populasi suatu negara dapat meningkatkan kinerja ekspornya, maka pertumbuhan populasi akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonominya.
Demikian juga sebaliknya, jika tingkat pertumbuhan populasi suatu negara justru semakin meningkatkan impor, maka pertumbuhan populasi akan membawa
dampak negatif bagi pertumbuhan ekonominya Mankiw, 2007. Populasi atau jumlah penduduk di semua negara senantiasa mengalami
perubahan jumlah setiap tahunnya. Perubahan angka populasi berimplikasi pada perubahan ukuran atau jumlah angkatan kerjanya. Perubahan populasi juga terjadi
pada kepemilikan modal, karena setiap negara berusaha untuk mengerahkan seluruh sumberdaya yang dimilikinya untuk menciptakan dan mengakumulasikan
modal Kartikasari, 2008. Pertambahan populasi pada negara importir dapat berada pada sisi
penawaran maupun permintaan. Pada sisi penawaran pertambahan populasi akan meningkatkan produksi dalam negeri dalam hal kuantitas maupun diversifikasi
produk negara importir. Kondisi ini akan mengakibatkan penurunan permintaan komoditi ekspor oleh negara importir. Pertambahan populasi pada sisi permintaan
akan meningkatkan permintaan komoditi ekspor dari negara importir maka jumlah komoditi yang diperdagangkan antar kedua negara semakin besar Sitorus, 2009.
2.2.4.3. Jarak Distance
Jarak adalah indikasi dari biaya transportasi yang dihadapi oleh suatu negara dalam melakukan ekspor. Biaya transportasi adalah salah satu faktor
penghambat perdagangan internasional. Jarak meningkatkan biaya transaksi pertukaran barang dan jasa internasional. Semakin jauh terpisah suatu negara
dengan yang lain semakin besar pula biaya transportasi pada perdagangan diantara
Universitas Sumatera Utara
keduanya. Dengan adanya biaya transportasi keuntungan yang diterima oleh suatu negara dari perdagangan internasional semakin kecil. Krugman dan Obstfeld
1991 mempertimbangkan jarak kedua negara sebagai determinan penting untuk pola perdagangan geografis.
Selanjutnya Krugman dan Obstfeld 1991 mengemukakan beberapa penjelasan tentang peranan faktor jarak dalam arus perdagangan, yaitu :
a. Jarak adalah proksi untuk biaya transportasi.
b. Jarak menunjukkan waktu yang hilang selama pengiriman. Untuk barang
yang mudah rusak kemungkinan bertahan utuh merupakan fungsi menurun terhadap waktu transit. Kerusakan tersebut mencakup resiko
berikut : - Kerusakan atau kehilangan barang akibat cuaca atau kesalahan
penanganan. - Terjadi dekomposisi dan pembusukan bahan organik.
- Kehilangan pasar kemungkinan pembeli yang diharapkan tidak mau ataupun tidak mampu melakukan pembayaran.
c. Biaya sinkronisasi. Adanya jarak antara pabrik dan bahan input
mengharuskan pabrik menggunakan gudang untuk menyimpan persediaan bahan input. Hal ini bertujuan agar tidak mengganggu proses
produksi ketika terjadi kemacetatn datangnya bahan input. Sehingga semakin dekat bahan input maka biaya sinkronisasi semakin kecil.
d. Biaya komunikasi. Menurut Paul Krugman dan Obstfeld 1991, jarak
merupakan proksi kemungkinan kontak pribadi antara manejer,
Universitas Sumatera Utara
pelanggan, dan sebagainya; dimana bisnis banyak tergantung pada kemampuan untuk bertukar lebih banyak informasi.
e. Biaya transaksi. Jarak juga dapat berkorelasi dengan biaya mencari
peluang perdagangan dan pembentukan kepercayaan antara mitra dagang potensial.
f. Jarak budaya. Jarak geografis yang lebih besar berkorelasi dengan
perbedaan budaya yang lebih besar. Perbedaan budaya dapat menghambat perdagangan dalam banyak hal seperti hambatan komunikasi,
kemungkinan kesalahpahaman, bentrokan dalam gaya negoisasi, dan sebagainya.
2.2.4.4. Nilai Tukar Riil Real Effective Exchange Rate