assesment; 2 menetapkan tujuan dan sasaran pelatihan; 3 menetapkan kriteria keberhasilan dengan alat ukurnya; 4 menetapkan metode pelatihan; 5
mengadakan percobaan try out dan revisi; dan 6 mengimplementasikan dan mengevaluasi.
2.4 Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Bencana Gempa
Upaya penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana merupakan serangkaian kegiatan kesehatan yang mencakup kegiatan pada masa pra
bencana meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, pada masa bencana meliputi tanggap darurat, dan pada masa pasca bencana meliputi pemulihanrehabilitasi dan
rekonstruksi. Mekanisme upaya penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana,
meliputi kegiatan: a. Pra Bencana Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan
Pencegahan bencana adalah tindakan-tindakan untuk menghambat ancaman bahaya
yang menyebabkan terjadiny bencana. Kegiatannya meliputi menyusun prosedur tetap pedoman, melakukan analisis resiko,
penyebarluasan informasi Depkes, 2006. Selain itu, pencegahan bencana dapat pula diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko bencana baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana
BNPB,2007.
Universitas Sumatera Utara
Mitigasi adalah kegiatan-kegiatan yang lebih menitikberatkan pada upayauntuk mengurangi dampak yang ditimbulkan bencana. Kegiatannya
meliputi struktural pembangunan dan pengadaan fisik dan non struktural menyusun standar pelayanan, menyusun perencanaan, menyusun peraturan
relokasi, jalur evakuasi, retro fitting Depkes, 2006. Mitigasi juga dapat diartikan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana BNPB, 2007.
Kesiapsiagaan adalah kegiatan-kegiatan yang difokuskan pada pengembangan rencana-rencana untuk menanggapi bencana secara cepat dan efektif dengan
menyiapnyiagakan sumber daya, pendidikan dan pelatihan bagi petugas, menyusun pedomanprosedur tetap, menyusun dan mengembangkan sistem
informasi dan sistem manajemen, menyusun rencana kontinjensi Depkes,2006. Kesiapsiagaan dapat diartikan pula serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna BNPB, 2007.
b. Saat Bencana Tanggap Darurat Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana Depkes, 2006
Universitas Sumatera Utara
c. Pasca Bencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rehabilitasi adalah kegiatan untuk memulihkan dan memfungsikan kembali
sumberdaya kesehatan guna mengurangi penderitaan korban Depkes, 2006. Rehabilitasi juga diartikan sebagai upaya perbaikan dan pemulihan pada
semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau
berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana BNPB, 2007.
Rekonstruksi adalah kegiatan untuk membangun kembali berbagai kerusakan akibat bencana secara lebih baik dari keadaan sebelumnya dengan telah
mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana di masa yang akan datang Depkes,2006. Rekonstruksi juga dapat diartikan sebagai upaya pembangunan
kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan
sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan pereknomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat
dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pasca bencana BNPB, 2007.
Dalam hal ini, kesiapsiagaan dimaksud adalah termasuk kesiapsiagaan sumber daya manusia yang harus dipastikan mempunyai kemampuan dalam melakukan
upaya penanggulangan bencana secara cepat dan tepat karena merupakan
Universitas Sumatera Utara
pelaksana teknik atau pelaksana kegiatan operasional saat terjadi bencana maupun pasca bencana.
Dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan kualitas tenaga kerja diperlukan peningkatan kesadaran produktivitas, efektivitas, efisiensi dan kewiraswastaan etos
kerja yang produktif yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan motivasi, penyuluhan, pendidikan dan pelatihan Hamalik, 2007.
Kesiapsiagaan sumber daya manusia kesehatan merupakan produktivitas sumber daya manusia dalam rangka upaya penanggulangan masalah kesehatan yang
dilakukan sebelum terjadinya bencana. Menurut formulasi National Productivity Board Singapore, produktivitas adalah sikap mental yang mempunyai semangat
untuk melakukan perbaikan. Perwujudan sikap mental dituangkan dalam berbagai kegiatan antara lain kegiatan yang berkaitan dengan diri sendiri dilakukan
melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, disiplin, upaya pribadi, kerukukan kerja, dan kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan melalui perbaikan manajemen,
prosedur kerja, ketepatan waktu, penghematan biaya, sistem dan teknologi yang lebih baik.
2.5 Rumah Sakit