1. Pertanyaan akan difokuskan untuk mengetahui kondisi sebenarnya antara tarif yang
berlaku dengan tarif yang ditetapkan Pemerintah. 2.
Pertanyaan difokuskan untuk mengetahui biaya operasi kendaraan. 3.
Dari kedua pertanyaan di atas akan didapat hubungan tarif yang berlaku di lapangan, tarif yang ditetapkan Pemerintah dan tarif Biaya Operasional Kendaraan BOK
setelah dilakukan evaluasi. Dari hasil evaluasi dapat diketahui apakah tarif yang berlaku di lapangan menutupi Biaya Operasional Kendaraan BOK dan tidak
menyalahi tarif yang ditetapkan Pemerintah.
III. 2. Lokasi Penelitian
Untuk menentukan lokasi penelitian maka kriteria yang digunakan penulis adalah berdasarkan frekuensi angkutan umum dan tarif yang berlaku pada lokasi
tersebut, yang didapat berdasarkan pengamatan dilapangan dari angkutan umum. Lokasi studi terdapat dua alternatif trayek yaitu, trayek Medan-Doloksanggul via Parapat
Toba dan trayek via Sidikalang. Penulis memilih lokasi studi trayek Medan- Doloksanggul via Parapat Toba karena dari segi frekuensi angkutan umum. Pada
trayek yang dipilih penulis, terdapat persaingan yang kompetitif antar perusahaan angkutan sedangkan pada trayek Medan-Doloksanggul via Sidikalang diperoleh
monopoli trayek dimana hanya satu perusahaan angkutan yang melayani trayek tersebut.
Pada lokasi studi diketahui juga perbedaan tarif yang berlaku dilapangan, sehingga penulis tertarik untuk mengevaluasi tarif angkutan pada lokasi studi khususnya
pada bus CV. Karya Agung dan bus PO. SENTOSA Transport yang mengalami perbedaan tarif. Dari data yang diperoleh di lapangan bus CV. Karya Agung
Universitas Sumatera Utara
memberlakukan tarif Rp. 45.000,- dan bus PO. SENTOSA Transport memberlakukan tarif Rp. 50.000,-.
Sekilas mengenai wilayah studi, penelitian ini mencakup wilayah administratif propinsi Sumatera Utara dan dua kabupatenkota, yaitu kotamadya Medan dan
kabupaten Humbang Hasundutan. Doloksanggul merupakan ibukota kabupaten Humbang Hasundutan yang sebagian penduduknya bergelut di sektor pertanian. Sektor
pertanian di kabupaten Humbang Hasundutan merupakan sektor andalan yang sangat potensial, karena sektor ini adalah tulang punggung dalam perekonomian daerah. Secara
geografis Doloksanggul terletak 2
o
09’-2
o
25’ LU dan 98
o
35’-98
o
49’ BT, luas wilayah Doloksanggul 211,50 km
2
dengan populasi 35.540 jiwa serta kepadatan penduduk 168,04 jiwakm
2
Humbang Hasundutan Dalam Angka 2006. Medan yang merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara terletak di bagian utara
khatulistiwa, memanjang dari Barat ke Timur diantara 98 sampai 100
Bujur Timur dan melebar dari Utara ke Selatan diantara 1
sampai 4 Lintang Utara. Di sebelah Timur
berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan propinsi Riau dan Sumatera Barat, di sebelah Utara dengan Propinsi Aceh dan si sebelah Barat dengan Samudera
Indonesia. Posisi Sumatera Utara berdekatan dengan negara tetangga, yaitu Thailand, Malaysia, dan Singapura. Sumatera Utara mempunyai luas wilayah daratan 71.680 km
2
atau sekitar 3,72 dari luas seluruh wilayah Indonesia Rinaldi Sagala, 2012.
