BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
a. Pengetahuan dan pelatihan berpengaruh terhadap kesiapsiagaan tenaga kesehatan dalam penanggulangan bencana gempa bumi di Rumah Sakit
Umum Bunda Thamrin Medan tahun 2013. b. Pelatihan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kesiapsiagaan
penanggulangan bencana gempa di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin dengan nilai koefisien regresi sebesar 3,200.
c. Tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin memiliki pengetahuan yang kurang, pelatihan yang cukup dan kesiapsiagaan yang
tergolong kurang baik dalam penanggulangan bencana gempa.
6.2 Saran
a. Pelayanan kesehatan pada saat bencana di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin agar tidak terjadi kematian, kecacatan dan sakit. Maka petugas
kesehatan harus memiliki kesiapsiagaan bencana dengan meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan kesiapsiagaan khususnya tentang mitigasi
bencana dan bencana merupakan suatu keadaan yang unik, b. Rumah sakit dalam melakukan kesiapsiagaan bencana sebaiknya melakukan
upaya-upaya sebelum terjadinya bencana melalui :
Universitas Sumatera Utara
• Pemberian materi pelatihan bagi petugas kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan petugas
• Rumah sakit pada kesiapsiagaan bencana sebaiknya melakukan simulasi pada petugas medis dan paramedis.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
ADPC 2006, Critical Guidlines: Community-based Disaster Risk Management Bangkok: Pusat Kesiapsiagaan Bencana Asia,
www.adpc.net Badan Pusat Statistik, 2004. Sensus Sosial-Ekonomi Nasional SUSENAS 2004,
Jakarta. Bappenas, 2007. Peluncuran Buku Rencana Aksi Nasional Pengurangan Resiko
Bencana Tahun 2006-2009, Jakarta Barrena I 2007, ‘Indicators: A guide to find simple indicators for risk reduction
projects at local level’ Jenewa: IFRC, rancangan laporan tidak diterbitkan. Benson C, Twigg J, 2004, ‘Measuring Mitigation’: Methodologies for
assessingnatural hazard risks and the net bnefits of mitigation: a scoping study Jenewa: Konsorsium Pro Vention,
www.proventionconsortium .orgmainstreaming_tools
Carter, W. Nick, 1991, Disaster Management: A Disaster Manager’s Handbook Manila: ADB
Depkes, 2007. Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan, www.ppk-
depkes.org .
Dessler, Gary. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Index Green, L.W,. and Kreuter, M.W., 2005. Health Program Planning, An Educational
and Ecological Approach, Fourth Edition, Rollins School of Public health of Emory University, New York: Published by McGraw-Hill, a Business unit of
The McGraw-Hill Comapanies, Inc.
Indonesian Development of Education and Permaculture IDEP, 2007. Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat, Yayasan IDEP.
http:bencana.net Ivancevich, John, M, dkk. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi, jilid 1 dan 2
Jakarta : Erlangga. LIPI-UNESCOISDR, 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi
Bencana Gempa Bumi dan Tsunami, Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Mahidin, Eddy, 2008. Pelayanan Kesehatan di RS. TK. II Moh. Ridwan Meuraksa, Jakarta
Mangkunegara, Anwar Prabu., 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama
Mathis R.L dan Jackson J.H, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Salemba Empat.
Mulyana, Didik S dan Fredy Chandra, 2007. Perencanaan Simulasi untuk Meningkatkan Kesiapsiagaan Komunitas dalam Menghadapi Bencana,
Konferensi Nasional Pengelolaan Resiko Bencana Berbasis Komunitas Ke V, Makasar, 5-8 Oktober 2009.
Pawitan, Hidayat, 2008. Optimalisasi IPTEK dalam Pengurangan Resiko Bencana. Seminar Nasional Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Indonesia.
Pusat Studi Bencana IPB. Bogor Pelaksana Harian Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana BAKORNAS
PB, 2007. Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia, Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang: Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, jakarta.
