Gambar 11. Nilai Tukar Riil REER Negara Tujuan Ekspor Karet Indonesia Tahun 2001 – 2010
Sumber: Penn World Table 7,1 University of Pennsylvania
Gambar 11 menunjukkan fluktuasi nilai tukar riil negara Amerika Serikat,
Jepang, Cina dan Singapura dari Tahun 2001 sampai dengan Tahun 2010. Nilai tukar riil tertinggi adalah nilai tukar riil negara Cina sebesar 118,6 pada Tahun
2010 sedangkan nilai tukar riil yang terendah yaitu Amerika sebesar 91,42.
4.1.6. Jarak Antara Indonesia dengan Negara Tujuan Ekspor Karet Indonesia
Jarak merupakan variabel yang akan dapat meningkatkan biaya ekspor. Apabila jarak semakin jauh, ada kemungkinan biaya yang diperlukan untuk
transportasi akan meningkat. Jarak geografis antara Indonesia dengan negara tujuan utama ekspor karet Indonesia, yaitu negara Amerika Serikat, Jepang, Cina
dan Singapura, dapat dilihat pada Tabel 4.
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Amerika 113.8 113.6 106.3 101.3 100.0 99.43 94.74 91.01 95.12 91.42
Jepang 112.3 104.6 105.5 106.6 100.0 90.58 83.21 90.10 101.5 102.7
Cina 113.2 110.5 103.3 100.5 100.0 101.5 105.5 115.2 119.2 118.6
Singapura 109.3 106.5 102.7 101.5 100.0 101.4 102.0 107.5 107.5 111.3 20
40 60
80 100
120 140
N il
a i
Tu k
a r
R ii
l R
EER
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Jarak Geografis antara Indonesia dengan Negara Tujuan Utama Ekspor Karet Indonesia
Negara Jarak
a
km Nilai Impor Karet Indonesia
b
juta US
Amerika Serikat
1.6378,28 867,10
Jepang 5.747,498
440,13 Cina
4.691,761 448,38
Singapura 905,63
173,70 Rataan
6930,79 482,33
Sumber: a. www.geobytes.comdistanceTool.htm b. Statistik Indonesia 2011, Badan Pusat Statistik diolah
Dari Tabel 5. dapat diketahui bahwa jarak tujuan ekspor karet Indonesia ke negara Amerika Serikat, Jepang, Cina dan Singapura. Negara Amerika Serikat
merupakan negara terjauh sebagai penerima ekspor karet Indonesia dibandingkan tiga negara lainnya yaitu dengan jarak 16.378,28 km dan negara Amerika Serikat
merupakan negara dengan nilai ekspor karet Indonesia tertinggi yaitu sebesar US 8,67 milyar.
4.1.7. Kebijakan Perdagangan Karet
“International Rubber Consortium Limited” IRCo
International Rubber Consortium Limited IRCo merupakan kesepakatan
antara negara-negara Republik Indonesia, Thailand, dan Malaysia yang dibentuk untuk menghadapi bila terjadi ancaman terhadap harga karet alam di pasaran
internasional seperti turunnya harga karet yang drastis. Organisasi ini juga dibentuk untuk kepentingan produsen dan negara konsumen yaitu mencapai suatu
harga karet alam yang stabil di pasaran Internasional dengan tidak meninggalkan prinsip mekanisme pasar.
Universitas Sumatera Utara
Mekanisme beroperasinya IRCo adalah Apabila harga karet alam pada suatu saat turun hingga menyentuh pada tingkat reference price yang telah
disepakati, maka perlu dilaksanakannya langkah-langkah Supply Management Scheme SMS
dan Agreed Export Tonnage Scheme AETS yang disahkan dalam Joint Ministerial Declaration
Bali Declaration 2001 dan mulai berlaku sejak tanggal 1 januari 2002 dan”, dan juga apabila harga karet alam terus menurun
secara drastis dan mekanisme SMS maupun AETS tidak berhasil mengangkat harga karet alam pada tingkat harga yang wajar sesuai reference price, maka perlu
ada tindakan yang harus dilakukan oleh Board of Directors IRCo, yang salah satu diantaranya adalah melakukan pembelian karet alam.
Penelitian ini akan menggunakan variabel boneka dummy variable untuk menganalisis pengaruh nilai ekspor karet yang diperoleh Indonesia sebelum dan
sesudah pemberlakuan tarif sesuai dengan skema tarif dalam perjanjian IRCo tersebut. Adapun gambaran nilai ekspor karet yang diperoleh Indonesia sebelum
dan sesudah pemberlakuan tarif tersebut dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Keikutsertaan Indonesia pada Perjanjian Perdagangan IRCo
Tahun Pemberlakuan
Tarif
a
Nilai Ekspor juta US
b
Amerika Serikat Jepang
Cina Singapura
2001 Belum ikut serta
282 83.3
30.2 43.8
2002 Telah ikut serta
387 137
20,7 45.4
2003 Telah ikut serta
520 189
82 65.3
2004 Telah ikut serta
685 220
192 91.5
2005 Telah ikut serta
804 216
263 130
2006 Telah ikut serta
1.040 525
546 229
2007 Telah ikut serta
1.220 659
610 299
2008 Telah ikut serta
1.550 974
813 343
2009 Telah ikut serta
613 444
657 154
2010 Telah ikut serta
1.570 954
1.270 336
Rataan 867,1
440,13 448,38
173,7
Sumber: a. http:ditjenkpi.kemendag.go.id
b. Statistik Indonesia 2011, Badan Pusat Statistik diolah
Universitas Sumatera Utara
4.2. Hasil Estimasi Analisis Determinan Ekspor Karet Indonesia dengan