tujuan, populasi, jarak antar negara, nilai tukar, harga ekspor komoditi di negara tujuan ekspor, dan ekspor komoditi ke negara tujuan satu tahun sebelumnya.
Karomah 2011 yang melakukan penelitian terhadap analisis daya saing dan faktor-faktor yang mempengaruhi aliran ekspor nenas Indonesia di pasar
internasional menyimpulkan bahwa Variabel pendapatan perkapita negara tujuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap aliran ekspor nenas dari Indonesia.
Artinya, apabila pendapatan perkapita negara importir meningkat maka akan meningkatkan ekspor nenas Indonesia. Selanjutnya pada variabel jarak Indonesia
dengan negara tujuan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap aliran ekspor nenas dari Indonesia. Artinya, apabila jarak Indonesia dengan negara tujuan
semakin jauh maka akan menurunkan ekspor nenas Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Andelisa 2011 yang
melakukan penelitian terhadap analisis daya saing dan aliran ekspor produk Crude Coconut Oil
CCO Indonesia menyimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap volume ekspor CCO adalah variabel populasi,
PDB Indonesia, nilai tukar dan jarak sedangkan variabel yang berpengaruh positif dan signifikan adalah variabel PDB.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Model Gravitasi Gravity Model
Gravity Model adalah model yang digunakan untuk menganalisis efek
integrasi ekonomi terhadap perdagangan dan merupakan satu alat analisis yang dapat digunakan untuk mengestimasi berapa besarnya nilai barang yang keluar
dan masuk di suatu wilayah Yuniarti, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Gravity Model pertama kali dipakai untuk aliran perdagangan
internasional oleh Tinbergen pada tahun 1962 yang selanjutnya diikuti oleh banyak peneliti. Model ini kemudian diestimasi untuk banyak negara, periode
waktu dan tingkat disagregasi Yuniarti, 2007. Penamaan Gravity Model didasarkan pada penggunaan suatu perumusan
yang sama dengan model gravitasi Newton, dimana interaksi antara dua objek adalah sebanding dengan massanya dan berbanding terbalik dengan jarak masing-
masing. Dalam konteks perdagangan model ini menyatakan bahwa intensitas perdagangan antara negara-negara akan berhubungan secara positif dengan
pendapatan nasional masing-masing negara dan berhubungan terbalik dengan jarak diantara keduanya sehingga dengan kata lain Gravity Model dapat
menjelaskan aliran perdagangan internasional dengan baik yang mana aliran perdagangan bilateral merupakan fungsi loglinear dari pendapatan dan jarak
Martha, 2011. Keunggulan model gravitasi dibandingankan dengan model perdagangan
lainnya karena model yang disajikan lebih empiris. Pada model ini negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang paling baik. Tidak seperti model
lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas.
Model gravitasi menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis seperti model Ricardian yang
tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara Sitorus, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2. Variabel dalam Model Gravitasi Gravity Model
Tarigan 2005 dalam Sitorus 2009 pada gravity model aliran perdagangan bilateral ditentukan oleh tiga kelompok variabel yaitu 1 variabel-
variabel yang mewakili total permintaan potensial negara pengimpor 2 variabel- variabel indikator total penawaran potensial negara pengekspor 3 variabel-
variabel pendukung atau penghambat aliran perdagangan antar negara pengekspor dan negara pengimpor.
Gravity model didasarkan pada peramalan potensi perdagangan melalui
variabel jarak, populasi dan produk domestik bruto maupun netto dari negara tersebut. Argumen yang melatar belakangi pemakaian gravity model, bahwa
negara yang lebih besar dan kaya akan lebih banyak melakukan perdagangan luar negeri bila dibandingkan dengan negara yang lebih kecil dan miskin dimana jarak
yang semakin jauh dianggap bukan sebagai hambatan. Gravity model berkaitan dengan long-range equilibrium aliran perdagangan dan sebagai model ideal untuk
membandingkan perdagangan dari dua daerah atau dari dua sistem ekonomi yang berbeda Hadi, 2009.
Variabel indikator dari total permintaan potensial negara pengimpor dapat digambarkan dengan PDB negara importir dan populasinya sedangkan untuk
indikator penawaran potensial dari negara pengekspor dapat digunakan PDB negara pengekspor. Selain itu, pendapatan per kapita pun dapat digunakan sebagai
pengganti variabel PDB. Pendapatan per kapita adalah ukuran berapa banyak perolehan pendapatan setiap individu dalam perekonomian. Pengertian lain
mengenai pendapatan per kapita adalah jumlah yang tersedia bagi rumah tangga atau perusahaan untuk melakuan pengeluaran. Dengan demikian tingkat konsumsi
Universitas Sumatera Utara
atau kemampuan daya beli suatu negara atas suatu komoditi dapat diukur dari pendapatan per kapita penduduknya. Jika pendapatan per kapita suatu negara
dinilai cukup tinggi, maka dapat dikatakan suatu negara tersebut merupakan pasar potensial bagi pemasaran suatu komoditi ataupun produk tertentu. Beberapa
variabel tambahan sebagai penghambat dalam aliran ekspor adalah adanya variabel jarak antar dua negara Andelisa, 2011.
2.2.3. Persamaan Matematika untuk Model Gravitasi Gravity Model