Priyanto. Agus. 2006. Promosi Kesehatan Pada Situasi Emergensi. Edisi 2, Jakarta. Pujiono, 2006. Piagam Kemanusiaan dan Standar Minimum Dalam Respon Bencana,
Proyek SPHERE, Grasindo, Jakarta. Pusat Studi Bencana IPB, 2006, Rencana Kerja Beberapa Pusat Studi Terkait
Pengurangan Resiko Bencana, Bogor. Sarlimwati, Agusmanely, Ruslaidin, Hairul Mardi Tim Mapping Kabupaten
Simeulue. Pemetaan Jaringan Sosial untuk Proses Rehabilitasi dan Kontruksi di Nangroe Aceh Darussalam Pasca Gempa Bumi dan Tsunami
Laporan Final Rapid Asessment Kabupaten Simeulue, Jakarta.
Sangara, I Wayan, 2008. Kajian Resiko dalam Mitigasi Bencana. Seminar Nasional Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Indonesia. Pusat Studi Bencana
IPB, Bogor.
Universitas Sumatera Utara
Siagian, Sondang, 2002, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sumarno, Hadi, 2008. Rencana Kerja beberapa Pusat Studi Terkait Pengurangan Resiko Bencana. Pusat Studi Bencana IPB, Bogor.
Tohari Adrin, 2008. Bencana Alam di Indonesia, Tim Kajian Likuifaksi dan Sumber Daya Air Pusat Penelitian Puslit Geoteknologi LIPI, Jakarta.
Triutomo, Sugeng. 2007. Pengenalan Karakteristi Bencana dan Upaya Mitigasi di Indonesia. Edisi II, Bakornas PB, Jakarta
_____________, 2008. Pengurangan Resiko Bencana. Seminar Nasional Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Indonesia. Pusat Studi Bencana
IPB. Bogor Twigg John. 2007. Karakteristik Masyarakat Tahan Bencana. DFID Disaster Risk
Reduction Interagency Coordination Group Undang-undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Jakarta.
No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Biro Hukum Departemen
Kesehatan RI, Jakarta. Halaman web dari Kerangka Aksi Hyogo pada website UN ISDR:
http:www.unisdr.orgenghfahfa.html UN ISDR, 2007, ‘Guide Note on
Indicators for Assessing Progress on Disaster Risk Reduction’ Jenewa: Strategi Internasional untuk Pengurangan Bencana. Rancangan tidak
diterbitkan versi final akan diterbitkan.
UN ISDR, 2005, HF Dialogue: assessing progress towards disaster risk reduction within the hyogo framework diskusi diinternet yang dimoderasi oleh Philip
Buckle dan Graham Marsh, http:www.unisdr.orgenghfahfa.html
UN OCHA, 2007,’Disaster Preparedness for Effective Response: Implementing Priority Five of hyogo framework for Action’ Jenewa: Kantor Koordinasi
Urusan Kemanusiaan. Rancangan tidak diterbitkan versi final akan diterbitkan.
Lihat juga: _Liebmann M, Pavanello S., 2007, ’A Critical Review of the Knowledge and Education Indicators of Community-Level Disaster Risk
Reduction’. Laporan tidak diterbitkan untuk Pusat Penelitian Bahaya Benfield UCL,
Universitas Sumatera Utara
http:www.benfieldhrc.orgdisaster_studiesprojectscommunitydrrin Indikator-Indikator PRB umum
Universitas Sumatera Utara
KUISIONER PENELITIAN PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TERHADAP
KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA BUMI DI RSU BUNDA THAMRIN KOTA MEDAN
TAHUN 2013
No. Responden : diisi oleh peneliti
Tanggal Pengisian :
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Umur :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Lama Bekerja : 4. Profesi
: 5. Pendidikan
: a. Dokter Umum b. Dokter Gigi
c. Sarjana Kesehatan Masyarakat d. D-III Keperawatan + S1 SKM
e. D-III Keperawatan + S1 Keperawatan f. D-III Kebidanan + S1 Kebidanan
g. D-III Kebidanan h. D-IV Gizi
i. D-III Keperawatan j. D-III Analis Kesehatan
k. Asisten Apoteker l. Lain-lain; .....................................................
6. Pelatihan Penanganan gawat darurat yang pernah diikuti: ..............................................
.............................................................................................................................
Universitas Sumatera Utara
A. PENGETAHUAN
NO PERNYATAAN
JAWABAN BENAR
SALAH
1 Wilayah propinsi sumatera utara merupakan
wilayah potensi bencana geologi, yaitu gempa bumi, tsunami, letusan gunungapi dan tanah
longsor. 2
Potensi bencana geologi disebabkan oleh tatanan geologi dan proses pertemuan tiga lempeng bumi
indo-australia, eurasia dan fasifik yang terus bergerak rata-rata 3 – 6 cm pertahun, yang saling
bertumbukan. 3
Proses tumbukan tiga lempeng tersebut telah berlangsung sejak jutaan tahun lalu hingga saat ini
yang menyebabkan terjadinya pembentukan gunungapi, pengangkatan, perlipatan patahan pada
kepulauan sumatera serta menimbulkan penumpukan energi pada
bidang pertemuan antara lempeng. 4
Bencana geologi seperti gempabumi, tsunami, letusan gunung - api dan tanah longsor dapat
menimbulkan bencana yang merenggut korban jiwa, kerugian harta benda dan merusak sarana
dan prasarana. 5
Perlu dilakukan identifikasi daerah rawan bencana geologi dan meningkatkan kewaspadaan
masyarakat melalui pendidikan sejak dini bagi
Universitas Sumatera Utara
seluruh masyarakat. 6
Pelepasan energi secara tiba-tiba dari kulit hingga bagian dalam bumi yang dimanifestasikan di
permukaan bumi sebagai goncangan. 7
Klasifikasi gempa bumi berdasarkan kedalaman : • gempa bumi dangkal : 0-33 km
• gempa bumi menengah : 33-90 km • gempa bumi dalam : lebih dari 90 km
8 Daerah potensi gempa bumi dan tsunami di
wilayah sumatera utara mengikut jalur tektonik dan patahan sumatera sesar-sesar aktif.
9 Daerah sebaran potensi bencana gempa bumi
dengan episentrum pusat gempa, pada jalur patahan sumatera mulai dari segmen toru –
tarutung, segmen asik – padang sidempuan dan sebagian segmen alas – karo dan dairi sepanjang ±
390 km. 10
Gempa bumi runtuhan: diakibatkan oleh runtuhan batuan di daerah kapur, karena adanya stalagtit yg
jatuh di dalam gua yang dibentuk oleh proses pelarutan. atau runtuhnya terowongan tambang,
karena pengaruh gaya gravitasi, berkisar antara 2 sampai 3 skala richter
11 Gempa bumi vulkanik:
Disebabkan naiknya fluida gunungapi gas, uap dan magma dari bawah menuju kepermukaan
kawah mengakibatkan retakan yang menimbulkan getaran di sekitar rekahan dan
Universitas Sumatera Utara
merambat kesegala arah. gempabumi ini bersumber dalam tubuh gunungapi aktif pada
umumnya berkekuatan kecil maksimum 2 skala richter tidak terasa dan hanya dapat dicatat oleh
peralatan saja 12
Gempa bumi tektonik: disebabkan oleh aktivitas tektonik di zona batas
antar lempeng dan patahan mengakibatkan getaran yang menyebar kesegala arah. kekuatan gempa
dapat mencapai 9,0 skala richter yang pernah terjadi di aceh pada tanggal 26 desember 2004
13 Gempa bumi tektonik :
bergetarnya kerak hingga ke permukaan bumi karena pelepasan energi akibat tumbukan lempeng
pergerakan sesarpatahan. 14
Banyaknya penduduk bermukim di wilayah rawan gempa, konstruksi bangunan umumnya dibuat
tidak tahan gempa, sehingga jatuh korban jiwa kerugian harta benda.
15 Gempa bumi belum dapat diprediksi, dalam waktu
sekejap menimbulkan korban jiwa, kerusakan bangunan kerugian harta benda.
16 Bahaya gempa bumi :
• Korban jiwa • Pelulukan
• Retakan tanah • Pergeseran tanah
• Longsoran
Universitas Sumatera Utara
• Kerusakan sarana dan prasarana • Serta kebakaran
17 Mitigasi bencana adalah : penanggulangan
bencana setelah terjadi bencana gempa bumi 18
Bencana merupakan suatu yang keadaan yang unik sehingga perlu dilakukan penganan secara
kualitatif 19
Bencana eksternal terjadi di luar rs yang mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah
pasien yang diperkirakan akan melebihi kapasitas maksimal rumah sakit. Korban di bawa ke rumah
sakit atau rumah sakit mengirim tim bantuan. 20
Bencana internal rumah sakit itu sendiri yang mengalami bencana yang mengakibatkan
terganggunya system rumah sakit. Rumah sakit tidak berfungsi sebagian atau saluruhnya,
memerlukan bantuan dari luar rumah sakit. 21
Setelah aktivasi bencana maka dilakukan : • Membuka pusat krisis instalasi di Rumah
Sakit, yang merupakan tempat berkumpul, koordinasi dan pusat informasi.
• Tetapkan rantai komando dan alur komunikasi untuk pemegang posisi
penting dalam pusat komando 22
Rumah sakit perlu untuk membuat rencana- rencana penanggulangan :
• Kedaruratan internal seperti kebakaran, ledakan, dll
Universitas Sumatera Utara
• Kedaruratan eksternal kecelakaan bus, gempa bumi, dll
23 Adapun tahapan rencana penanggulangan bencana
terbagi dalam bebebrapa bagian, salah satunya aktivasi yaitu : suatu proses normalisasi dari
struktur organisasi dalam keadaan bencana menjadi struktur normal.
24 Deaktivasi adalah proses ekskalasi struktur
organisasi rumah sakit dalam keadaan normal menjadi struktur dalam keadaan bencana.
25 Mitigasi adalah :penanggulangan sebelum Terjadi
Gempa, salah satunya adalah : • Dirikanlah bangunan sesuai dengan
kaidah2 yang baku. • Kenalilah lokasi bangunan apakah tidak
berada pada patahan gempa atau tempat lain seperti rawan longsor dsb.
• Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional agar tidak roboh dan ikut
menindih ketika terjadi gempa. • Siagakanlah peralatan seperti senter, kotak
P3K, makanan instan dsb • Selalu periksa penggunaaan Listrik dan
gas, matikan jika tidak digunakan. • Catatlah telepon-telepon penting seperti
Pemadam kebakaran, Rumah sakit dll . • Kenalilah jalur evakuasi.
• Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi
Universitas Sumatera Utara
bencana gempa 25
Setelah Terjadi Gempa : • Yang pertama sekali adalah DON’T BE
PANIC, kuasai diri anda bahwa anda dapat lepas dari bencana tersebut.
• Menghindar dari bangunan, pohon, tiang listrik dsb yang berkemungkinan roboh
menimpa kita. • Perhatikan tempat anda berdiri, karena
gempa yang besar akan memungkinkan terjadinya rekahan tanah.
• Jika anda sedang berkendara, matikan kendaraan anda dan turunlah. Jika anda
sedang berada di pantai, maka berlarilah menjauhi pantai tersebut. jika anda sedang
berada di daerah pegunungan, maka perhatikan disekitar anda apakah ada
kemungkinan longsor. 26
Ketika Berlangsung Gempa : • Jika anda masih berada dalam gedung,
agar keluar dengan tertib, jangan gunakan Lift, gunakanlah tangga.
• Periksa sekeliling anda, apakah ada kerusakan, baik itu listrik padam,
kebocoran gas, dinding retak dsbnya. Periksa juga apakah ada yang terluka, Jika
ya, lakukanlah pertolongan pertama. • Hindari bangunan yang kelihatannya
Universitas Sumatera Utara
hampir roboh atau berpotensi untuk roboh. • Carilah informasi tentang gempa tersebut.
B. PELATIHAN
Keterangan : • Silanglah pernyataan dibawah ini menurut pengalaman anda
NO
PERNYATAAN ALTERNATIF
JAWABAN Ya
Tidak
1 Sistem peringatan dini bencana di rumah sakit
seperti sirine, jalur evakuasi dan pengeras suara merupakan prasarana yang harus tersedia di rumah
sakit. Berikan alasan:
2 Kesiapsiagaan bencana adalah upaya yang
dilakukan sebelum terjadinya bencana dalam mengurangi resiko bencana.
Berikan alasan:
3 Tindakan penyelamatan diri yang tepat dalam
penanganan bencana adalah lari keluar rumah sakit.
Berikan alasan:
4 Simulasi perlu dilakukan oleh petugas medis dan
paramedis dirumah sakit dalam mempersiapkan
Universitas Sumatera Utara
penanganan menghadapi bencana gempa bumi. Berikan alasan:
5 Materi–materi pelatihan kesiapsiagaan bencana
yang pernah saya ikuti sesuai dengan kebutuhan Berikan alasan :
6 Materi pelatihan yang pernah saya dapatkan
meningkatkan ketrampilan saya dalam menghadapi bencana gempa bumi
Berikan alasan :
7 Setelah mengikuti pelatihan saya mampu
melakukan upaya penanggulangan bencana secara lebih maksimal
Berikan alasan :
C. KESIAPSIAGAAN
Keterangan : • Silanglah pernyataan di bawah ini menurut pengalaman anda
NO
PERNYATAAN JAWABAN
PERNAH TIDAK
PERNAH
1 Apakah BapakIbu pernah melakukan penilaian
tatanan diwilayah kerja Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan beresiko atau tidak beresiko
gempa?
Universitas Sumatera Utara
2 Apakah BapakIbu pernah melakukan simulasi
jalur evakuasi diwilayah kerja Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan
3 Apakah BapakIbu pernah mengikuti pelatihan
agar siap siaga menghadapi bencana? 4
Apakah BapakIbu pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan di rumah sakit mengenai
kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa? 5
Apakah BapakIbu pernah mendapatkan pengetahuan upaya kesiapsiagaan menghadapi
bencana gempa? 6
Apakah BapakIbu pernah memperoleh pembinaan sebagai kader dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan sesuai prosedur yang sudah ditetapkan dalam menghadapi bencana gempa?
7 Apakah BapakIbu pernah melakukan kemitraan
dengan organisasi kemasyarakatanLSM dalam rangka siap siaga menghadapi bencana?
8 Apakah BapakIbu pernah melakukan
perencanaan tanggap darurat untuk menghadapi bencana gempa?
9 Apakah BapakIbu pernah mengetahui kebijakan
dan panduan penanganan gawat darurat bencana gempa?
10 Apakah BapakIbu pernah mengetahui system
peringatan bencana gempa? 11
Apakah BapakIbu pernah memantau sistem peringatan dini bencana gempa?
