Latar Belakang Keluarga Latar Belakang Pendidikan

Biografi yang dibahas disini hanyalah berupa biografi ringkas, artinya hanya memuat hal-hal umum mengenai kehidupan bapak Ropong Tarigan Sibero dimulai dari masa kecil hingga saaat ini. Biografi yang dibahas disini adalah hasil wawancara langsung dengan beliau

2.8.1 Latar Belakang Keluarga

Ropong Tarigan Sibero lahir di Desa Ndeskati, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo pada tanggal yang tidak diketahui, bulan 9 tahun 1927. Ayah Ropong Tarigan bernama Lameh Tarigan dan ibu Ropong Tarigan bernama Ronah br Sembiring. Ropong Tarigan sibero adalah anak kedua dari enam bersaudara , beliau merupakan anak laki-laki satu-satunya. Orag tua beliau bekerja sebagai petani dan pembuat gula aren. Seperti anak-anak kecil yang lainya di Tanah Karo pada saat itu, beliau menghabiskan masa kecilnya hanya dengan bermain-main dengan anak sebayanya dan pergi ke ladang membantu orang tua,

2.8.2 Latar Belakang Pendidikan

Beliau hanya mejalani pendidikan samapai kelas 5 SD, pengertian SD disini bukan Sekolah Dasar seperti sekarang tapi Sekolah Desa, mulai dari kelas 1 SD hingga kelas 3 SD beliau sekolah di Naman sedangkan untuk kelas 4, 5, dan 6 harus diselesaikan di Berastagi begitu lah peraturan padaa saat itu menurut beliau. pada saat itu ia termasuk siswa yang pintar, matematika adalah salah satu pelajaran yang paling dia sukai, bahkan ketika masih di kelas 5 dia sering membantu guru di kelas untuk membimbing teman-temanya yang lain untuk bidang matematika ini, karena beliau adalah yang paling pintar matemaatika di sekolahnya. Pada saat itu ketersediaan tenaga pengajar sangat sedikit, apalagi untuk sekolah di wilayah desa, berbeda dengan sekolah belanda di kota yang khusus untuk orang-orang kaya, sehingga pada saat itu beliau ditawarkan menjadi tenaga pengajar di sekolahnya setelah Universitas Sumatera Utara beliau lulus dari pendidikan SD-nya. Tapi hal itu tidak sempat terjadi karena ketika beliau masih kelas 5 SD terjadi lagi perang dengan penjajah yang mengakibatkan beliau dan masyrakat lainya harus meninggalkan kampungnya untuk mengungsi mencari tempat yang lebih aman agar terhindar dari para penjajah, bahkan beliau harus ikut berperang sebagai laskar untuk melawan penjajah walaupun beliau masih muda.

2.8.3 Masa Berumah Tangga