3.5 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka bertujuan untuk merancang tampilan yang dapat menghubungkan pengguna dengan program. Perancangan antarmuka dilakukan
sebelum tahapan implementasi sistem agar memudahkan dalam pengembangan sistem.
Perancangan antarmuka dirancang khusus untuk pengguna android dalam mengendalikan pergerakan robot untuk menuju suatu lokasi yang sudah dipetakan.
Adapun pengendalian yang dapat dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan smartphone android adalah untuk mengendalikan pergerakan robot secara manual
atau otomatis untuk menuju suatu lokasi yang sudah dipetakan. 3.5.1 Perancangan Tampilan Utama Aplikasi
Pada gambar 3.6 merupakan rancangan tampilan utama aplikasi smartphone. Di dalam sistem terdapat 10 button yang dapat difungsikan oleh pengguna, yaitu tombol
auto, 1, 2, 3, 4, manual, forward, left, right, reverse, dan connect untuk mencari koneksi Bluetooth kepada perangkat robot. Adapun pada prosesnya setiap button
mengirimkan karakter kepada prangkat robot untuk menuju suatu lokasi yang sudah dipetakan.
Gambar 3.6 Form Utama Pengendalian Robot
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Perancangan Tampilan Device Bluetooth Pada gambar 3.7 terdapat rancangan tampilan pencarian Bluetooth pada aplikasi
smartphone. Di dalam sistem terdapat 1 button yang difungsikan oleh pengguna yaitu tombol scan for device. Tombol tersebut berfungsi untuk mencari perangkat Bluetooth
yang terdapat pada robot yang disambungkan oleh smartphone sehingga smartphone dan robot bisa terhubung satu sama lain.
Bluetooth Devices
SCAN FOR DEVICES
Gambar 3.7 Pencarian Device Bluetooth
3.6 Perancangan Perangkat robot
3.6.1 Perancangan Pin ATmega8 Pada ATmega8, terdapat pin yang berfungsi sebagai tempat pengolahan sinyal
data,baik bersifat analog maupun digital. pada sistem yang akan dibangun ini, pin dimanfaatkan untuk pengolahan Bluetooth, sensor ultrasonic, sensor infra merah.
Yang semua proses dilakukan secara digital. Sistem memanfaatkan pin yang terdapat pdaada ATmega8, masing-masing pin
dibagi sesuai dengan kebutuhan sistem. Pada sistem yang dibangun, pin yang digunakan berasal dari digital InputOutput karena output dari ATmega8 berupa
perintah untuk menggerakkan robot secara manual atau otomatis untuk berpindah ke lokasi yang sudah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun pembagian pin yang digunakan adalah: 1.
Bluetooth menggunakan 1 slot pin 2.
Baterai menggunakan 2 slot pin. 3.
2 Sensor ultrasonic menggunakan 4 slot pin. 4.
2 inframerah menggunakan 2 slot pin. 5.
2 servo motor menggunkan 2 slot pin.
Gambar 3.8 Arsitektur ATmega8
3.6.2 Perancangan Skema lokasi. Pada gambar 3.9 terdapat skema lokasi. Skema lokasi pada sistem ini berfungsi untuk
pergerakan robot dari titik awal sampai kepada titik yang dituju. Rancangan skema lokasi ini akan dipetakan di dalam mikrokontroler dan penentuan arah robot bergerak
secara otomatis menggunakan fuzzifikasi. Ruang 1 dapat digambarkan dengan ruang tamu, ruang 2 dapat digambarkan dengan kamar tidur , ruang 3 dapat digambarkan
dengan dapur, ruang 4 dapat digambarkan dengan toilet. Ruang-ruangan ini adalah gambaran tempat prototipe dari sistem automatisasi pergerakan robot pada area
terpetakan menggunakan algoritma fuzzy logic yang bertujuan untuk orang disabilitas yang hidup sendirian atau ditinggal keluarganya sendirian di rumah agar bisa hidup
dengan mandiri.
Universitas Sumatera Utara
Kamar Tidur
Ruang Tamu
Dapur Toilet
Gambar 3.9 Skema Lokasi
3.6.3 Perancangan keseluruhan perangkat keras. Dari gambar 3.10 dapat dilihat seluruh rangkaian perangkat keras sudah saling
terhubung satu sama lain. Dari rangkaian ini dapat dilihat bahwa smartphone melakukan konektivitas melalui Bluetooth adapter yang terpasang pada rangkaian
robot. Setelah Bluetooth terhubung, robot dapat dikendalikan melalui smartphone untuk menuju suatu lokasi yang sudah dipetakan di dalam mikrokontroler ATmega8
baik secara manual maupun otomatis.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.10 Sistem keseluruhan Adapun proses yang terjadi pada sistem robot adalah:
1. Tegangan listrik dari baterai robot akan menyalakan perangkat robot.
2. Setelah aktif pada ATmega8 akan dicek seluruh perangkat yang terhubung
dengannya, seperti Bluetooth, sensor ultrasonic, sensor infra merah. 3.
Bluetooth digunakan sebagai penghubung antara robot dengan smartphone Android. Bluetooth yang telah menyala pada perangkat robot akan menunggu
koneksi yang dilakukan pengguna melalui smartphone Android. 4.
Untuk menjaga proteksi pada proses pair-to-pair Android dengan perangkat robot, pada proses pair-to-pair pengguna harus menginput kode yang telah
disimpan sebelumnya pada perangkat robot
Universitas Sumatera Utara
5. Jika telah terinisialisasi, maka pengguna dapat mengendalikan robot
menggunakan aplikasi pada smartphonenya. Adapun pengendalian yang dapat dilakukan pengguna pada smartphone tersebut adalah menggerakkan robot
secara manual ataupun otomatis untuk menuju suatu lokasi yang sudah dipetakan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1 Implementasi Sistem