Rencana Aksi Nasional Regional Plan of Action

57 yang menetapkan target 10 dari habitat laut kritis dilarang untuk megadakan aktivitas penangkapan laut pada tahun 2020 dan 20 dari habitat laut kritis dalam beberapa bentuk MPA 2020. Dalam kawasan CT, Indonesia , Malaysia, dan Filipina memiliki perjanjian formal dan rencana yang telah disetujui untuk menerapkan manajemen Sulu Sulawesi Marine Eco - Region SSME Seascape Alan T. White, 2014. Dari CTMPAs tersebut diharapkan memberi rangsangan kepada setiap negara anggota untuk menaikan standard pengelolaan KKP sehingga memenuhi syarat sistem yang berlaku. Keberhasilan pelaksanaan RPoA dalam ruang lingkup yang luas membutuhkan satu set mekanisme koordinasi yang terstruktur dan sangat efektif di berbagai tingkat organisasi. Selain itu, pelaksanaan program membutuhkan kelompok besar dan beragam kemitraan yang diimplementasikan dari dalam dan luar daerah termasuk pemerintah daerah, masyarakat lokal, LSM, lembaga pendanaan utama, organisasi multilateral dan bilateral, perusahaan swasta, dan lain-lain.

C. Kolaborasi dan Koordinasi CTI

58 Elemen kunci keberhasilan program CTI yaitu 5 sasaran utama konservasi yang dilakukan oleh negara anggota. 5 sasaran utama tersebut dimuat dalam RPOA yang mengatur tujuan dan komitmen bersama dalam menghadapi ancaman di kawasan CT serta penanggulangannya. Untuk melaksanakan tujuan tersebut, CTI membentuk badan kerja yang masing-masing memiliki tugas sesuai 5 sasaran utama RPOA yaitu Kelompok Kolaborasi dan pelaksana. Kelompok koordinasi dan pelaksana terdiri dari kelompok praktisi, ahli geografis dan teknologi serta bisnis yang berbagi dan bekerja sama untuk mencapai sasaran utamatarget dari CTI-CFF. Masing-masing targetgoals membentuk kelompok kerja dan berkolaborasi bersama berdasarkan sasaran yang akan dicapai. Seacapes goals bentang laut memiliki target untuk membangun koalisi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sipil untuk meningkatkan tata kelola laut dan menyoroti pentingnya mencapai pemerintahan yang efektif di seluruh sektor dan pada semua tingkatan. Seacapes juga mempromosikan peningkatan konvergensi konservasi dan pembangunan dengan menghubungkan kelangsungan hidup penduduk dan profitabilitas kegiatan ekonomi utama dengan manajemen berkelanjutan dari suatu ekosistem. Selain itu, mereka juga memiliki tugas untuk mengembangkan 59 rencana investasi untuk prioritas semua bentang laut yang teridentifikasi, termasuk rencana joint investment untuk bentang laut yang melibatkan dua negara atau lebih. Ecosystems Approach to Fisheries Management group Pendekatan Ekosistem Manajemen Perikanan memastikan untuk pengelolaan perikanan dan sumber daya laut lainnya menerapkan kebijakan dan regulasi berdasarkan RPOA. EAFM berkolaborasi untuk menghasilkan kerangka regional agar dapat diadopsikan kedalam undang-undang atau kebijakan nasional terkait perikanan. Marine Protected AreasMPAs menetapkan tujuan, prinsip, dan elemen desain operasional untuk CTMPAS, melengkapi peta jaringan komprehensif MPA untuk masuk dalam peta prioritas CTMAPS, dan membangun manajemen CTMPAS yang efektif. EAFM juga membangun public private partnership untuk terlibat dalam industri terkait untuk mendukung CTMPAS. Climate Change Adaptation Adaptasi Perubahan Iklim melakukan identifikasi dan mengambil langkah penting dalam proses adaptasi perubahan iklim bagi penduduk dan mata pencahariannya di wilayah laut dan pesisir serta mengimplimentasikan Region-wide Early Action Plan for Climate Change