Sistem Bilangan Komplek modul analisis variabel komplek 19 08 2015

Analisis Variabel Komplek: Dwi Purnomo- 25 Soal-soal 1 Misalkan R d c b a  , , , buktikan pernyataan berikut: a. Jika c b b a   , maka bd ac bc ad    b. Jika b a  dan d c  maka d b c a    c. 2 2   b a jika dan hanya jika a = 0 atau b = 0 2 Carilah bilangan R d c b a  , , , yang memenuhi b a   dan   d a dan berlaku a bd ac  b bd ac  . 3 Tentukan bilangan real x , sedemikian sehingga: a 4 3 2   x x b 4 1 2   x c 4 3 2    x x d 6 2 1    x x e 1 2 2    x x f 5 1 2 1    x x g x x 3 4 1   h x x  1 i 7 2 1  x j 3 2 1   x

1.3 Sistem Bilangan Komplek

Persamaan kuadrat merupakan salah satu konsep dalam matematika yang telah dikenalkan sejak dini. Persamaan tersebut mempunyai bentuk umum , 2    c bx ax Analisis Variabel Komplek: Dwi Purnomo- 26 dengan . , , real c b a  Nilai peubah x yang memenuhi persamaan kuadrat dinamakan selesaian. Selesaian suatu persamaan yang juga disebut dengan akar-akar persamaan kuadrat dapat berupa bilangan real atau tidak real. Misal 1 2   x adalah sebarang persamaan kuadrat, maka persamaan tersebut akar-akarnya tidak real atau dengan kata lain tidak ada bilangan real yang memenuhi persamaan 1 2   x , hal ini dikarenakan . 1 2   x Pernyataan ini adalah sesuatu yang tidak mungkin karena tidak ada kuadrat suatu bilangan real yang hasilnya . 1  Untuk itu perlu diperkenalkan bilangan komplek yaitu suatu bilangan yang mempunyai bentuk umum bi a  dimana real b a  , dan 1   i . Bilangan komplek didefinisikan sebagai pasangan berurutan dari bilangan real b a, yang memenuhi sifat-sifat tertentu yang secara umum dituliskan sebagai . bi a z   Kita dapat mengangap sebuah bilangan komplek mempunyai sifat . 1 2   i . Untuk selanjutnya dalam bilangan komplek . bi a z   a disebut bagian real dari dari z dan b disebut bagian bilangan imajiner dari z , secara berturut-turut keduanya dilambangkan dengan } Re{z a  dan } Im{z b  . Variable yang berlaku pada bilangan komplek disebut sebagai variabel komplek. Dua bilangan komplek bi a z   1 dan di c z   2 adalah sama jika dan hanya jika c a  dan d b  . Kita dapat mengangap bilangan asli sebagai sebuah bagian dari susunan bilangan komplek dengan b = 0. Bilangan komplek 0 + 0i dan -3 +0i kembali ditunjukan bilangan asli 0 dan -3 berturut-turut. Jika a = 0 ,bilangan komplek 0 + bi atau disebut bilangan imajiner sejati. Konjugate komplek atau secara singkat konjugate, suatu bilangan komplek bi a  adalah bi a  . Konjugate bilangan bilangan komplek z sering diindikasikan oleh atau . z Contoh: 1 i i 3 2 3 2    2 i i i 4 5 4 1 4 5 1 4 5 1      3 i i i i i i i i i 4 8 4 8 2 2 6 6 2 2 6 6 2 2 3 2               4 Jika i z i z i z 2 3 , 4 2 , 1 3 2 1        Analisis Variabel Komplek: Dwi Purnomo- 27 Maka a 1 } Re{ 2 1    z z b 2 } Re{ 2 1  z z c 2 } Re{ 2 1  z z d   7 4 3 6 Im 3 2 1         z z z e   3 1 Im 3 2 1      z z z Soal-soal 1. Tunjukkan bahwa i z i z     1 , 1 2 1 adalah akar-akar dari persamaan kuadrat 2 2 2    z z 2. Tunjukkan bahwa 2 2 1 , 2 2 1 2 1 i z i z       adalah akar-akar dari persamaan kuadrat 1 2    z z 3. Tentukan a.    i i 3 5 2 2 3    b.           i i 3 2 4 2 3

1.4 Operasi dasar pada bilangan Komplek