Hubungan Pola Makan dengan Obesitas

Pada tingkat pendidikan ibu rendah proporsi obesitas adalah 46,7, pada tingkat pendidikan ibu menengah proporsi obesitas yaitu 40,9, dan tingkat pendidikan ibu tinggi proporsi obesitas adalah 33,3. Berdasarkan hasil statistik dengan uji chi square, tingkat pendidikan ibu rendah dengan tingkat pendidikan ibu menengah diperoleh nilai p=0,697 artinya tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan ibu rendah dan menengah dengan obesitas pada siswa di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi tahun 2016.. Tingkat pendidikan ibu rendah dengan tingkat pendidikan ibu tinggi diperoleh nilai p=0,384 artinya tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan ibu rendah dan tinggi dengan obesitas pada siswa di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi tahun 2016.

4.3.3 Hubungan Pola Makan dengan Obesitas

Hubungan pola makan yang meliputi kecukupan energi, kebiasaan makan utama, dan kebiasaan konsumsi jajanan dengan obesitas pada siswa di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi tahun 2016 dapat di lihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9. Tabulasi Silang Pola Makan dengan Obesitas pada Siswa di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi Tahun 2016 Pola Makan Obesitas Tidak Obesitas Jumlah p RP 95 CI f f f Kecukupan Energi Lebih 16 84,2 3 15,8 19 100 0,001 3,102 2,017- 4,771 Tidak Lebih 19 27,1 51 72,9 70 100 Kebiasaan Makan Utama 3xhari 7 58,3 5 41,7 12 100 0,205 1,604 0,914- 2,814 ≤3xhari 28 36,4 49 63,6 77 100 Kebiasaan Konsumsi Jajanan Sering 26 51,0 25 49,0 51 100 0,009 2,153 1,145- 4,046 Jarang 9 23,7 29 76,3 38 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.9 di atas, diketahui bahwa pada siswa dengan kecukupan energi lebih proporsi obesitas adalah 84,2 dan pada siswa dengan kecukupan energi tidak lebih proporsi obesitas adalah 27,1. Hasil analisis statistik dengan uji chi square diperoleh nilai p=0,001, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara kecukupan energi dengan obesitas pada siswa di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi tahun 2016. Pada siswa dengan kebiasaan makan utama 3xhari proporsi obesitas adalah 58,3 dan siswa dengan kebiasaan makan utama ≤3xhari proporsi obesitas adalah 36,4. Hasil analisis statistik dengan uji fisher diperoleh nilai p=0,205 artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan makan utama dengan obesitas pada siswa di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi tahun 2016. Pada siswa dengan kebiasaan makan jajanan sering proporsi obesitas adalah 51,0 dan siswa dengan kebiasaan makan jajanan jarang proporsi obesitas adalah 23,7. Hasil analisis statistik dengan uji chi square diperoleh nilai p=0,009, artinya terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan makan jajanan dengan obesitas pada siswa di SMP Negeri 1 Tebing Tinggi tahun 2016.

4.3.4 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas