KAS CASH GIRO PADA BANK INDONESIA CURRENT

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UN-AUDITED June 30, 2013 and December 31, 2012 And for the period ended June 30, 2012 and 2013 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 74 5. GIRO PADA BANK INDONESIA lanjutan 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA continued Tingkat bunga rata-rata atas giro pada Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, masing-masing adalah sebesar 0,55 dan 0,55. The average interest rate for current account with Bank Indonesia in March 31, 2013, and December 31, 2012 are 0.55 and 0.55, respectively. Dalam giro pada Bank Indonesia termasuk giro yang didasarkan pada prinsip perbankan syariah sebesar Rp171.431 dan Rp142.262, masing- masing pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. Current accounts with Bank Indonesia include current accounts based on sharia banking principles amounting to Rp171,431 and Rp142,262, as of June 30, 2013 and December 31, 2012, respectively. Rasio Giro Wajib Minimum GWM yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: The minimum statutory reserve ratios as of June 30, 2013 and December 31, 2012 required under Bank Indonesia regulations are as follows: 30 Juni 2013 31 Desember 2012 June 30, 2013 December 31, 2012 Rupiah Rupiah Utama 8,00 8,00 Primary Sekunder 2,50 2,50 Secondary LDR 0,60 0,60 LDR Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Utama 8,00 8,00 Primary Syariah Sharia Rupiah 5,00 5,00 Rupiah Rasio Giro Wajib Minimum GWM tidak diaudit Bank adalah sebagai berikut: The ratio of minimum statutory reserves GWM unaudited of the Bank is as follows: 30 Juni 2013 31 Desember 2012 June 30, 2013 December 31, 2012 Rupiah Rupiah Utama 8,04 8,64 Primary Sekunder 17,97 27,13 Secondary LDR 0,00 0,60 LDR Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Utama 8,35 11,65 Primary Syariah Sharia Rupiah 5,01 5,01 Rupiah Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib Minimum GWM dalam mata uang Rupiah dalam kegiatannya sebagai bank umum dan syariah, serta GWM dalam mata uang asing dalam kegiatannya melakukan transaksi mata uang asing. GWM disimpan dalam bentuk giro pada Bank Indonesia. The Bank is required to maintain minimum statutory reserves in Rupiah currency in its activities as a commercial and sharia bank, and foreign statutory reserves in its activities in the conduct of foreign currency transactions. These minimum statutory reserves are deposited in the form of current accounts with Bank Indonesia. Rasio GWM pada tanggal 30 Juni 2013 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia PBI No.1310PBI2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang “Perubahan Atas PBI No. 1219PBI2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang GWM Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing”. The statutory reserves ratio as of June 30, 2013 is calculated based on Bank Indonesia Regulation PBI No. 1310PBI2011 dated February 9, 2011 concerning “Amendment of PBI No. 1219PBI2010 dated October 4, 2010 regarding Minimum Statutory Reserves of Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies”. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNAUDITED 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 Serta periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UN-AUDITED June 30, 2013 and December 31, 2012 And for the period ended June 30, 2012 and 2013 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 75 5. GIRO PADA BANK INDONESIA lanjutan 5. CURRENT