Universitas Sumatera Utara
Lampiran. Output Analisis Univariat
Frequency Table Kategori Umur
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Umur Rata-Rata 33,9 thn
40 49,4
49,4 49,4
= Umur Rata-Rata 33,9 thn
41 50,6
50,6 100,0
Total 81
100,0 100,0
Kategori Lama bekerja
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Lama Kerja Rata-Rata
21,3 bln 38
46,9 46,9
46,9 = Lama Kerja Rata-Rata
21,3 bln 43
53,1 53,1
100,0 Total
81 100,0
100,0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Dokter umum
9 11,1
11,1 11,1
Dokter gigi 5
6,2 6,2
17,3 Sarjana Kesehatan
Masyarakat 5
6,2 6,2
23,5 DIII Keperawatan + S1 SKM
3 3,7
3,7 27,2
DIII Keperawatan + S1 Keperawatan
29 35,8
35,8 63,0
DIII Kebidanan 8
9,9 9,9
72,8 DIV Gizi
7 8,6
8,6 81,5
DIII Keperawatan 12
14,8 14,8
96,3 DIII Asisten Apoteker
3 3,7
3,7 100,0
Total 81
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Sumatera utara merupakan wilayah potensi bencana geologi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 28
34,6 34,6
34,6 Benar
53 65,4
65,4 100,0
Total 81
100,0 100,0
Potensi bencana geologi disebabkan oleh tatanan geologi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 45
55,6 55,6
55,6 Benar
36 44,4
44,4 100,0
Total 81
100,0 100,0
Proses tumbukan tiga lempeng tersebut telah berlangsung sejak jutaan tahun lalu
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 18
22,2 22,2
22,2 Benar
63 77,8
77,8 100,0
Total 81
100,0 100,0
Bencana geologi dapat menimbulkan bencana
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 51
63,0 63,0
63,0 Benar
30 37,0
37,0 100,0
Total 81
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Perlu dilakukan identifikasi daerah rawan bencana geologi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 38
46,9 46,9
46,9 Benar
43 53,1
53,1 100,0
Total 81
100,0 100,0
Pelepasan energi secara tiba-tiba dari kulit hingga bagian dalam bumi yang dimanifestasikan di permukaan bumi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 63
77,8 77,8
77,8 Benar
18 22,2
22,2 100,0
Total 81
100,0 100,0
Klasifikasi gempa bumi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 61
75,3 75,3
75,3 Benar
20 24,7
24,7 100,0
Total 81
100,0 100,0
Daerah potensi gempa bumi dan tsunami di wilayah sumatera utara mengikut jalur tektonik
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 55
67,9 67,9
67,9 Benar
26 32,1
32,1 100,0
Total 81
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Daerah sebaran potensi bencana gempa bumi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 56
69,1 69,1
69,1 Benar
25 30,9
30,9 100,0
Total 81
100,0 100,0
Gempa bumi runtuhan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 55
67,9 67,9
67,9 Benar
26 32,1
32,1 100,0
Total 81
100,0 100,0
Gempa bumi vulkanik
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 53
65,4 65,4
65,4 Benar
28 34,6
34,6 100,0
Total 81
100,0 100,0
Gempa bumi tektonik
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 33
40,7 40,7
40,7 Benar
48 59,3
59,3 100,0
Total 81
100,0 100,0
Gempa bumi tektonik akibat pelepasan energi tumbukan lempeng
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Universitas Sumatera Utara
Valid Salah
49 60,5
60,5 60,5
Benar 32
39,5 39,5
100,0 Total
81 100,0
100,0
Penyebab banyak korban jiwa akibat bencana gempa
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 22
27,2 27,2
27,2 Benar
59 72,8
72,8 100,0
Total 81
100,0 100,0
Gempa bumi belum dapat diprediksi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 54
66,7 66,7
66,7 Benar
27 33,3
33,3 100,0
Total 81
100,0 100,0
Bahaya gempa bumi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 39
48,1 48,1
48,1 Benar
42 51,9
51,9 100,0
Total 81
100,0 100,0
Pengertian mitigasi bencana
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 64