III.3 Langkah Kerja Penelitian
Adapun langkah kerja penelitian ini dapat digambarkan seperti bagan berikut ini
:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. 1. Bagan Alir Metode Penelitian Pengolahan Data
Analisa Data
Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai Pengumpulan Data Primer:
Data-data BOK
Pendapatan Angkutan
Data Rute Pelayanan Angkutan
Pengumpulan Data Sekunder:
Data tarif yang berlaku
Data armada kendaraan
Datadaftar harga Tujuan Penelitian
Studi Pustaka
Pengumpulan Data Mulai
Penentuan Lokasi Studi
Universitas Sumatera Utara
III.3.1 Studi Pendahuluan dan Kajian Pustaka
Sebelum melakukan suatu kegiatan dibutuhkan suatu penelitian berupa studi pendahuluan untuk mendapatkan data yang ada pada saat ini. Kemudian dicari maksud
dari penelitian serta tujuan akhir yang akan dicapai dari penelitian ini. Setelah itu dilakukan studi pustaka untuk mencari dan mengumpulkan bahan-bahan literatur berupa
landasan teori, metode-metode yang akan digunakan dalam pengolahan data maupun dalam melakukan evaluasi, serta hasil-hasil penelitian yang akan dilakukan sebelumnya.
III.3.2 Perancangan dan Pelaksanaan Survei Pendahuluan
Dalam perancangan survei pendahuluan kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup:
1. Penentuan metode survei untuk mendapatkan data-data yang digunakan dalam
penelitian, data primer diperoleh dengan wawancara langsung. 2.
Wawancara dilakukan kepada perusahaan angkutan bus dan narasumber yang lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
Daftar yang akan digunakan dalam penelitian ini dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan pewawancara dalam melakukan pendataan. Daftar yang dibuat
berdasarkan item-item yang terdiri dari: A. Daftar karakteristik kendaraan yang meliputi:
1. Tipe Kendaran 2. Jenis Pelayanan
3. Kapasitas Angkut B. Daftar produksi per bus, meliputi:
1. Km tempuk per rit 2. Frekuensi
Universitas Sumatera Utara
3. Km tempuh per hari 4. Hari operasi per bulan
5. Hari operasi per tahun 6. Km tempuh per bulan
7. Km tempuh per tahun 8. Seat km per rit
9. Seat km per hari 10. Seat km per bulan
11. Seat km per tahun C. Daftar parameter-parameter operasional kendaraan, meliputi:
1. Penyusutan kendaraan
2. Bunga modal kendaraan
3. Izin usaha
4. Izin trayek
5. Pajak Kendaraan BermotorSTNK
6. KIR bus
7. Administrasi kantor
8. Awak bus
9. Bahan Bakar Minyak BBM
10. Ban
11. PemeliharaanReparasi kendaraan
12. Retribusi terminal
Universitas Sumatera Utara
III.3.3 Pelaksanaan Survei Investigasi dan Pengumpulan Data
Sebagaimana dengan tujuan akhir penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran tarif angkutan umum berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan BOK,
maka pelaksanaan survei dilakukan pada titik tinjauan antara lain: a.
Untuk survei pada CV. Karya Agung dilakukan pengamatan di kota Pematang Siantar dimana kantor pusat CV. Karya Agung berada di kota
Pematang Siantar tepatnya di jalan Sisingamangaraja samping kantor Pengadilan Agama Kota Pematang Siantar.
b. Untuk survei pada PO. SENTOSA Transport dilakukan pengamatan di kota
Medan dimana kantor pusat PO. SENTOSA Transport berada di kota Medan tepatnya di jalan Sisingamangaraja Medan.
Data primer dan data sekunder yang telah diperoleh dari hasil survei wawancara selanjutnya diolah agar dapat digunakan sebagai data masukan dalam bentuk data
kualitatif. Data sekunder diperoleh sebelum dilakukan survei ke lapangan, data sekunder yang dimaksud meliputi:
a. Data tarif yang berlaku diperoleh dari pihak Pemerintah terkait
Dinas Perhubungan Propinsi dan dari pihak perusahaan angkutan tersebut.
b. Data jumlah armada angkutan dari pihak perusahaan angkutan
dan wawancara c.
Data harga-harga. Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan di
lokasi studi, pelaksanaan survei untuk mendapatkan data primer dilakukan dengan cara survei investigasi, yaitu wawancara langsung terhadap pihak perusahaan angkutan untuk
Universitas Sumatera Utara
memperoleh data Biaya Operasional Kendaraan BOK dan pendapatan perusahaan. Survei wawancara langsung dilakukan pada pihak perusahaan ditujukan untuk
mendapatkan komponen biaya satuan sebagai data masukan untuk perhitungan tarif dan biaya operasional kendaraan.
III. 4. Pengolahan dan Analisa Data