Representasi Spherical Bilangan Komplek, Proyeksi Stereografis Hasil Kali Titik dot dan Silang cross

Analisis Variabel Komplek: Dwi Purnomo- 84 = + − atau = 1 − + Soal-soal 1. Jika i z i z 2 1 , 3 4 2 1      Tentukan hasil secara analitis dan grafis dari a. 2 1 z z  b. 2 1 z z  c. 2 1 z z  d. 2 3 2 2 1   z z 2. Vektor-vektor posisi dari titik-titik pada ABC  . 6 1 , 2 4 , 2 1 2 1 i C i z B i z A         Buktikan bahwa ABC  adalah sama sisi dan tentukan panjang masingsegi-masing sisinya. 3. Misal 4 3 2 1 , , , z z z z adalah vektor-vektor posisi dari segiempat ABCD . Buktikan bahwa segiempat ABCD jika dan hanya jika 4 3 2 1     z z z z 4. Pesawat terbang WISATA terbang 150 km menuju arah tenggara southeast, 100 km kearah barat west 225 km dalam arah o 30 disebelah utara dari timur, dan 323 km dalam arah timur laut northeast. Tentukan berapa jauh jarak yang ditempuh oleh pesawat jika dihitung dari titik awal pemberangakatan penerbangan.

1.15 Representasi Spherical Bilangan Komplek, Proyeksi Stereografis

Misalnya P pada gambar 1.6 adalah bidang komplek dan pandang suatu unit sphere  jari-jari satu tangent P di .  z Untuk diameter NS tegaklurus dengan P dan titik N dan S kita sebut kutub-kutub utara dan bagian selatan dari  . Beberapa korenspondensi titik A di P kita dapat membuat garis NA berpotongan dengan  pada titik A’. Dengan demikian setiap titik di bidang bilangan komplek berkorespondensi satu-satu dan hanya satu titik dari sphere  , dan kita dapat menggambarkan sebarang bilangan komplek oleh satu titik pada sphere. Untuk melengkapi titik N hal itu berkorespondensi dengan “ jumlah pada titik” dari bidang Analisis Variabel Komplek: Dwi Purnomo- 85 tersebut. Dari himpunan semua titik-titik termasuk bidang komplek untuk jumlah pada titik disebut semua bidang kompleks, semua bidang z, atau bidang kompleks secara luas. Methode yang telah dijelaskan di atas untuk memetakan bidang pada sphere disebut proyeksi stereografis. Sphphich. Sphere tersebut kadang-kadang disebut Riemann sphere. Gambar 1.30

1.16 Hasil Kali Titik dot dan Silang cross

Misal 1 1 1 iy x z   dan 2 2 2 iy x z   adalah dua bilangan komplek dan dinyatakan sebagai vektor-vektor. Hasil kali titik antara dua bilangan komplek 1 z dan . 2 z merupakan sebuah skalar. Hasil kali titik antara dua bilangan kompel z 1 dan z 2 didefenisikan dengan bentuk :     12 ..... 2 1 Re cos . 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 z z z z z z y y x x z z z z        Dimana  adalah sudut diantara z 1 dan z 2 yang mana terletak antara 0 dan  . Hasil kali silang dari z 1 dan z 2 didefenisikan sebagai N S A P  Analisis Variabel Komplek: Dwi Purnomo- 86         14 . 13 .......... 2 1 Im sin 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1   i e z z z z i z z z z z z z z i z z x y y x z z z z            Jika 1 z dan 2 z adalah bukan nol, maka 1. Syarat perlu dan cukup bahwa 1 z dan 2 z tegak lurus adalah bahwa . 2 1  z z 2. Syarat perlu dan cukup bahwa 1 z dan 2 z sejajar adalah bahwa 2 1   z z 3. Magnitudo proyeksi dari 1 z pada . 2 z adalah . . 2 2 1 z z z 4. Luas jajarangenjang yang mempunyai sisi z 1 dan z 2 adalah . 2 1 z z  Contoh soal 1. Jika i z i z     3 , 5 2 2 1 , tentukan: a. 2 1 .z z 1 5 6 1 5 3 2 cos . 2 1 2 1 2 1 2 1          y y x x z z z z  b. 2 1 z z  17 15 2 3 5 1 2 sin 2 1 2 1 2 1 2 1             x y y x z z z z  c. 1 2 .z z 1 5 6 5 1 2 3 cos . 1 2 1 2 1 2 1 2          y y x x z z z z  d. 1 2 z z  17 2 15 2 1 5 3 sin 1 2 1 2 1 2 1 2            x y y x z z z z  e. 2 1 .z z f. 1 2 .z z g. 2 1 z z  h. 1 2 z z  Soal e,f,g dan h ditinggalkan penulis untuk latihan bagi pembaca. 2. Buktikan bahwa: a. 1 2 2 1 . . z z z z  Analisis Variabel Komplek: Dwi Purnomo- 87 Bukti 2 2 2 1 1 1 , iy x z iy x z     Menurut definisi hasil kali titik diperoleh 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 . cos cos . z z z z y y x x y y x x z z z z          b. 1 2 2 1 z z z z     Bukti 2 2 2 1 1 1 , iy x z iy x z     Menurut definisi hasil kali silang diperoleh   1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 . cos sin . z z z z y x y x x y y x z z z z              3. Ditentukan i z i z 3 4 , 4 3 2 1      tentukan besar sudut yang dibentuk oleh 1 z dan . 2 z Gambar 1.31 Menurut definisi hasil kali titik, diperoleh  cos . 2 1 2 1 z z z z  2 1 2 1 . cos z z z z   25 24 5 . 5 24 3 4 4 3 3 4 . 4 3 cos            i i i i  X Y i 3 4   i 4 3  Analisis Variabel Komplek: Dwi Purnomo- 88        25 24 arccos  4. Buktikan bahwa jajaran genjang ABCD yang mempunyai panjang sisi 1 z dan 2 z adalah 2 1 z z  Gambar 1.32 Luas jajaran genjang 2 1 2 1 1 2 2 sin sin z z z z z z t z ABCD       

1.17 Koordinat-koordinat Konjugat Bilangan Komplek