79,0 79,0
79,0 Benar
17 21,0
21,0 100,0
Total 81
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Bencana merupakan suatu yang keadaan yang unik
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 64
79,0 79,0
79,0 Benar
17 21,0
21,0 100,0
Total 81
100,0 100,0
Bencana eksternal terjadi di luar rumah sakit
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 54
66,7 66,7
66,7 Benar
27 33,3
33,3 100,0
Total 81
100,0 100,0
Bencana eksternal terjadi di dalam rumah sakit
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 54
66,7 66,7
66,7 Benar
27 33,3
33,3 100,0
Total 81
100,0 100,0
Hal yang dilakuakn setelah aktivasi bencana
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 55
67,9 67,9
67,9 Benar
26 32,1
32,1 100,0
Total 81
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Rumah sakit perlu untuk membuat rencana-rencana penanggulangan bencana
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 51
63,0 63,0
63,0 Benar
30 37,0
37,0 100,0
Total 81
100,0 100,0
Tahapan rencana penanggulangan bencana
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 32
39,5 39,5
39,5 Benar
49 60,5
60,5 100,0
Total 81
100,0 100,0
Pengertian deaktivasi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 48
59,3 59,3
59,3 Benar
33 40,7
40,7 100,0
Total 81
100,0 100,0
Pengertian mitigasi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 21
25,9 25,9
25,9 Benar
60 74,1
74,1 100,0
Total 81
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Hal yang dilakukan setelah terjadi gempa
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Salah 52
64,2 64,2
64,2 Benar
29 35,8
35,8 100,0
Total 81
100,0 100,0
PENGETAHUAN
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Skor 26-34
44 54,3
54,3 54,3
Cukup Skor 35-43 22
27,2 27,2
81,5 Baik Skor 44-52
15 18,5
18,5 100,0
Total 81
100,0 100,0
Sistem peringatan dini bencana di rumah sakit merupakan prasarana yang harus tersedia
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 31
38,3 38,3
38,3 Ya
50 61,7
61,7 100,0
Total 81
100,0 100,0
Kesiapsiagaan bencana adalah upaya yang dilakukan sebelum terjadinya bencana
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 54
66,7 66,7
66,7 Ya
27 33,3
33,3 100,0
Total 81
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Tindakan penyelamatan diri dengan lari keluar rumah sakit
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 51
63,0 63,0
63,0 Ya
30 37,0
37,0 100,0
Total 81
100,0 100,0
Simulasi perlu dilakukan oleh petugas medis dan paramedis dirumah sakit
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 55
67,9 67,9
67,9 Ya
26 32,1
32,1 100,0
Total 81
100,0 100,0
Materi–materi pelatihan kesiapsiagaan bencana sesuai dengan kebutuhan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 57
70,4 70,4
70,4 Ya
24 29,6
29,6 100,0
Total 81
100,0 100,0
Materi pelatihan dapat meningkatkan ketrampilan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 52
64,2 64,2
64,2 Ya
29 35,8
35,8 100,0
Total 81
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Setelah mengikuti pelatihan saya mampu melakukan upaya penanggulangan bencana
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak 53
65,4 65,4
65,4 Ya
28 34,6
34,6 100,0
Total 81
100,0 100,0
PELATIHAN
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang Skor 7-8
24 29,6
29,6 29,6
Cukup Skor 9-11 46
56,8 56,8
86,4 Baik Skor 12-14
11 13,6
13,6 100,0
Total 81
100,0 100,0
Pernah melakukan penilaian risiko di rumah sakit
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak Pernah 43
53,1 53,1
53,1 Pernah
38 46,9
46,9 100,0
Total 81
100,0 100,0
Pernah melakukan simulasi jalur evakuasi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak Pernah 42
51,9 51,9
51,9 Pernah
39 48,1
48,1 100,0
Total 81
