Pemilikan pemerintah dapat meningkatkan tarif angkutan yang lebih rendah karena adanya beberapa penghematan-penghematan. Akan tetapi, sering kali hal ini
tidak disebabkan oleh faktor manajemen yang efisien melainkan karena adanya berbagai fasilitas dan keringanan yang terdapat pada pihak perusahaan pemerintah sendiri.
Pemilikan pemerintah dalam usaha bidang transportasi sering kali adanya penetapan tarif yang relatif rendah untuk maksud dan tujuan tertentu, misalnya untuk
mendorong terjadinya desentralisasi penduduk, mempercepat kemajuan peradaban daerah-daerah tertentu, meringankan industri-industri yang sedang berkembang.
Penetapan tarif dalam usaha angkutan milik pemerintah dapat ditiadakan penetapan tarif yang besifat diskriminatif yang tidak pada tempatnya. Penetapan tarif
secara diskriminatif diawasi melalui peraturan-peraturan pemerintah bahkan melarang atau membatasi adanya diskriminasi dalam penetapan tarif angkutan, dalam hal
diskriminasi yang tidak beralasan atau tidak wajar.
II. 5. Biaya Operasional Kendaraan
Biaya operasional kendaraan merupakan parameter penting dalam
pengoperasian suatu kendaraan pada kondisi normal untuk suatu tujuan tertentu. Berdasarkan pertimbangan ekonomi, diperlukan kesesuaian antara besarnya tarif. Dalam
hal ini pengusaha mendapatkan keuntungan dan dapat menjamin kelangsungan serta perkembangan usaha jasa angkutan umum yang dikelolanya. Komponen biaya operasi
kendaraan dibagi dalam 3 kelompok, yaitu:
II. 5. 1. Biaya Tetap Standing Cost
Biaya tetap adalah biaya yang dalam pengeluarannya tetap tanpa tergantung pada volume produksi yang terjadi. Biaya tetap ini dapat dikelompokkan menjadi:
II. 5. 1. 1. Biaya Penyusutan
Universitas Sumatera Utara
Biaya penyusutan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk penyusutan nilai kendaraan karena berkurangnya umur ekonomis. Biaya penyusutan disebut juga biaya
depresiasi dapat diperlakukan sebagai komponen dari biaya tetap, jika masa pakai kendaraan dihitung berdasarkan waktu. Biaya penyusutan dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut: Biaya Penyusutan =
�� − ����� � �� ……..….……………………..2.3
Keterangan: HK = Harga Kendaraan rupiah
NR = Nilai Residu rupiah PST = Km tempuh km
II. 5. 1. 2. Biaya Bunga Modal
Para pengusaha angkutan antar kota dalam propinsi sebagian besar memilih sistem pemilikan kendaraan dalam sistem kredit beserta bunga yang harus dilunasi
dalam jangka waktu tertentu. Pembayaran kredit ini dilakukan dengan cara membayar dengan jumlah tertentu dan tetap setiap tahun, yang terdiri dari pembayaran kembali
baik bunga maupun pinjaman pokok sekaligus. Untuk menghitung pembayaran kembali biaya modal kendaraan maka digunakan rumus:
Biaya Bunga Modal = � + 12 � �� � 75 � ���� � �
…………...2.4 Keterangan:
N = masa pinjaman tahun I = tingkat bunga per tahun tahun
Universitas Sumatera Utara
II. 5. 1. 3. Biaya Pajak Kendaraan Bermotor STNK
Biaya PKBSTNK = 0,5
����� ………………………………………….2.5
II. 5. 1. 4. Biaya KIR Bus