang digunakan sebagai
pertimbangan dalam menerapkan jaringan trayek adalah sebagai berikut: 1. Pola Tata Guna Lahan
Pelayanan angkutan umum diusahakan mampu menyediakan aksesibilitas yang baik. Lintasan trayek angkutan umum diusahakan melewati tata guna tanah dengan
potensi permintaan yang tinggi. Dan juga lokasi-lokasi potensial yang menjadi tujuan berpergian diusahakan menjadi prioritas pelayanan.
2. Pola Pergerakan Penumpang Angkutan Umum Rute angkutan umum yang baik adalah arah yang mengikuti pergerakan
penumpang angkutan sehingga tercipta pergerakan yang lebih baik dan teratur. Trayek
Universitas Sumatera Utara
angkutan umum harus direncanakan sesuai dengan pola pergerakan penduduk yang terjadi, sehingga perpindahan moda yang terjadi pada saat penumpang mengadakan
perjalanan dengan angkutan umum yang diminimumkan. 3. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan salah satu hal yang menjadi prioritas pelayanan angkutan umum. Wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, pada umumnya
merupakan wilayah yang mempunyai potensi permintaan yang tinggi. Trayek angkutan umum diusahakan sedekat mungkin mengakses wilayah tersebut.
4. Daerah Pelayanan Sesuai dengan konsep pemerataan pelayanan terhadap penyediaan fasilitas
angkutan umum. Pelayanan angkutan umum harus memperhatikan wilayah-wilayah potensial pelayanan dan menjangkau semua wilayah yang ada.
5. Karakteristik Jaringan Jalan Kondisi jaringan jalan akan menentukan pola pelayanan trayek angkutan umum.
Karakteristik angkutan jalan meliputi geometrik, klasifikasi dan peruntukan jalan. Hubungan antara trayek dan jenis pelayananjenis angkutan dapat dilihat dalam
Tabel 2. 3 :
Kla sifikasi
Trayek Jenis
Pelayanan Jenis Angkutan
Kapasitas Penumpang per
HariKendaraan Uta
ma •
Non Ekonomi •
Ekonomi •
Bus Besar Lantai Ganda •
Bus Besar Lantai Tunggal •
Bus Sedang •
1.500 – 1.800 •
1.000 – 1.200 •
500 – 600 Ca
bang •
Non Ekonomi •
Ekonomi •
Bus Besar •
Bus Sedang •
1.000 – 1.200 •
500 – 600
Universitas Sumatera Utara
• Bus Kecil
• 300 - 400
Ra nting
• Ekonomi
• Bus Sedang
• Bus Kecil
• Bus MPU roda empat
• 500 – 600
• 300 – 400
• 250 – 300
La ngsung
• Non Ekonomi
• Bus Besar
• Bus Sedang
• Bus Kecil
• 1.000 – 1.200
• 500 – 600
• 300 – 400
Sumber : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : SK.687AJ.206DRJD2002