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Pernah mengikuti pelatihan bencana
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak Pernah 17
21,0 21,0
21,0 Pernah
64 79,0
79,0 100,0
Total 81
100,0 100,0
Pernah mendapatkan penyuluhan mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak Pernah 48
59,3 59,3
59,3 Pernah
33 40,7
40,7 100,0
Total 81
100,0 100,0
Pernah mendapatkan pengetahuan upaya kesiapsiagaan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak Pernah 43
53,1 53,1
53,1 Pernah
38 46,9
46,9 100,0
Total 81
100,0 100,0
Pernah memperoleh pembinaan sebagai kader bencana
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak Pernah 48
59,3 59,3
59,3 Pernah
33 40,7
40,7 100,0
Total 81
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Pernah melakukan kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak Pernah 53
65,4 65,4
65,4 Pernah
28 34,6
34,6 100,0
Total 81
100,0 100,0
Pernah melakukan perencanaan tanggap darurat
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak Pernah 47
58,0 58,0
58,0 Pernah
34 42,0
42,0 100,0
Total 81
100,0 100,0
Pernah mengetahui kebijakan dan panduan penanganan gawat darurat bencana gempa
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak Pernah 42
51,9 51,9
51,9 Pernah
39 48,1
48,1 100,0
Total 81
100,0 100,0
Pernah mengetahui sistem peringatan bencana gempa
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak Pernah 44
54,3 54,3
54,3 Pernah
37 45,7
45,7 100,0
Total 81
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Pernah memantau sistem peringatan dini bencana gempa
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak Pernah 46
56,8 56,8
56,8 Pernah
35 43,2
43,2 100,0
Total 81
100,0 100,0
KESIAPSIAGAAN
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Kurang Baik 11-16 48
59,3 59,3
59,3 Baik Skor 17-22
33 40,7
40,7 100,0
Total 81
100,0 100,0
Universitas Sumatera Utara
Lampiran. Output Analisis Bivariat
Case Processing Summary
Cases Valid
Missing Total
N Percent
N Percent N
Percent PENGETAHUAN
KESIAPSIAGAAN 81
100,0 0,0
81 100,0
PELATIHAN KESIAPSIAGAAN
81 100,0
0,0 81
100,0 PENGETAHUAN KESIAPSIAGAAN
Crosstab
KESIAPSIAGAAN Total
Kurang Baik 11-
16 Baik Skor
17-22
PENGET AHUAN
Kurang Skor 26- 34
Count 33
11 44
within PENGETAHUAN 75,0
25,0 100,0
Cukup Skor 35- 43
Count 11
11 22
within PENGETAHUAN 50,0
50,0 100,0
Baik Skor 44-52 Count
4 11
15 within PENGETAHUAN
26,7 73,3
100,0 Total
Count 48
33 81
within PENGETAHUAN 59,3
40,7 100,0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2- sided
Pearson Chi-Square 11,897
2
a
,003 Likelihood Ratio
12,115 2
,002 Linear-by-Linear Association
11,746 1
,001 N of Valid Cases
81 a. 0 cells .0 have expected count less than 5. The minimum expected
count is 6.11.
Universitas Sumatera Utara
PELATIHAN KESIAPSIAGAAN Crosstab
KESIAPSIAGAAN Total
Kurang Baik 11-
16 Baik
Skor 17- 22
PELATIH AN
Kurang Skor 7-8
Count 17
7 24
within PELATIHAN 70,8
29,2 100,0 Cukup Skor
9-11 Count
31 15
46 within PELATIHAN
67,4 32,6 100,0
Baik Skor 12-14
Count 11
11 within PELATIHAN
0,0 100,0 100,0
Total Count
48 33
81 within PELATIHAN
59,3 40,7 100,0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. 2- sided
Pearson Chi-Square 18,592
2
a
,000 Likelihood Ratio
22,435 2
,000 Linear-by-Linear Association
10,741 1
,001 N of Valid Cases
81 a. 1 cells 16.7 have expected count less than 5. The minimum
expected count is 4.48.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran. Output Analisis Multivariat
Logistic Regression
Case Processing Summary
Unweighted Cases N
a
Percent Selected Cases
Included in Analysis 81
100,0 Missing Cases
,0 Total
81 100,0
Unselected Cases ,0
Total 81
100,0 a. If weight is in effect, see classification table for the total number of