Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian

manusia kesehatan dalam penanggulangan bencana gempa bumi di RSU Bunda Thamrin Kota Medan Tahun 2013.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pengetahuan dan pelatihan kesiapsiagaan penanggulangan bencana gempa terhadap kesiapsiagaan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Kota Medan tahun 2013.

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan dan pelatihan kesiapsiagaan penanggulangan bencana gempa terhadap kesiapsiagaan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Kota Medan tahun 2013

1.4 Hipotesis

Ada pengaruh pengetahuan dan pelatihan kesiapsiagaan penanggulangan bencana gempa terhadap kesiapsiagaan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Kota Medan tahun 2013

1.5. Manfaat Penelitian

1. Untuk menyelesaikan studi di program pasca sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara 2. Sebagai bahan masukan atau informasi bagi pengelola program terkait penanggulangan bencana gempa di lingkungan RSU Bunda Thamrin Medan dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan sumber daya manusia kesehatan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bencana Bencana menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 pasal 1 Tahun 2007 adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam danatau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis BNPB, 2007. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, gempa, kekeringan, angin topan dan tanah longsor. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi dan wabah penyakit. Sedangkan bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror BNPB, 2007. Bila dilihat dari faktor geografis, geologis, hidrologis dan demografis, Indonesia merupakan negara yang wilayahnya rawan terhadap bencana, baik bencana alam, non alam, maupun bencana sosial. Secara geografis, Indonesia rawan terhadap Universitas Sumatera Utara bencana gempa bumi maupun tsunami karena wilayahnya terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik di dunia, yaitu lempeng benua Asia dan benua Australia, serta lempeng samudera Hindia dan samudera Pasifik. Indonesia juga rawan terhadap bencana letusan gunung api, mengingat Indonesia memiliki 129 gunung berapi aktif yang dapat meletus kapan saja. Curah hujan yang ekstrem, perbukitan dengan lereng sedang hingga terjal, dengan jenis tanah lolos air tinggi dan kurangnya vegetasi berakar kuat dan dalam juga merupakan faktor-faktor kerentanan lainnya terhadap bencana gempa maupun gerakantanah longsor. Selain itu, dari aspek demografis, keanekaragaman ras, budaya dan agama sering jadi pemicu konflik sosial yang terjadi di Indonesia Depkes, 2009. Secara geografis Indonesia merupakan kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik volcanic arc yang memanjang dari Pulau Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara-Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat Arnold, 1986. Gempa bumi yang disebabkan karena interaksi lempeng tektonik dapat menimbulkan gelombang pasang apabila terjadi di samudera. Dengan wilayah yang Universitas Sumatera Utara sangat dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik ini, Indonesia sering mengalami tsunami. Tsunami yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh gempa-gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah relatif aktif lainnya Puspito, 1994. Selama kurun waktu 1600-2000 terdapat 105 kejadian tsunami yang 90 persen di antaranya disebabkan oleh gempa tektonik, sembilan persen oleh letusan gunung berapi dan satu persen oleh tanah longsor Latief dkk., 2000. Wilayah pantai di Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana tsunami terutama pantai barat Sumatera, pantai selatan Pulau Jawa, pantai utara dan selatan pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Irian]aya dan 28elati seluruh pantai di Sulawesi. Laut Maluku adalah daerah yang paling rawan tsunami. Dalam kurun waktu tahun 1600-2000, di daerah ini telah teIjadi 32 tsunami yang 28 di antaranya diakibatkan oleh gempa bumi dan 4 oleh meletusnya gunung berapi di bawah laut.

2.2 Pengertian Gempa