3.4.3.4 Menentukan Jarak Lubang Nada dan Memberi Tanda
Setelah bambu selesai dipotong selanjutnya adalah menentukan jarak lubang nada dan memberi tanda sebelum dibuat lubang nada dan tuldak. Panjang badan balobat keseluruhan
dibagi dua kemudian dibagi enam, dalam pembuatan ini, panjang balobat adalah 28 cm, lobang nada yang terdapat pada balobat berjumlah enam buah, jadi jarak lubang nada adalah
sebagai berikut , 28 cm : 2 : 6 = 2,3 cm atau dengan kata lain jarak lobang nada I hingga lobang nada VI sama yaitu 112 dari panjang badan instrument balobat. Setelah didapat jarak
lubang nada maka hal selanjutnya adalah memberi tanda dengan menggunakan pencil, pulpen atau memberi goresan dengan ujung pisau. Tanda pertama yang dibuat adalah lubang nada I
yang berada ditengah badan balobat atau pada ukuran 14 cm, kemudian dilanjutkan untuk membuat tanda lubang nada berikutnya serta tanda tuldak.
Gambar III. 21. Pengukuran jarak lubang nada dan tuldak
Gambar III. 22. pemberian tanda pada bambu
Universitas Sumatera Utara
3.4.3.5 Pembuatan Tuldak
Tuldak adalah lubang pembelah udara pada balobat, bila tidak ada tuldak maka balobat tidak akan berbunyi. Jarak tuldak sama dengan jarak lubang nada pada balobat atau
bisa juga sama dengan ukuran diameter bambu yang menjadi badan instrument balobat. Proses pembuatannya adalah dengan meraut kulit bambu agak mendalam pada bagian yang
telah diberi tanda, bambu diraut dengan menggunakan pisau belati. Pada bagian bambu yang telah diraut tadi kemudian dibuat lubang udara dengan menggunakan pisau ukir yang kecil.
Gambar III. 23. Badan bambu diraut
Gambar III. 24. Pembuatan lubang tuldak
Universitas Sumatera Utara
3.4.3.6 Pembuatan Lubang Nada dan Lubang Resonator
Proses selanjutnya adalah pembuatan lubang nada balobat. Pada proses pembuatan lubang nada ini bapak Ropong Tarigan menggunakan beberapa jenis pisau ukir kecil yang
dibuat sendiri oleh beliau. Ada beberapa tahap yang dilakukan sebelum membuat lubang nada. Hal pertama yang
dilakukan adalah menusuk tanda lubang nada yang telah dibuat pada bambu dengan menggunakan pisau ukir paling kecil, hal ini dilakaukan agar pada saat bambu dikupas tanda
lubang nada yang telah dibuat tidak hilang, sehingga lebih memudahkan untuk proses pembuatan lubang nada.
Gambar III. 25. Penusukan bambu yang telah diberi tanda
Setelah seluruh tanda lobang nada selesai ditusuk , kulit bambu kemudian dikupas , bambu tidak sepenuhnya dikupas, bambu dikupas kurang lebih 23 bagian dari panjang
bambu keseluruhan. Bagian yang dikupas adalah dari atas lobang nada I hingga kebawah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar III. 26. Pengupasan kulit bambu dengan pisau belati
Gambar III.27. Pengupasan kulit bambu dengan pisau belati
Kulit bambu dikupas secara perlahan-lahan agar hasilnya bagus dan merata, pisau belati yang digunakan juga harus sangat tajam, agar proses pengupasan kulit dapat lebih cepat
.Setelah kulit bambu selesai dikupas , tahap pengerjaan selanjutnya adalah pembuatan ke enam lubang nada. Pada bagian bambu yang telah dikupas akan terlihat tanda lubang nada
Universitas Sumatera Utara
yang sebelumnya ditusuk, tanda lubang nada tersebut kemudian ditusuk lebih dalam hingga menembus bambu dan berlubang.
Gambar III. 28. Penusukan bambu setelah dikuliti
Setelah bambu berlubang tahap selanjutnya adalah pembentukan lobang nada. Sebelum lobang nada dibentuk pada bagian yang telah dilubangi, badan bambu pada bagian
tersebut terlebih dahulu diraut kira-kira 1,5 cm.
Gambar III.29. Bagian bambu yang diraut sekitar lubang nada. Pada bagian bambu yang telah diraut tersebut kemudian dibentuk lubang nada
balobat, diameter lubang nada pada balobat tidak semua sama. Lubang nada I,II,IV,V adalah 0,2 cm, lubang nada III adalah 0,5 cm dan lubang nada VI adalah 0,4 cm
Universitas Sumatera Utara
Proses pengerjaanya bapak Ropong Tarigan Sibero terlebih dahulu membentuk lubang nada III dan VI baru kemudian dilanjutkan dengan lubang nada yang lain. Dalam
pembentukan lubang tersebut beliau mennggunakan beberapa pisau ukir kecil yang sangat tajam, pisau tersebut digunakan secara bergantian sesuai kebutuhannya.
Gambar III. 30. Proses pembentukan lubang nada
Gambar III. 31. Proses pembentukan lubang nada Setelah seluruh lubang nada selesai dibuat, tahap selanjutnya adalah pembuatan lubang
resonator yang ada pada ujung bawah badan balobat, sebelum lubang dibuat terlebih dahulu ujung bambu dirapikan menggunakan pisau belati dengan cara diraut pada ujungnya. Proses
pembuatan lubang resonator adalah dengan cara ditusuk kemudian dibentuk dengan pisau
Universitas Sumatera Utara
ukir. Ukuran lubang resonator tidak ditentukan namun biasanya tidak lebih besar dari lubang nada.
Gambar III. 32 . Ujung bambu diaraut dengan pisau belati
Gambar III. 33. Bagian bawah ujung bambu ditusuk hingga berlubang
Universitas Sumatera Utara
Gambar III. 34. Pembentukan lubang dengan pisau ukir
3.4.3.7 Pembuatan dan Pemasangan Sondel