Batasan Istilah modul sma kk c rev 1

123 Modul PKB Guru Matematika SMA perolehan point tertinggi. Pemberian penghargaan akan menambah semangat setiap kelompok untuk memenangkan permainan akademik. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team game tournament TGT secara optimal diharapkan mampu meningkatkan antusiasme dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tingginya aktivitas siswa secara tidak langsung akan berdampak juga pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal tersebut didukung pula oleh penelitian sebelumnya yang relevan bahwa penerapan model pembelajaran team game tournament TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan.

D. Hipotesis Kerja

Adapun hipotesis dari penelitian ini yaitu Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament TGT secara optimal dapat Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 2 Lembar pada Pembelajaran Trigonometri Tahun Pelajaran .

BAB IIIMETODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah suatu penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan serangkaian tindakan untuk memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran Sujana, 2010:7.

B. Tempat dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Lembar. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X.1 semester genap tahun pelajaran 20152016 dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.

C. Faktor yang Diselidiki

Faktor-faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor siswa Dengan melihat peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X.1 SMA Negeri 2 Lembar melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament TGT pada pembelajaran trigonometri tahun pelajaran 20152016. 2. Faktor guru Dengan cara melihat aktivitas mengajar guru selama proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif 124 Lampiran tipe Team Game Tournament TGT pada pembelajaran trigonometri dan kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan rencana pembelajaran.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada pembelajaran trigonometri. Penelitian ini terdiri atas 3 siklus dimana setiap siklus terdiri atas 2 pertemuan dengan alokasi waktu belajar 18 jam pelajaran dengan 1 jam pelajaran sama dengan 45 menit. Berikut ini pembagian waktu dan submateri untuk setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Alokasi waktu dan pembagian submateri pembelajaran tiap siklus Siklus Pertemuan Submateri Waktu I 1 1 Perbandingan nilai trigonometri pada segitiga siku-siku 2 Perbandingan nilai trigonometri untuk sudut khusus x ’ 2 1 Rumus-rumus perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut berelasi x ’ 3 Pemantapan x ’ Evaluasi siklus I x ’ II 1 1 Identitas trigonometri 2 Persamaan trigonometri sederhana x ’ 2 Grafik fungsi trigonometri x ’ 3 Pemantapan x ’ Evaluasi siklus II x ’ III 1 Aturan sinus dan kosinus x ’ 2 Luas segitiga x ’ 3 Pemantapan x ’ Evaluasi siklus III x ’ Total x ’ Pada setiap siklus akan dilaksanakan 5 tahapan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Berikut penjelasan mengenai tahapan-tahapan diatas yang diuraikan menjadi: